HOT DADDY (Dirsa_sundanis23)
━─━────༺༻────━─━❀
❀Alister terus mengetuk pintu kamar mandi, akhirnya gue keluar masih menggunakan baju handuk.
"Hampir aja pintunya mau aku dobrak" mata gue melotot lalu mencubit lengannya.
"Lebay deh, lagian kamu ngga ada kerjaan apa, ngetok pintu, udah tau aku lagi mandi" gerutu gue.
"Sensi banget sih, aku mau ajak kamu makan, yuk" menarik tangan gue tanpa aba-aba.
"Eh bentar, aku kan belom pake baju, di luar banyak bodyguard kamu juga"
"Ngga ada baby, ayo...aku udah lapar banget"
"Emangnya kamu udah mandi?" tanya gue sembari jalan menuju dapur.
"Udah di kamar sebelah, abis kamu lama sih"
Seperti layaknya suami-istri beneran, gue membantu Alister mengambil makanan. Ehh emang suami-istri beneran kali, cuma belom sempet nganu aja, hehe.
Selesai makan, Alister pergi keruang kerja, katanya ada beberapa email yang harus di cek. Sedangkan gue memilih membersihkan meja lalu mencuci piring kotor.
Sleb
Tangan besar melingkar di perut gue, kepalanya bertumpu di bahu gue.
"Baby, mau itu . . ."
"Mau apa, kopi? Sebentar ya, aku nyelesain ini dulu"
"Bukan" dia menggelengkan kepalanya
"Terus, mau apa?"
Alister membalikan badan gue, menggendong gue lalu mendudukan gue di meja makan. Menyelipkan anak rambut gue ke belakang telinga, dan mengecup bibir gue sekilas.
"Jangan disini, nanti dilihat orang" sudah bisa gue tebak apa yang akan Alister lakukan.
"Nggak akan, kamu tenang aja"
Tali baju handuk gue di tarik begitu saja sampai tubuh gue yang naked terlihat. Payudara gue di remas secara bergantian, kini gilirah lidah nya ikut bermain di atas puting merah jambu milik gue.
Si bayi besar ini sepertinya kehausan, puting gue sampe berasa sakit dan kemerahan karena ulah gigi nya yang nakal.
"Sshhhh. . .pelan pelan dad"
Kini gue benar-benar naked, karena baju handuk gue sudah di lempar oleh Alister. Kedua kaki gue di angkat, kemudian paha gue di buka selebar mungkin.
"Aahhhhhh. . ." satu desahan lolos saat Alister menjilat bibir vågïnã gue dengan begitu lembut.
Detik berikutnya dia melakukan hal yang sama, bibir vågïnã gue di buka, agar lidah nya leluasa memainkan klitoris.
"Dadh..dyyhhhh... Mmhhhhhh" suara gue memenuhi ruang di dapur.
"Kita lanjutin di kamar ya baby" Alister menggendong gue menuju kamar kita berdua.
Sekarang posisi gue berada di atas Alister. Tangan gue di tuntun untuk memegang si junior yang ukurannya sungguh luar biasa.
"Baby, pake mulut kamu dong"
"Ngga akan muat dad, ini besar banget"
"Coba dulu sayang"
Rambut gue di pegang oleh Alister, baru ujungnya saja gue udah mau muntah. Apalagi semuanya, bisa-bisa nembus sampe tenggorokan gue ini mah.
"Good job baby, nanti kita coba lagi" lalu Alister membalikan posisi kita berdua.
"Pelan-pelan, aku takut"
"Relaxs baby. . ."
Alister mengarahkan junior nya ke lubang vågïnã gue yang sudah basah, mendorong nya perlahan-lahan.
Sleb
"Sshhhh awwww saa...kit..tttt" gue merintih merasakan sesuatu menerobos paksa di bawah sana.
"Tahan baby, sedikit lagi, ini baru setengahnya"
"Baru setengah aja sakit banget dad" ucap gue seraya merintih.
"Aku masukin semua ya, kamu boleh cakar atau pukul aku" gue mengangguk pasrah.
Alister yang sudah tidak tahan pun, mendorong pinggul nya lebih dalam. Dan slebb, akhirnya vågïnã gue sobek karena ulah si junior.
"Aarrgghhhhhhh sakitthhhh" teriakan gue kali ini cukup kencang.
"Sorry baby, abis aku ngga tahan sama jepitan vågïnã kamu" kemudian dia mengecup bibir gue, lalu mengusap bulir bening yang keluar dari pelupuk mata gue.
Teriakan gue semakin menjadi, ketika Alister memaju mundurkan pinggul nya. Rasa perih itu menggelenyar ke seluruh tubuh mungil gue, rasa nya ngga nyaman.
"Daddy stop, aku ngga sanggup lagi. Rasanya sangat sakit" ucap gue pelan, dengan suara lemah tak berdaya.
Alister mempercepat gerakannya. Gue lihat sekilas, wajahnya penuh dengan keringat, suara deru nafas ngos-ngosan.
"Aahhhhh. . ." lalu Alister tumbang di atas tubuh polos gue, setelah nya cairan hangat pun menyembur ke dalam rahim gue.
"Terimakasih sayang" ucapnya, lalu mengecup kening gue lama.
"Sama-sama dad"
"Lagi yuk..."
Hah, lagi? Alister bener-bener deh, ini aja rasa sakit nya masih berasa. Badan gue aja masih lemes rasanya.
Plop
Puting gue kembali di sesap dengan sangat kuat, bahkan sebelah tangannya pun tak tinggal diam, terus menggerayangi tubuh gue.
"Dad, masih sakit tau vågïnã aku" keluh gue.
"Kalo sudah terbiasa ngga akan sakit baby, minimal sehari empat sampai lima kali"
"Apa? Gila ya kamu dad, ngga mau aku"
"Eits, istri wajib melayani suami nya ngga boleh nolak, sakit sedikit ditahan aja ya baby"
Gue sampe menghela nafas melihat kelakuan Alister yang sangat tidak peka, pasti besok gue ngga bisa jalan kalo begini urusannya.
❀
❀◤─────•~❉✿❉~•─────◥
Baca selengkapnya di
HOT DADDY (Dirsa_sundanis23)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewasa [21+]
RomanceKumpulan cerita Mature Content⚠ cover mentahan by: pinterest