Jisoo dan Jennie adalah sepasang kekasih, mereka telah menjalin hubungan selama hampir 7 tahun. Selama 7 tahun bersama, hubungan mereka bisa di katakan hampir selalu baik-baik saja, hanya ada pertengkaran kecil yang sesekali mereka hadapi.
7 tahun bersama sebagai sepasang kekasih membuat Jisoo meyakinkan dirinya untuk segera melamar Jennie. selama ini Jisoo belum pernah sekalipun membahas tentang hubungan mereka yang akan melangkah kearah yang lebih serius, Jisoo masih ragu, mungkin faktor dari penceraian kedua orang tuanya dahulu. Lagipula Jennie sendiri tidak pernah menyinggung Jisoo tentang pernikahan dan lainnya.
Pagi ini, Jisoo berniat datang menemui Jennie ke apartemennya. Saat di perjalanan Jisoo menyempatkan datang ke toko bunga untuk membeli bunga mawar biru kesukaan Jennie. Setelah mendapatkannya Jisoo kembali menjalankan mobilnya menuju apartemen milik Jennie.
Ting.... Tong....
Jisoo membunyikan bel apartemen Jennie, tidak lama setelahnya tampak Jennie yang membuka pintu dengan masih memakai piyama tidurnya.
"Chu?"
"Hai..." Jisoo melambaikan tangannya kearah Jennie sembari tersenyum manis menyapa kekasihnya.
Jisoo menyerahkan bunga mawar biru yang di belinya tadi, dan di terima baik oleh Jennie. Setelahnya Jennie mengajak Jisoo untuk masuk kedalam apartemen miliknya.
"Kenapa tidak mengabariku? Aku seharusnya bisa bersiap dan memasak untukmu." ucap Jennie lalu duduk di samping Jisoo, menyenderkan kepalanya pada bahu lebar dan tegap milik kekasihnya sembari menghirup aroma mawar biru yang Jisoo berikan untuknya.
"Aku sudah menelponmu berkali-kali sayang, tapi sepertinya kau mengabaikannya." Jisoo berucap dengan tangan kanannya yang merangkul Jennie dan sebelah tangannya mengusap lembut rambut sang kekasih.
"Eoh? Benarkah?" Jennie sedikit mendongak untuk melihat wajah Jisoo yang kini tengah menganggukkan kepalanya.
"Mian, aku terlalu lelap saat tertidur hingga mengabaikan panggilanmu." sesal Jennie.
"Gwenchana, yang penting saat aku bersamamu kau tidak boleh mengabaikanku." ucap Jisoo lalu mengecup pucuk kepala Jennie dengan lembut.
"Chu." panggil Jennie yang di balas dehaman oleh Jisoo.
"Lepas dulu, aku ingin mandi sebentar dan menyiapkan makanan untuk kita." ucap Jennie.
"Tidak perlu, kita delivery saja. Dan tidak usah mandi, kau sudah cantik saat ini." sekarang Jisoo malah melingkarkan kedua tangannya memeluk erat Jennie dan menciumi wajah Jennie hampir keseluruhan.
Chupp...
Chupp...
Chupp...
Chupp...
"Sudah Chu, geli!" Jennie memukul pelan lengan Jisoo saat Jisoo terus saja menciumi wajahnya tanpa henti.
"Itu salahmu, kenapa harus memiliki pipi mandu yang menggemaskan seperti ini." ucap Jisoo lalu kembali menciumi wajah Jennie.
"Jadi aku harus menghilangkan pipiku?"
"Andwaee...! Kau tidak boleh menghilangkannya, ini adalah pipi mandu kesukaanku!" ujar Jisoo, hal itu membuat Jennie terkekeh akibat jawaban dari kekasihnya.
"Jika begitu, lepaskan dulu pelukanmu. Aku merasa gerah Chu, aku butuh mandi saat ini."
"Bagaimana jika kita mandi bersama?" tanya Jisoo sembari menaik turunkan alisnya menatap menggoda kearah Jennie.