Usai kejadian kemarin, Alesha lebih memilih untuk tidak terlalu peduli terkait acara pertunangan juga pernikahan sang adik satu-satunya.
Wanita cantik itu lebih memilih mendengarkan penjelasan sang suami, karena Aksa yang membatu juga memantau adiknya.
Untuk acara pertunangan sang adik memang tak ada halangan satu pun namun saat acara pernikahan, seseorang telah mengacaukan acara setelah pelaksanaan ijab kabul.
Aksa yang terkena pukulan dan harus di larikan ke rumah sakit, Alesha juga Ale yang hampir saja keracunan apabila tidak ada acara baku hantam.
Alesha melihat kebengisan anak buah sang ayah yang memukuli suaminya membabi buta, dengan cepat menghampiri kekacauan itu dengan mata yang menahan tangisan tak lupa dirinya menyerahkan Ale kepada mbak.
Dirinya berlari menerobos penjaga yang menghalangi mertuanya untuk masuk, bahkan saat dirinya berhasil memasuki ruangan itu hanya ada Alga, Lili, ayahnya, 10 anak buah ayahnya.
"BERHENTI TUAN!APAKAH MATA ANDA TIDAK MELIHAT SUAMI SAYA SUDAH TERKAPAR LEMAS DAN HAMPIR MATI HAH?!!" bentak Alesha yang mampu menghentikan kegiatan tak bermoral itu.
"DAN ANDA!! DIMANA HATI NURANI ANDA TUAN SURYA ANDRE ADIYAKSA YANG HANYA DIAM MELIHAT SUAMI SAYA HAMPIR MATI, DIMANA HUH?" lanjut wanita berkebaya itu dengan menggebu.
Sang pelaku menatap putrinya dengan tatapan tak bersalah lalu tersenyum, "Putriku sayang, bukankah ayah sudah memberimu banyak pesan untuk memisahkan mereka berdua?" menunjuk putranya yang sudah menahan amarah.
"HEH PAMAN JELEK TOLONG BAWA SUAMI SAYA KE RUMAH SAKIT SEKARANG, KALAU TIDAK KALIAN SEMUA AKAN SAYA MUTILASI DI DEPAN KELUARGA KALIAN!" teriak Alesha kepada para anak buah sang ayah sebelum membalas perkataan Ayahnya.
Melihat sang suami yang tak berdaya dia angkat membuat dirinya ingin menangis sekarang juga, namun melihat tatapan ayahnya yang merasa tak bersalah membuat air matanya membeku.
"Ayah? sejak kapan ada seorang ayah yang mengancam anaknya? sejak kapan ada seorang ayah mencoba membunuh anaknya baik mental maupun fisik?"
Alesha menghela napas lalu kembali menatap tajam sang ayah, "Sejak kapan seorang ayah memberikan contoh yang tidak baik kepada anaknya? Sejak kapan tuan Surya?"
"Kalian bisa pergi!" perintah lelaki paruh baya itu kepada anak buahnya yang masih tersisa.
"Baik tuan"
Alesha yang melihat itu pun langsung terkekeh, "Kenapa tuan Surya? Apakah anda tidak mau mereka melihat kebengisan anda kepada saya sekarang juga?"
Ayah Alesha menggeram marah, "CUKUP! Kamu cukup diam dan dengarkan saya!"
Alesha langsung menghempasakan tangan sang ayah yang mengapit rahang kuat, sangat sakit apabila dirasakan.
"Jangan berani-beraninya menyentuh saya dengan tangan kotor anda tuan Surya!" tekan Alesha.
Lelaki paruh baya itu tak membalas, dirinya hanya perlu berbicara beberapa kata lalu pergi dari sini bahkan negara ini.
Menatap sang putra dengan tatapan tajam dan penuh benci saat menatap menantunya, "Kamu harus ingat ini, saya bahkan bundamu tak akan sudi menerima perempuan dari keluarga pelacur!"
"Bahkan wanita di sampingmu belum jelas siapa ayah biologisnya karena ibunya selalu berganti-ganti pasangan" lanjut lelaki paruh baya itu menunjuk Lily.
"Kakak mu juga tahu akan hal ini, dan itu lah yang membuat dia tak menyetujui kamu menikah dengan perempuan ini. Silakan jika kamu tetap bersama dia, karena hidupmu akan sengsara mulai hari esok" pungkas lelaki paruh baya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA
Romance"Jogja memang istimewa, like you Asa" But why Asa?" "Aksa Sayang Alesha" . . . . . "Sayang, tenang hm" "Ada aku sekarang, kamu udah berhasil buat keluar sayang" "Peluk aku erat, keluarin semua air matanya!" "Kamu hebat Asa" "A-ku hiks ca-p-ek hiks"...