Menahan Hasrat

10.5K 20 0
                                    

Sekilas Mata (newpaperblank)
━─━────༺༻────━─━



"Kau mau mandi?" tanya Arfian.

Ia baru saja selesai mandi dan masih berdiri di depan pintu. Handuk yang melilit hanya sebatas pinggangnya, menampilkan tubuh Arfian yang terlihat begitu hot.

Sejenak Oliv menatap Arfian tanpa berkedip, menatap tubuh yang seolah memberikan kesan untuk menghangatkan tubuhnya. Ia ingin menyentuh tubuh itu.

Seketika Oliv sadar karena deheman Arfian. Ia menangkup wajahnya karena benar-benar malu telah tertangkap sedang menatap tubuhnya.

Arfian berniat menggoda Oliv yang kini wajahnya sudah memerah. Ia terus berjalan maju menuju tempat dimana Oliv duduk.

Arfian terus memajukan tubuhnya hingga tanpa sadar ia sudah berbaring diatas tubuh Oliv. Arfian yang awalnya hanya sekedar iseng, kini tengah dikuasai oleh nafsunya sendiri.

Ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Oliv yang membuat wanita itu mendesah pelan akibat perbuatan Arfian.

Arfian yang sudah dikuasai nafsu tidak bisa mengontrol dirinya lagi. Ia mengecup bibir Oliv, dari yang awalnya hanya kecupan, berubah menjadi lumatan.

Arfian melumat bibir Oliv dengan lembut, tangannya menelusup ke belakang tubuh Oliv seolah menguncinya. Perlahan ia menurunkan kancing gaun yang masih digunakan Oliv.

Bibirnya masih terus melumat bibir Oliv. Bermain dengan lidahnya, mengakibatkan suara cecapan dan sesekali berhenti karena mereka kehabisan oksigen.

Arfian melucuti seluruh pakaian Oliv. Ia menggendong tubuh mungil Oliv agar lebih ke tengah ranjang.

Lumatan Arfian kini turun menjelajah leher Oliv. Ia meninggalkan jejak yang membuat Oliv mengerang. Arfian semakin diselimuti oleh nafsunya.

Namun saat wajahnya sudah berada di depan dada Oliv, ia tersadar dan mencoba menepis hasratnya sendiri. Ia menekan ludahnya dengan susah payah karena dua gundukan di dada Oliv begitu menggodanya.

Ia bangkit, kemudian duduk di tepi ranjang. Tanpa terasa air mata Oliv sudah membanjiri pipinya. Ia merasa takut namun yang lebih besar sebenarnya adalah hasrat ingin di sentuh Arfian. Ia sudah tidak peduli siapa dirinya lagi.

Arfian menghela nafas untuk menetralkan dirinya. Oliv melihat Arfian yang mati-matian menahan hasratnya.

Oliv ikut terduduk dengan tubuh yang masih tanpa busana. Ia perlahan mendekati Arfian, mengusap punggung pria itu.

"Jangan goda aku, Oliv. Atau aku takkan bisa lagi menahannya." ucap Arfian.

Oliv seakan menulikan telinganya, ia bangkit dengan tumpuan lututnya di ranjang. Ia memeluk Arfian dari belakang, dadanya yang kenyal menekan punggung Arfian.

Pria itu sudah tidak bisa menahannya lagi. Arfian membalikan tubuhnya dan kembali mengurung tubuh Oliv. Ia kembali mencium bibir Oliv, perlahan terus turun dan berhenti di dada Oliv.

"Kau akan menyesali nya, Oliv." gumam Arfian seperti menggeram.

Oliv mengelus rahang tegas milik Arfian yang ditumbuhi rambut. Oliv tersenyum seolah memberikan izin atas dirinya.

Arfian kini meremas dada Oliv. Ia mengelus kemudian menelusupkan jarinya disana, membuat Oliv melenguh tertahan.

Kini Arfian berada di depan milik Oliv. Ia menjilat dan memainkan jarinya hingga membuat Oliv menahan kepala Arfian yang masih berada di selangkangan nya.

Arfian terus memainkan jarinya disana, hingga tubuh Oliv melengkung mendapatkan pelepasan nya yang pertama.

Arfian membuka handuk yang melilit tubuhnya, menampilkan kesaktian miliknya yang sudah mengeras.

Oliv menutup mulutnya saat melihat milik Arfian yang besar dan juga berotot. Arfian tidak pernah bercinta lagi selama 10 tahun ini. Ini adalah pertama kalinya ia melakukan nya lagi.

Arfian mulai menyatukan miliknya dengan Oliv. Oliv yang baru pertama kali ini, meraskaan begitu perih. Namun perlakuan lembut Arfian mampu membuat rasa perih menjadi nikmat yang tak terkatakan oleh Oliv.

Arfian mencapai puncak, ia hendak mencabut miliknya. Namun, kaki Oliv justru melingkar di pinggang Arfian. Menekan penyatuan mereka semakin dalam, hingga akhirnya Arfian mengeluarkan cairan kental itu di rahim Oliv.

Ia kembali menciumi wajah Oliv dengan lembut, menyingkirkan rambut yang menutup wajah imut wanita nya. Ahh.. Bahkan Arfian menganggap Oliv sudah menjadi miliknya.

Perlahan ia melepaskan diri setelah miliknya menyusut didalam sana. Ia menatap tubuh Oliv yang terlihat semakin seksi, kemudian berjalan menuju kamar mandi.


◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Baca selengkapnya di
Sekilas Mata (newpaperblank)

Baca selengkapnya diSekilas Mata (newpaperblank)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dewasa [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang