THE LAST AMETHYST (ZRVAHLEVI)
━─━────༺༻────━─━
❀
❀
Aiden menarik tubuh Abby ke arahnya dan merangkum wajahnya dengan kedua telapak tangannya."Di mana Anthonio Brook menyentuhmu?" tanya Aiden dengan mata yang menatap tajam Abby.
"Di sini?"
Ia melumat bibir tipis Abby yang terasa asin karena bekas air matanya. Menelusupkan lidahnya begitu saja dan menginvasi rongga mulut Abby, menghapus jejak tak kasat mata yang ditinggalkan Anthonio sebelumnya.
Ia melepaskan lumatannya saat menyadari bahwa Abby kehabisan nafas dan sekarang terengah-engah menatapnya dengan tatapan kosong. Bibir Aiden bergerilya mengecupi tiap inchi wajah Abby.
"Aku akan menghapus semua jejak bajingan itu dari tubuhmu, Abs. Hingga hanya jejakku lah yang tertinggal di tubuhmu dan kau bukan lagi perempuan yang cacat melainkan perempuan yang sempurna di mataku." ucapnya berbisik di telinga Abby lalu mengecup tatto ikatan Abby membuat tubuh Abby menggelinjang dan melenguh pelan.
Perlahan Aiden membaringkan tubuh Abby yang sedikit tenang dan menindihnya di bawahnya dengan kedua siku tangan yang menopang tubuhnya di samping tubuh Abby.
"Apa dia menyentuhmu di sini?"
Aiden mengecup kecil-kecil leher Abby, menjilatnya dan kemudian membuat tanda ke pemilikkan di sana, tidak hanya satu tetapi banyak tanda ke pemilikkan.
Kemudian kecupannya turun menuju tulang selangkanya sementara jemarinya sibuk membuka kancing piyama Abby dan menghempaskan atasan piyamanya ke segala arah meninggalkan bagian atas Abby dengan bra hitam miliknya.
Abby melenguh, jemarinya secara reflek menelusup masuk ke sela-sela rambut Aiden yang sudah mulai memanjang. Kepalanya mengadah dengan tatapan yang berkabut nikmat memberikan Aiden akses untuk mengeksplorasi leher jenjangnya demi menghilangkan bekas sentuhan Anthonio di tubuhnya.
Perasaan asing itu tiba-tiba hinggap memberikan perasaan hangat dan menginginkan lebih dari sekedar kecupan yang dilayangkan Aiden yang sekarang telah mengecupi belahan dadanya.
Abby melenguh serak menahan gejolak asing yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Mengikuti insting, tangannya terlepas dari rambut hitam Aiden dan beralih pada kancing kemeja hitam Aiden yang masih utuh, dengan gerakan yang amatir ia membuka satu persatu kancing kemeja hitam Aiden dengan tangan gemetar membuat Aiden terkekeh pelan dan kembali melumat bibir Abby.
Tak lama kemudian kemeja hitam beserta kaus putih telah terlempar bebas ke sudut ruangan menyisakan tubuh mereka berdua yang sama-sama kekurangan busana.
"Di mana lagi bajingan itu menyentuhmu?" tanya Aiden dingin.
Nafas Abby pendek-pendek berusaha menahan erangan karena Aiden menunda aktivitasnya.
"Kau tahu di mana dia pernah menyentuhku," gumam Abby lemah dengan mata terpejam dan sebutir air mata keluar dari sudut matanya, langsung saja dikecup Aiden dengan begitu intim.
"Jangan menangis, Abs. Tataplah aku dan jangan mengingat semua mimpi buruk itu," kata Aiden tegas.
Abby membuka matanya dan mendadak dunianya terjebak di aliran mata biru samudera milik Aiden yang telah berkobar dengan gairah yang tertahan.
Ia melenguh tatkala tangan Aiden meremas payudara kanannya. Suara erangan tertahan terdengar dari kerongkongan Aiden saat bibirnya kembali bergerilya di dada Abby dan entah sejak kapan bra hitam tersebut menghilang dari tempat peraduannya, menampilkan dua gundukan daging yang seketika membuat Aiden menahan nafasnya dan menahan sisi binatang dalam dirinya.
Sebelah tangan Aiden meremas payudara sebelah kiri Abby, sementara payudara kanannya digantikan oleh hisapan bibir Aiden dan lilitan lidahnya yang menjilati putingnya.
Abby mendesahkan nama Aiden, yang semakin membuat Aiden menggila dengan permainan ahlinya di dua gundukan terindah di dunia tersebut.
Setelah itu bibirnya turun mengecup perut Abby dan bertahan sejenak di pusar Abby, menjilati pusarnya dan menghisapnya pelan membuat tubuh Abby menggelinjang dan memberontak pelan akibat rangsangan yang diberikan Aiden.
Sesaat ia merasakan sesuatu yang keras menekan perutnya dan ia sangat tahu apa sesuatu yang keras tersebut. Sontak membuat wajahnya semakin memerah melebihi kepiting rebus sekalipun.
"Kau terlalu indah, Abs. Oh, sungguh aku akan melakukan apa pun pada takdir yang telah menyatukan kita berdua." gumam Aiden pelan seraya kecupannya turun ke bawah dan jemari terampilnya menurunkan celana piyama Abby beserta celana dalamnya hingga terlepas dari kedua tungkainya.
Aiden menegakkan tubuhnya mengamati seluruh tubuh bidadari surganya yang tampak mempesona dan berkilauan akibat keringat yang terpantul oleh cahaya lampu kamar.
Abby mendesah saat Aiden menyerangnya dengan kecupan di kedua tungkainya yang perlahan merambat naik hingga ke pahanya, mengecupinya secara bergantian membuat Abby merasakan gejolak aneh dan asing di pusat inti tubuhnya.
Aiden membuka kedua tungkai Abby menampilkan sesuatu yang paling cantik terpampang nyata di depan matanya dan ia merasakan bahwa pusat tubuhnya berdenyut sakit minta dipuaskan.
Tanpa pikir panjang Aiden mengecup inti tubuh Abby, menghisap daerah yang telah lembab tersebut dan memainkan lidahnya di dalamnya, mengobrak-abrik segala kenikmatan duniawi untuk mereka berdua.
Sementara tangannya terulur ke atas meremas payudara Abby pelan tapi pasti membuat desahan, erangan, dan lenguhan Abby terdengar seirama menjadi pemacu semangat Aiden untuk melakukannya lebih intim.
Dari sudut mata Aiden, ia melihat Abby tengah memejamkan matanya dengan tubuh yang menegang kaku dan Aiden tahu bahwa waktu untuk Abby semakin dekat.
Ia memainkan lidahnya lebih intens di dalam kewanitaan Abby, dan saat ia menekan titik pusat Abby semuanya tampak terlihat mengagumkan dan menakjubkan bagi Aiden.
Abby melengkungkan tubuhnya dan berteriak menyebut namanya dengan kelembutan suaranya, menyemburkan cairan hangat yang segera dihisap Aiden kuat-kuat. Ia berhasil membawa Abby untuk pertama kali dalam hidupnya mencapai orgasmenya.
Aiden merangkak ke atas Abby dan mengecup kening, hidung, kedua pipi, dan bibir Abby dengan mesra.
"Istirahatlah, Abs. Kau pasti lelah, dan sekarang tak ada jejak Anthonio lagi ditubuhmu. Kau sepenuhnya milikku dan sampai kapanpun akan tetap menjadi milikku." gumam Aiden di depan bibir Abby tetapi matanya menatap Abby dengan kabut gairah yang semakin pekat. Dan seketika Abby tahu bahwa hasrat Aiden belumlah tersalurkan.
❀
❀◤─────•~❉✿❉~•─────◥
Baca selengkapnya di
THE LAST AMETHYST (ZRVAHLEVI)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewasa [21+]
RomanceKumpulan cerita Mature Content⚠ cover mentahan by: pinterest