Di Gęnjøt Dokter

56.1K 111 8
                                    

Lactating (loveels_)
━─━────༺༻────━─━



Di dalam ruangan sudah ada Dokter Bram yang terlihat sibuk dengan cairan ramuannya. Dokter Bram menoleh kearah pintu saat mendengar seseorang membukanya dan melihat Luna yang berjalan dengan kaki yang sedikit mengangkang.

Bram tersenyum tipis saat melihat itu. Itu artinya ia bisa bermain dengan gadis itu sekarang, karena ia tau sahabatnya itu -- Oliver telah memerawani gadis itu.

"Uhm siang Dokter Bram. Maaf saya sedikit terlambat." gugup Luna.

"Tak apa Luna. Silahkan lepaskan pakaianmu. Tapi kali ini tidak usah pakai kain itu." ucap Bram menghentikan pergerakkan Luna yang hendak mengambil kain yang biasa ia gunakan.

"Gak usah dipakai Dok?" tanya Luna memastikan.

"Iya.. Kamu gak usah malu. Lagipula saya sudah melihat tubuh kamu." goda Bram. Pipi Luna memerah saat mendengar ucapan frontal Dokter itu. Akhirnya dengan ragu Luna melepaskan pakaian yang melekat ditubuhnya dan berjalan mendekati Dokter Bram yang sudah menatap lapar dirinya.

Luna kemudian naik ke atas bed dan mengangkat kakinya malu-malu pada besi penyangga. Luna sedikit bergidik saat merasakan hembusan angin di kewanitaan nya yang tak tertutupi apapun.

Luna melihat Dokter Bram yang berjalan mendekat dan membawa sebuah alat. Dari dekat Luna baru menyadari alat yang dibawa Dokter Bram adalah sebuah alat pompa namun sedikit berbeda dari yang sebelumnya.

Doktet Bram kemudian memasangkan alat itu pada masing-masing payudara Luna. Kemudian memencet sebuah tombol yang terdapat di bagian atas. Tak lama alat itu berbunyi dan mulai menyedot puting Luna dengan intensitas yang tinggi hingga membuat Luna mendesah dengan keras.

"Ooouhhhh.. Aahh Dokter uhhmm ahhh"

"Shh aahhh pelann Dok, emhh aaahhh"

Bram kemudian menyingkir dan berdiri tepat didepan lubang gadis itu. Ia bisa melihat lubang itu mulai mengeluarkan cairan pelumas dan berdenyut seolah minta untuk dimasuki. Ia mengelus kejantanannya dari balik celana yang ia gunakan, kemudian mengeluarkan nya saat merasa kejantanannya semakin sakit.

Bram semakin mendekat dan menjulurkan tangannya menyentuh kewanitaan Luna yang telah becek. Tangannya mengelus klitoris merah muda itu, kemudian memasukkan tiga jarinya kedalam lubang Luna. Ia keluar masukkan jarinya dengan ibu jari yang masih menggosok klitoris bengkak itu.

Dapat Bram lihat tubuh Luna yang terangkat tinggi saat ia tiba-tiba memasukkan tiga jarinya sekaligus kedalam lubang becek itu. Tangan satunya ia gunakan untuk mengocok kejantanannya sama cepat dengan kocokkannya pada lubang Luna.

"Aaahhh Dokk nghh oohhh"

"Jangann aahhh.. Ahhh gelii udahhh uugghh"

"Dokterr uhhmm ahhh ampunn oouhhh mêmëk Luna sensitif uughh"

"Aahhh keluuaarr oohh Dokterr"

Syuurr..

Cairan squirt Luna menyembur membasahi tangan Bram di bawas sana. Luna terengah-engah setelah mencapai pelepasan yang entah sudah berapa kali keluar pagi ini. Kemudian ia menjerit saat merasakan sesuatu yang besar hendak menerobos masuk lubang nya.

"Aaagghhh Dokterr oouhh sakiithh"

"Nghh jangann aaahhh, masih ngiluu oouhhh"

"Aahhh Luna, gilaa oouhh sudah dijebol Oliver saja lubang mu masih begitu ketat aahhh"

"Aahh jangannn uhhmm aahh"

JLEB

"AARRGGHH"

"OOHHH"

PLOK

PLOK

PLOK

Bram langsung menggerakkan miliknya keluar masuk pada lubang surgawi Luna. Kepalanya pening bukan main saat merasakan rasa nikmat akibat jepitan kuat gadis itu pada kejantanannya.

"Aahh keluarkaann ohhh.. Aaghh ahhhh berhentihh"

"Ughhh Lunaa aahh ketat sekalii aaghhh"

"Ahh pelann sakittt hhaaahhh"

Jleb

Jleb

Jleb

"Dokterr aahhh aahhh.. Keluarr nghh oouhhhh ampunnn ahhh"

"Ahhh shitt! Jangan dijepitt aahhh sialann"

"Hhaaahhh gatall uhhh huhhh ampunnn"

"Keluuaarr ahhh keluuaarr.."

"Oouhh fuckkk Lunaa aaghhh bersama uuughhh"

Croott.. Croott..

'Cklek'

Luna dan Bram tersentak menengok ke arah pintu dan mendapati Oliver yang berdiri santai melihat penyatuan mereka sambil bersandar di pintu. Luna bergerak hendak melepaskan penyatuan nya dengan Dokter Bram, namun kakinya kembali ditarik mendekat oleh pria itu.

"Aahhh.."

"Ada apa?" tanya Bram tanpa mempedulikan Luna yang tak nyaman dengan penyatuan mereka.

"Aku datang membawa Archie." ucap Oliver singkat.

"Ahh sudah waktunya ternyata. Baiklah tunggu sebentar."

Doktr Bram menarik kejantanannya keluar dan merapikan penampilannya sebelum meninggalkan Luna dan menghampiri Oliver.


◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Baca selengkapnya di
Lactating (loveels_)

Baca selengkapnya diLactating (loveels_)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dewasa [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang