Wanita mandiri berasal dari jiwa seseorang yang tahan banting, ia rela menghabiskan banyak waktu untuk kepentingan mendatang
~
Saat ini, mereka telah selesai merapikan barang bawaan untuk dibawa ke apartment sebagai tempat tinggal mereka ke depannya.
Bicara soal mama Aksa, beliau sudah pulang di jemput suaminya setelah Aksa kembali dari sekolah.
"Aksa, jalannya pelan-pelan kenapa sih! Kaki gue gak sepanjang kaki lo" teriak Alesha.
Aksa yang mendengar teriakan itu pun langsung berhenti menghadap ke belakang menatap datar sang pelaku "Tinggal panjangin"
"Kalau emang ada caranya, pasti hotel ini udah gue injek" balas Alesha sembari berjalan ke arah suaminya.
Aksa langsung berdecak, "Ribet lo"
Alesha hanya memutar bola matanya malas "Kok lo jadi nyebelin sih, nah kan gue ditinggal lagi"
Sang empu tetap terus berjalan seolah menulikan pendengaran, tiba-tiba pergerakan kakinya berhenti karena ancaman sang istri.
"Gak ada jatah susu kalau lo masih ninggalin gue"
Aksa hanya melototkan matanya sembari berdecak "Cepet" titahnya.
Aksa tak mau rugi disini, udah sah kok malah dianggurin. Kan sayang, itulah yang terlintas di otak mesum Aksa.
"Giliran gitu aja mau nurut" gerutu Alesha sebelum benar-benar pergi meninggalkan hotel mewah itu
◇◇◇◇◇
Sekarang, mereka berada di salah satu apartment yang berlokasi di kawasan yang bisa dibilang mewah. Tepatnya, di salah satu daerah Yogyakarta.
Apartment ini merupakan milik dari keluarga Mahendra, Aksa membeli ini dengan gaji pertamanya saat bergabung dengan dunia Papanya waktu itu.
Senarnya, Aksa sendiri ada niatan untuk tinggal di mansion bersama istrinya. Namun, ia ingin membeli mansion sebagai rumah masa depannya sesuai keinginan sang istri.
Jadi, ia putuskan untuk tinggal di apartment terlebih dahulu. Hitung-hitung sebagai latihan, lagipula apartment mereka serasa mansion versi mini.
Setelah meletakkan barang yang mereka bawa dari hotel sesuai tempatnya, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Aksa yang sibuk dengan game, serta Alesha yang sibuk dengan dunia orangenya.
Suara panggilan dari handphone gadis cantik itu, setelah melihat siapa yang menelepon wanita itu berdecak kesal.
Ndoro, nama yang tertera di sana.
Aksa yang mendengar itu langsung menaikkan salah satu alis tebalnya pada Alesha, "Bunda" Jawab Alesha.
"Assalamu'alaikum Sha"
"Wa'alaikumsalam bun, ada apa?"
"Kamu sudah sampai?"
"Alhamdulillah, sudah bun. Ada apa?" heran Alesha pada bundanya.
"Semua barang milikmu sudah diberi mbok, silakan diambil kapan saja" ucap wanita paruh baya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA
Romance"Jogja memang istimewa, like you Asa" But why Asa?" "Aksa Sayang Alesha" . . . . . "Sayang, tenang hm" "Ada aku sekarang, kamu udah berhasil buat keluar sayang" "Peluk aku erat, keluarin semua air matanya!" "Kamu hebat Asa" "A-ku hiks ca-p-ek hiks"...