Setelah 3 bulan berjalan hubungan antara Aksa dan Alesha semakin dekat, perjanjian yang mereka buat telah mereka lakukan sedikit demi sedikit.Januari akhir, Aksa telah melepas jabatan dirinya sebagai Ketua Osis dan diserahkan kepada angkatan dibawahnya yang notabenya sebagai adik Ipar.
Alga, adik Alesha yang bisa kita lihat 11/12 seperti Rizky itu menang dalam pemilihan ketua OSIS tahun ini.
Keren bukan, selamat untuk Alga dan semoga bisa menjalankan jabatan mu dengan baik sesuai visi misi yang kamu buat.
Besok adalah ujian terakhir untuk kelas 12, hanya berisi 1 mapel ialah Matematika dan berlaku untuk semua jurusan.
"Ini gimana sih, aku udah nyoba ngerjain tetapi gak bisa" frustrasi Alesha.
Ouh ya, mereka sepakat mengganti panggilan dari lo gue menjadi aku kamu karena kemauan Alesha.
Ia tak mau berdosa karena memanggil suaminya dengan lo, jadinya berganti lah panggilan suami istri ini.
Back to topic
Aksa menoleh dan kembali menerangkan dengan pelan-pelan "Kamu salahnya cuma disini, ini tinggal di akar kuadrat terus di kali hasil yang ini"
Alesha mencoba kembali untuk mengerjakan soal terakhir untuk pembelajaran kali ini.
Soal Aksa, terkadang dirinya masih tetap bersikap dingin pada Alesha tetapi tidak sedingin dulu.
"Akhirnya udah ketemu"seru Alesha bahagia.
"Makanya jangan marah-marah dulu"
Alesha menampilkan gigi ratanya, "Soalnya udah mual duluan waktu ngeliat soal matematika"
Aksa menggeleng kan kepalanya sambil tersenyum, "Udah selesai belum?"
"Udah, aku mau tidur dulu bye" pamit Alesha.
Aksa hanya tersenyum sebagai balasan, lalu ia membersihkan meja belajar dari buku yang berserakan.
Setelah selesai, Aksa beranjak dari ruangan itu menyusul istrinya yang sudah masuk kedalam alam sebelah.
Disaat Aksa mengecup kening Alesha, ia merasa hawa panas pada bibirnya.
"Panas" ujarnya setelah menempelkan punggung tangannya pada kening sang istri.
Lalu ia mendekap tubuh istrinya dan mematikan ac di kamar mereka, ia menyusul istrinya ke alam mimpi.
Pagi hari, setelah Aksa dan Alesha selesai berkemas mereka langsung menuju mobil untuk berangkat ke sekolah.
Sedari bangun, Alesha merasa pusing ditambah badannya yang panas.
Tetapi, ia tetap bersikap seolah baik-baik saja karena ia tak mau membuat semua orang khawatir terutama Aksa.
"Are you oke?" Tanya Aksa karena ia merasa wajah Alesha semakin pucat.
Alesha tersenyum manis "I'm oke, nanti kamu yang jemput aku mau?"
"Why?" Tanya Aksa sembari menaikkan ujung alis kirinya.
"Aku lagi males" diakhiri cekikikan khasnya.
Aksa hanya menggeleng kan kepalanya, lalu ia hanya menjawab dengan anggukan.
Shit, pengen cepet makan lo.
Umpat nya dalam hati.◇◇◇◇◇
"AKSA CEPET SAMPERIN ALESHA BANGSAT!" Teriak Arya
Aksa yang tak mengerti hanya menuruti, ia sebenarnya bingung tetapi hatinya sedari meninggalkan ruang ujian resah terhadap istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA
Romance"Jogja memang istimewa, like you Asa" But why Asa?" "Aksa Sayang Alesha" . . . . . "Sayang, tenang hm" "Ada aku sekarang, kamu udah berhasil buat keluar sayang" "Peluk aku erat, keluarin semua air matanya!" "Kamu hebat Asa" "A-ku hiks ca-p-ek hiks"...