Tepat pada hari ini, Alesha menjalani operasi cecar.
Alasan utama dirinya tak bisa melahirkan secara normal adalah karena imun, beresiko tinggi apabila ia melahirkan secara normal dengan kondisi lemah.
Bukan karena kondisi gizi tak terpenuhi karena tak mungkin suaminya membiarkan calon anaknya tak sehat bukan?
Karena kondisi trauma yang membuat badannya melemah, serta penyakit yang diderita nya dahulu.
Alesha mendapatkan jadwal cecar pukul 05.00 pagi.
Dan saat ini, Aksa beserta kedua orangtuanya sedang menunggu Alesha dengan raut wajah khawatir.
Hanya suara jam yang menemani mereka, sudah sekitar 2 jam lampu berwarna merah itu belum mati.
"Duduk kenapa sih, gak capek apa kamu kayak gitu" ujar mama Aksa yang kesal melihat anaknya sedari tadi jalan kesana kesini.
"Lama banget sih mah" balasnya lalu duduk.
Belum sempat pantatnya menyentuh tempat duduk yang tersedia, Aksa kembali berdiri karena melihat benda merah itu mati.
Tak lama, seorang dokter wanita keluar dengan raut bahagia.
"Selamat, istri anda berhasil melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki sehat serta tak kekurangan apapun"
Semuanya berseru lega.
"Alhamdulillah"
"Terimakasih dok"
Dokter itu mengangguk, "Mohon ditunggu di ruangan pasien, sembari menunggu istri anda siuman anak anda akan dibersihkan terlebih dahulu"
"Saya tidak bisa masuk dok?"
"Mohon maaf, tidak bisa"
"Baik dok. Tolong berikan pelayanan yang terbaik, baik menantu atau cucu saya!" ujar papa Aksa lalu menyuruh istri dan anaknya kembali ke ruangan.
"Aksa pengen lihat istri sama anak loh"
"Ck! jangan bandel kamu" balas mama Aksa.
Aksa memutar kedua bola matanya malas, "Jingin bindil kimi"
"Aksa" geram mama Aksa.
"Mboh lah" ujar lelaki itu lalu mendahului orangtuanya
◇◇◇◇◇
"Mmm lahapnya cucu oma"
Alesha tersenyum melihat anaknya yang tengah menyusu pada dirinya, "Iya nih, kayaknya haus banget"
"Sakitnya udah kerasa?" tanya mertuanya.
Alesha tersenyum, "Lumayan mah, gerak sedikit sakitnya lebih kerasa"
Mama Aksa langsung mengelus surai menantunya, "Terimakasih Sha, terimakasih atas jagoan baru Mahendra juga terimakasih telah membuat anak mama berubah"
"Ngeliat Aksa tadi pagi rasanya mama bener-bener bersyukur, enggak salah mama setuju buat jodohin kalian berdua"
Air mata Alesha tak sengaja mengalir, dirinya tersenyum haru.
"Terimakasih juga mah, udah mau nerima aku. Terimakasih karena udah percaya sama aku, anak mama juga yang ngebuat aku jadi lebih kuat"
Satu kecupan mendarat pada kening Alesha, "Sama-sama anak mama yang paling cantik"
"Cucu oma sini yuk, oma pengen gendong kamu" pinta mama Aksa pada menantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA
Romance"Jogja memang istimewa, like you Asa" But why Asa?" "Aksa Sayang Alesha" . . . . . "Sayang, tenang hm" "Ada aku sekarang, kamu udah berhasil buat keluar sayang" "Peluk aku erat, keluarin semua air matanya!" "Kamu hebat Asa" "A-ku hiks ca-p-ek hiks"...