Falling In Love With A Killer (Lithelit)
━─━────༺༻────━─━
❀
❀
Alexa membuka matanya perlahan, tidurnya terganggu oleh sinar matahari yang menyorot wajahnya.Ia mengerutkan keningnya saat tidak mampu menggerakkan kedua tangannya.
Ini kamar siapa? Jelas ini bukan ruang tempatnya dikurung. Kamar ini lebih besar dan mewah. Ia juga berada di atas ranjang king size. Mengapa kamar ini penuh dengan warna merah? Terkesan seksi sekaligus menyeramkan.
Alexa berdecak kesal saat menyadari kedua tangannya sudah di borgol di sisi-sisi ranjang. Oh bahkan kedua kakinya pun bernasib sama. Sialan! Pasti pria itu yang melakukannya. Tetapi, untuk apa ia memindahkan Alexa di kamar ini?
"Sudah bangun rupanya."
Suara bariton milik Axel tiba-tiba saja terdengar. Ia menoleh dan mendapati pria itu dengan pakaian santainya. Tentu saja, ini hari libur. Jadi ia tidak harus pergi ke kantor.
Alexa menatap Axel dengan sorot tidak suka. Meskipun badan berotot yang tercetak di kaus oblong pria itu cukup mengalihkan perhatiannya.
"Mengapa aku di sini?" tanya Alexa.
"Kau tidak ingat? Semalam kau mabuk dan menggodaku." ucap Axel.
Alexa membulatkan matanya. Ia ingat dirinya minum-minum semalam, namun apakah benar ia sampai menggoda pria itu?
"Aku tidak suka meniduri wanita mabuk. So, bisa kita mulai sekarang?"
Alexa kembali membulatkan matanya. Apa-apaan dia?! Dia pikir Alexa tidak jijik jika dalam keadaan sadar seperti ini.
Sementara Axel sudah tersenyum miring menatap Alexa. Rencananya sebentar lagi akan berhasil. Ia akan membalaskan dendam adiknya pada wanita ini.
Axel sengaja mengikat kedua tangan dan kaki Alexa. Itu semua ia lakukan agar ia leluasa untuk menyentuh tubuh wanita itu. Jika tidak seperti ini, maka bukan adegan seks yang akan tersaji nantinya. Yang ada, ranjang itu berubah menjadi ring tinju yang menjadi tempat Axel dan Alexa bergulat.
Ia sendiri sudah mengetahui kehebatan wanita itu dalam bela diri. Tentu akan sulit menidurinya jika ia masih dapat bergerak leluasa.
Axel naik ke atas ranjang. Dengat matanya yang tajam, ia menatap Alexa.
"Apa yang ingin kau lakukan brengsek?!"
"Mencicipi tubuhmu."
Alexa memberontak. Namun, kedua tangan dan kakinya tergores oleh borgol-borgol sialan itu. Alexa mendesis perih.
"Aku tidak suka wanita pemberontak sepertimu." ucap Axel.
"Maka cari saja wanita penurut yang siap memberikan lubangnya untukmu kapan saja." ucap Alexa.
"No. Ketika aku mengatakan tidak suka, maka aku akan mengubah orang itu menjadi sesuai dengan keinginanku." ucap Axel.
Ya, selalu seperti itu. Semua dapat ia lakukan. Dengan harta dan ketampanannya, semuanya seolah-olah tidak dapat menolak dirinya. Apa saja mampu ia dapatkan. If he want it, he will got it.
Seperti saat ini. Ia akan menjinakkan wanita pemberontak ini.
Axel semakin mendekat. Sedangkan Alexa sudah frustasi, ia begitu takut pria brengsek itu akan menyetubuhinya.
"This shirt looks great on you." ucap Axel sambil mengusap lembut perut rata Alexa.
Hingga dalam tiga detik, ia merobek kemeja yang dikenakan Alexa hingga kancing-kancingnya terpental kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewasa [21+]
RomanceKumpulan cerita Mature Content⚠ cover mentahan by: pinterest