Seminggu setelah kejadian Krystal yang melakukan pembullyan padaJennie di kantin sekolah, kini keadaan Jennie sudah membaik. Pagi ini, Jisoo berada di ruang rawat Jennie dengan tangan yang sibuk menyuapi bubur untuk sarapan Jennie.
"Sudah Ji, aku sudah kenyang." tolak Jennie saat Jisoo kembali menyodorkan sendok berisi bubur kepadanya.
"Sekali lagi, ayolah Jennie."
Mau tidak mau Jennie terpaksa menerima kembali suapan dari Jisoo, setelahnya Jisoo memberikan segelas air dan obat untuk Jennie minum. Jisoo mengusap noda makanan di sekitar bibir Jennie dengan senyum yang menghiasi bibirnya.
"Jisoo."
"Nde?"
"Kapan aku bisa pulang? Aku sudah sangat bosan berada di sini, lagi pula keadaanku tidak parah dan sudah membaik."
"Iya nanti kau akan pulang." ucap Jisoo, tangan Jisoo meraih tangan Jennie untuk di genggamnya, mengusap punggung tangan Jennie dengan ibu jarinya.
Jennie mendengus saat mendengar perkataan Jisoo, Jisoo selalu saja menjawabnya dengan jawaban yang sama 'iya nanti kau akan pulang' jawaban itu membuat Jennie kesal, karena nantinya itu adalah hal yang tidak tau kapan.
"Jisoo aku serius, aku ingin pulang." ucap Jennie. "Aku sudah terlalu lama berada di sini, dan keluargaku tidak memiliki cukup uang untuk membayar biayanya. Jangan menyusahkan keluargaku Jisoo, dan kenapa disini kau berlagak seperti semua keputusan tentangku ada di tanganmu!"
"Hei... Kenapa marah, heum?" Jisoo menatap teduh kearah Jennie. "Kau tenang saja, masalah biaya rumah sakit aku sudah melunasi semuanya dan jika kau ingin pulang, baiklah nanti sore kita akan pulang."
"Berhenti bersikap seperti ini Ji."
"Mwo?"
"Berhenti bersikap seakan kau adalah kekasihku!"
Jennie manarik tangannya dari genggaman tangan Jisoo, membuat Jisoo menatap bingung kearah Jennie.
"Jen-"
"Terimakasih untuk semua kebaikanmu padaku selama ini, terimakasih karena telah menolong ku dari amukan Krystal kemarin. Dan aku minta, mulai sekarang kau jangan pernah mendekatiku lagi. Aku tidak ingin berurusan dengan siapapun dari kalian berlima, termasuk kau Kim Jisoo."
"Kau... Kenapa?"
"Pergilah Jisoo, aku lelah, aku ingin beristirahat."
"Tapi-"
"Keluar Jisoo!"
Jisoo menghela nafasnya lalu memilih mengalah untuk pergi keluar dari ruangan Jennie, sebelum keluar Jisoo menyempatkan untuk mengusap rambut Jennie, namun dengan cepat Jennie menepisnya membuat Jisoo menatap tidak suka kearahnya.
"Jennie-"
"Kau tidak mendengar perkataanku?"
Jisoo akhirnya keluar dari ruangan Jennie dengan kedua tangan yang terkepal menahan emosinya. Saat keluar dari ruangan Jennie, Jisoo melihat Jiyong dan Dara yang baru saja datang dari kantin rumah sakit.
"Eoh, Jisoo. Kau ingin kemana nak?" Dara bertanya saat melihat Jisoo yang baru saja keluar dari ruangan Jennie.
"Jisoo ingin menemui dokter imo, ingin memberitau jika Jennie ingin pulang karena merasa bosan terlalu lama disini." Jisoo berucap dengan sopan, serta memberikan senyum tipisnya.
"Kau benar-benar menantu idaman nak!" ujar Jiyong merangkul pundak milik Jisoo. "Aku akan sangat bahagia jika kau lah yang menjadi suami dari putriku nanti."