Pantai pilihan Aksa adalah pantai Indrayanti yang berada di daerah Gunung Kidul Yogyakarta, jarak dari mansion mereka pun tak jauh hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di tempat itu.
Sebenarnya, pantai Indrayanti merupakan pantai yang paling Aksa senangi. Bagi lelaki itu, pantai ini begitu sejuk untuk merehatkan pikiran dari pekerjaan.
Apalagi di pantai ini terdapat perbukitan karang yang membatasi pantai Indrayanti dengan pantai Sundak. Pasir putih yang membentang juga memanjakan mata, apalagi untuk berfoto ria pasti sangat apik.
"Kamu ngajak aku ke pantai ini?" seru Alesha.
Aksa menganggukkan kepalanya, "Kenapa,hm?"
"Makasih, aku suka sama pantai ini karena di sini enak buat nangis" timpal Alesha lalu turun dari mobil, tak lupa dirinya juga memakai kacamata hitam yang selalu dirinya tinggal di mobil.
Sedangkan Aksa terkekeh melihat kelakuan sang istri, tak lupa dirinya pun memakai kacamata hitam yang sangat cocok dipadukan dengan kemeja hitam miliknya.
"Wait baby" ujar Aksa sedikit berteriak.
Alesha menoleh ke belakang, "Lari sayang, cepet! Aku mau lihat sunset"
Teriakan Alesha membuat lelaki itu berjalan cepat menyusul sang istri, kemudian mengacak rambut Alesha dan menggandeng tangan wanita itu untuk berjalan bersama.
"Belum kelihatan sayang" timpal Aksa.
Alesha menghela napas, "Biar gak ketinggalan, soalnya aku mau kita bikin video sama foto kalau senjanya udah mulai kelihatan"
Lelaki itu terkekeh gemas, "Oke babe, nanti aku dokumentasikan banyak-banyak"
"Gak gitu juga ish, kamu mah" kesal Alesha lalu mendudukkan dirinya pada tempat yang tak ada orang.
Karena hari ini masih hari kerja, jadi tak banyak pengunjung yang datang. Hal ini membuat Aksa teramat sangat senang, karena dirinya sedikit bebas untuk berinteraksi dengan sang istri.
"Kamu lucu kalau lagi kesel" ujar Aksa.
Alesha memukul dada suaminya, "Diem ah, kamu tuh ya masih sakit banyak omong"
Lelaki itu terkekeh, "Orang aku gak sakit, kamu ngada-ngada deh"
"Mana ada orang gak sakit kok dirawat, aneh kamu ya!" kesal wanita berbaju putih itu.
"Ada, aku buktinya" balas Aksa yang semakin membuat wanita cantik itu gemas sendiri dengan sang suami yang semakin hari bertambah cerewet.
Sangat menyebalkan.
"Terserah kamu aja lah, pusing aku lama-lama kalau berdebat sama kamu mah" ujar Alesha melemah.
Lelaki itu tertawa melihat respon sang istri, "Tuh kan, kamu tuh kalau ngambek lucu banget"
"Siapa yang ngambek Astagfirullah, nyebelin banget jadi orang ish" rajuk Alesha pada sang suami.
"Lah, kalau bukan ngambek terus apa?" goda lelaki itu.
"Diem gak?!" tekan Alesha yang mulai kesal dengan kelakuan suaminya.
Aksa yang ingin membalas ucapan sang istri dibuat terdiam karena Alesha mengecup bibirnya, tak mau kehilangan kesempatan lelaki itu memperdalam kecupan sang istri hingga menjadi berciuman.
Seolah tak peduli dengan tatapan orang-orang dari kejauhan, Aksa tak melepaskan bibir seksi milik istrinya saat dada bidangnya telah dipukul oleh istrinya.
Sementara Alesha yang sudah tak tahan pun langsung menggigit bibir suaminya untuk menghirup udara segar, bahkan wajahnya pun sudah memerah akibat pasokan oksigen yang dihirup telah menipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA
Romance"Jogja memang istimewa, like you Asa" But why Asa?" "Aksa Sayang Alesha" . . . . . "Sayang, tenang hm" "Ada aku sekarang, kamu udah berhasil buat keluar sayang" "Peluk aku erat, keluarin semua air matanya!" "Kamu hebat Asa" "A-ku hiks ca-p-ek hiks"...