"Beres tuan""Good and thanks"
Ujar lelaki tersebut menyeringai dan langsung mengakhiri panggilan tersebut secara sepihak.
◇◇◇◇◇
"Makan!jangan nyakitin diri sendiri" ujar suami muda itu tegas.
Sang istri hanya diam dengan tatapan kosong.
"Alesha" lembut Aksa.
"Aku kenyang" balas Alesha lirih.
Sambil menghembuskan nafas lelah, Aksa berujar lebih lembut lagi.
"Sedikit aja, buka mulut ayo!" Titah lelaki itu.
Alesha kembali menggeleng.
"Oke" balas Aksa dan langsung meninggalkan sang istri.
Alesha yang melihat sang suami tiba-tiba meneteskan cairan bening yang sudah ia tahan sedari tadi.
"Di sini aja, aku takut" isak wanita itu.
Nah kan ucap Aksa dalam hati.
"Makan!" Tekan Aksa seolah mengancam.
Sang empu hanya menganggukan kepala dan itu membuat suaminya menatap gemas karena bercampur dengan hidung yang memerah.
Sambil menyendokkan bubur yang telah ia buat, Aksa melihatkan perkembangan sang adik pada kakaknya.
"Alhamdulillah operasi berhasil" ungkapnya setelah dirinya pulang dari rumah sakit tadi.
"Kapan dia sadar?" tanya Alesha.
Aksa terdiam sebentar sebelum menjawab, "Besok"
"Beneran?" Ujar Alesha dengan mata yang berbinar.
Aksa hanya mengangguk.
"Pokoknya besok aku harus ke rumah sakit, kamu gak boleh larang aku!" sungut wanita cantik itu.
Aksa terkekeh, "Iya sayang iya" balas lelaki itu yang membuat Alesha tersipu.
Semalam dirinya memang tak diperbolehkan ikut untuk pergi ke rumah sakit, alasan yang diberikan Aksa karena tadi malam hujan ditambah jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Tentu saja Aksa tak memperbolehkan istrinya ikut.
Alesha tersenyum, "Terimakasih buat semuanya ya"
"Iya"
Untuk memecah keheningan diantara mereka, Aksa mencoba untuk bertanya mengenai mertuanya kepada istrinya.
Lelaki itu sudah mencoba menghubungi orang tua Alesha namun tak kunjung mendapat balasan yang jelas, hanya kami sibuk itu saja balasan yang ia dapat.
"Ayah bunda udah tau?" tanya lelaki itu.
Belum sempat Alesha menjawab pertanyaan sang suami, ia kembali terisak dan membuat Aksa kebingungan sendiri.
Aksa dengan sigap membawa sang istri ke dalam pelukannya, ia mengelus punggung Alesha sesekali mencium pucuk kepalanya juga.
"Mereka memang gak peduli sama anak-anaknya, setelah aku menikah mereka menetap di luar negeri karena mereka berpikir sudah lepas tanggung jawab" jelas Alesha terisak.
Aksa mengangkat satu alisnya meminta kejelasan karena setahunya keluarga dari sang istri baik-baik saja, ia benar-benar tak menyangka bahwa istrinya mengatakan ini.
Good at playing right? batin Aksa.
"Are you sure?"
Alesha mengangguk didalam dekapan sang suami, Aksa hanya diam tetapi ada sesuatu hal yang langsung keluar dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA
Romance"Jogja memang istimewa, like you Asa" But why Asa?" "Aksa Sayang Alesha" . . . . . "Sayang, tenang hm" "Ada aku sekarang, kamu udah berhasil buat keluar sayang" "Peluk aku erat, keluarin semua air matanya!" "Kamu hebat Asa" "A-ku hiks ca-p-ek hiks"...