Hilangnya ke Perawanan

26.5K 61 2
                                    

PEMUAS NAFSU AYAH TIRIKU (Rivexxa)
━─━────༺༻────━─━


Darius mendorong Mora ke dinding dan mengunci pergerakkan gadis kecil itu, perlahan ia mendekatkan wajahnya hingga bibir mereka bersentuhan, awalnya itu adalah ciuman yang lembut namun lama kelamaan ciuman itu berubah menjadi lumatan yang menuntut.

Disaat bibirnya sedang melumat bibir Mora tangannya tak tinggal diam, tangan kanannya membuka kancing piyama Mora sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menekan tengkuk Mora. Darius mendorongnya ke ranjang.

Darius mulai melumat bibir kecil Mora dengan tangannya yang meremas payudara Mora. Sungguh saat ini Mora tidak tau harus bagaimana, ia juga tak tau mengapa Darius bisa seperti ini. Namun ia akui, ia suka dengan sentuhan Darius.

Ciuman nya mulai turun ke payudara Mora, Darius melahap payudara kiri Mora dengan sangat rakus sementara tangannya masih meremas payudara kanan Mora.

"Mmhh.." desah Mora tertahan.

"Jangan ditahan baby, lepaskan saja." ucap Darius dengan suara beratnya.

"Ahhhh"

Entah sejak kapan Mora sudah telanjang bulat tanpa sehelai benang pun dengan posisi Darius berada didepan vågïnã Mora. Kemudian ia menjulurkan lidahnya ke vågïnã Mora.

"Ahhh mmmhhh"

Setelah merasa Mora sudah basah Darius memasukkan satu jarinya ke dalam sana.

"Akkhh Daddy sssaakitt"

Darius memaju-mundurkan jarinya dengan cepat, hingga ia menambah 2 jari.

"Akkhh dadhh pehh lannhh pelannn" racau Mora.

Mora pun mengeluarkan orgasme pertamanya, tanpa rasa jijik Darius menjilati cairan itu hingga bersih sedangkan Mora sudah terkulai lemas.

Karena sudah tak tahan lagi. Darius langsung membuka seluruh pakaiannya, kecuali celana dalamnya hingga keduanya kini sama-sama telanjang. Ada rasa kagum dibenak Mora melihat tubuh seksi Darius.

Namun saat melihat sesuatu yang berdiri dibalik celana dalam Darius, Mora sedikit takut. Darius melepas celana dalamnya dan terlihatlah pusaka besar dan berotot yang berdiri tegak.

Darius menyuruh Mora bangun dan menjilati kepemilikannya. Mora hanya menurut tanpa berani membantah. Cihh pecundang.

Mora memasukkan benda besar nan panjang itu ke dalam mulutnya. Ia memaju-mundurkan dengan pelan karena memang ia belum terbiasa.

"Ahh mmhh" desah Darius keenakan.

Karena merasa kurang puas, Darius membantu memaju-mundurkan pénïsnya di mulut Mora hingga kini mulutnya sangat penuh dengan kepemilikan Darius.

"Ahhh lebihh cepattthh sssttt ahhh" racau Darius tak karuan.

Beberapa menit kemudian Darius telah mencapai puncaknya. Ia mengeluarkan pejunya di dalam mulut Mora hingga penuh dan menyuruh Mora menelannya.

Ia mengoleskan sisa cairan yang Mora keluarkan ke juniornya.

Kemudia ia kembali menindih tubuh Mora, ia mencium bibir Mora dengan halus namun menuntut, Mora pun membalasnya. Kemudian ia memposisikan kaki Mora agar sedikit mengangkang.

"Tahan sebentar baby, ini akan sedikit sakit tapi kau akan menikmatinya." Mora pun menanggukkan kepalanya.

Darius memposisikan junior nya dilubang Mora, ia berusaha memasukkan juniornya ke dalam vågïnã Mora. Namun sungguh sangat susah karena lubang Mora masih sangat sempit.

"Tahan sebentar baby"

Darius memasukkan juniornya secara paksa dalam sekali hentakkan, juniornya berhasil masuk sempurna dalam liang vågïnã Mora.

"Akkkhhh daddhh sssaakiitthh" ucap Mora saat Darius memasukkan junior nya secara paksa.

Air mata Mora berhasil lolos, ia tidak menyangka akan sesakit ini. Terlihat darah segar mengalir deras dari vågïnã Mora, yang berarti Mora sudah tidak perawan.

Darius menghentikan aktivitasnya sejenak agar Mora terbiasa dengan penisnya, lalu ia memulai permainannya.

"Ahhh mmmhhh daddyhh pelanhh peelannhh"

"Ahh enakkh sekalihh babyhh" desah Darius.

"Lubang mu sangat sempit babyhh"

"Ahhh sstt aahhh"

"Ahhh ahhh mmmhh ahhh shhh" Mora mendesah tidak karuan.

30 menit kemudian Mora telah mencapai puncaknya, namun masih belum ada tanda Darius akan mencapai puncak. Padahal Mora sudah sangat lelah.

Kini Darius menyuruh Mora menungging, Mora pun menurutinya. Darius kembali memasukkan pénïsnya ke dalam vågïnã Mora.

"Sssttt ahhh"

Darius memaju-mundurkan pénïsnya dengan cepat membuat Mora kualahan.

"Ahhhh mmmhhh aaahhh ahh sssttt ahhhh"

"Dalam banget babyhh ahh sstt"

"Ahh daddyhh akuhh mauhh pipisshh ahhh"

"Keluarkan baby sstt"

Mora pun mencapai orgasme yang kedua kalinya. Masih sama, Darius masih belum ada tanda-tanda klimaks.

Melihat payudara Mora bergelantungan seiring Mora bergerak. Darius pun meremasnya sambil menggenjot Mora.

°

Jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi, dan mereka berdua masih belum mengakhiri permainan. Mora sudah kelelahan karena orgasme beberapa kali namun Darius, ia bahkan belum sampai klimaks.

"Ahhh daddyhh akuhh mauhh keluarhh"

"Bersama baby ahh"

Crott 💦

"Ahhhh" desah panjang Mora setelah orgasme beberapa kali. Tubuhnya sekarang terasa remuk, ia bahkan tak bisa menggerakkan tangannya karena terlalu lelah.

Darius menutupi tubuh polos mereka dengan selimut, ia memeluk Mora begitu pun sebaliknya. Dan keduanya sama-sama memasuki alam mimpi.


◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Baca selengkapnya di
PEMUAS NAFSU AYAH TIRIKU (Rivexxa)

Baca selengkapnya diPEMUAS NAFSU AYAH TIRIKU (Rivexxa)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dewasa [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang