Lost Control

87.5K 262 8
                                    

Iresetible Queen (d0ublesiey)
━─━────༺༻────━─━


"Masukin ke punya lo...." titah Azril sambil memegang pénïsnya yang sudah tidak tahan lagi ingin memasuki lubang milik Echa.

"Tapi kan lo bil...."

"Lo yang masukin atau gue yang masukin" potong Azril.

Echa membuka rok dan celana dalam nya, kini dia sudah sepenuhnya naked, tak ada satu helai benang yang menutupi tubuhnya.

Azril yang melihat itu langsung meneguk susah payah salivanya, dia tidak bisa berkedip melihat tubuh Echa yang sepertinya sangat ingin sekali mengajak Azril masuk ke neraka.

Azril menarik ponsel Echa yang ada di sebelah nya lalu membuka kamera.

Dia mulai merekam Echa yang sedang bergerak duduk di atas pahanya.

"Cha...." panggil Azril saat Echa baru saja akan kembali duduk di pahanya.

"Hmm, apa?" sahut Echa.

"Lo.... Cantik" ucap Azril.

Echa merasa pipi nya sangat panas, dia melempar Azril dengan bantal.

"Lo ngerekam?" tanya Echa.

"Hm... buat kenangan, pertama kali kita main ginian" jamab Azril.

"Kalo kesebar gimana?" tanya Echa khawatir.

"Nggak akan" jawab Azril.

Echa hanya bisa menurut.

"Buru masukin, gue udah gak tahan" titah Azril.

Perlahan tapi pasti, Echa mengarahkan pénïs Azril ke vågïnã nya lalu menduduki nya secara perlahan.

"Ahhhh........" desah Echa saat baru kepala pénïs Azril yang masuk ke dalam vågïnã nya.

Echa dapat merasakan perih dan nikmat secara bersamaan, tetapi rasa nikmatnya lebih mendominasi, apalagi saat tangan kiri Azril memegang dan menekan lembut pantat nya.

"Shhhhh.... perih zril..... ahhh" Echa menahan pergerakkan nya saat pénïs Azril baru masuk setengah ke dalam vågïnã Echa.

"Shhh masukin semuanya sayang...." titah Azril dengan suara lembut.

"Perihh, punya lo terlalu besar....." rengek Echa dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Pelan pelan pasti bisa, ayolah....." Azril menuntun Echa perlahan menurunkan kembali tubuh Echa.

Echa menghentikan gerak nya, dia menahan tubuh nya dengan kedua tangan nya di perut Azril. "Azril perih...shhhhh...." Echa mengeluarkan bulir air di sudut matanya, menahan rasa perih yang sangat luar biasa di area vågïnã nya.

"Ah sialan....." kesal Azril karena tiba tiba Echa tidak memberikan pergerakan.

Jleb!

"Awhhhhhh!!!!" teriak Echa dengan sedikit mendesah.

Azril menghentakan tubuh Echa agar duduk dan pénïs nya sudah seluruh nya masuk ke dalam vågïnã Echa.

"Ahhhhh...enak sa.... mêmëk lo ngejepit køntõl gue...." desah Azril.

Sedangkan Echa sudah tak tahan lagi, dia menangis sambil menahan rasa perih dan panas di area vagina nya.

"Sakit, perih...." Echa menangis sambil menjatuhkan kepalanya di ceruk leher Azril.

Azril menaruh ponsel yang masih merekam itu di atas bantal.

"Maaf, nanti nggak akan sakit deh percaya sama gue, tahan ya...." Azril mengusap lembut belakang kepala Echa, menenangkan gadis yang tengah menangis itu, meski Azril merasa bersalah, tapi jika sudah seperti ini, yang dibawah sana sudah tidak bisa ditunda lagi, ingin cepat dilemaskan.

Dewasa [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang