Eye

904 151 12
                                    






Jennie adalah seorang ballerina terkenal, semua popularitas dan ketenaran dia dapatkan, hidup Jennie terasa sangat sempurna. Sukses di bidang karir dan terlahir di lingkungan keluarga yang harmonis dan suportif semakin membuat hidup seorang Jennie Kim kian sempurna. Sebelum akhirnya, sebuah kecelakaan menghancurkan dunianya, dirinya di nyatakan tidak bisa melihat dan hal itu merenggut semua kebahagiaan yang dirinya miliki, membuat hidup Jennie menjadi tidak berwarna dan dirinya terlalu larut dalam kesedihan.

Namun, semuanya berakhir saat dirinya tidak sengaja bertemu dengan sosok pria yang dirinya yakini sangat tampan dan berbaik hati untuk membantunya menerima keadaannya saat ini.

Jennie masih sangat ingat saat pertemuan pertama mereka, pria itu tampak kesal padanya. Meskipun Jennie tidak bisa melihatnya, namun dari nada suaranya sudah bisa Jennie pastikan bahwa pria tersebut sedang kesal.

°°°°°°°°°
°°°°°°°°°

Sebulan setelah kecelakaan naas yang menimpa Jennie. Dirinya begitu terpukul dan terpuruk, penglihatannya hilang akibat kornea matanya yang terkena serpihan dari pecahan kaca mobil yang di kendarainya. Sore hari, di hari kejadian, mobil yang di kendarai oleh Jennie secara tidak sengaja keluar dari jalur saat menyetir sehingga mengakibatkan dirinya menabrak truk yang malaju kencang berlawanan arah darinya.

Saat sedang menyetir, ponselnya berdering dan tidak sengaja terjatuh sehingga mau tidak mau Jennie harus sedikit menunduk untuk meraih ponselnya. Kecelakaannya terjadi begitu cepat, mobil milik Jennie benar-benar ringsek parah, dengan Jennie yang masih hidup saat ini adalah suatu kejaiban dari Tuhan untuknya.

Sore hari ini, Jennie dengan di temani oleh mommynya, Sandara Park sedang berada di taman kota. Jennie meminta Sandara untuk pergi membelikannya eskrim, awalnya Sandara menolaknya karena tidak ingin meninggalkan Jennie sendirian, Namun, karena Jennie yang terus memaksa akhirnya Sandara menuruti permintaan putrinya.

Setelah Jennie merasa Sandara sudah menjauh darinya, Jennie mulai berdiri dengan perlahan dan berjalan menjauh dari bangku taman tempat mereka duduk tadi.

Tanpa arah yang jelas, Jennie terus berjalan hingga menuju kearah jalan raya. Jennie sudah tidak perduli jika dirinya harus mati saat ini juga. Karena satu yang pasti, dunianya telah hancur akibat dari penglihatannya yang menghilang.

Langkah Jennie terhenti akibat mendengar suara klakson mobil yang begitu keras dan nyaring menyambut indra pendengarannya, Jennie memejamkan matanya bersiap untuk menerima hantaman kuat dari mobil tersebut.

Tinn..... Tinn.....

Ckitttt.... Brakkk....

Suara hantaman yang begitu keras terdengar hingga membuat beberapa kendaraan dan orang orang yang lewat di sekitanya menghentikan pergerakan mereka guna melihat apa yang sedang terjadi.

Jennie kembali membuka matanya saat tidak merasakan apapun. Namun, Jennie masih bisa merasakan bahwa kini dirinya berada di dalam dekapan seseorang dengan deru nafas yang memburu serta detak jantungnya terasa yang berdetak dua kali lebih cepat dari detakan normal.

"Yak... Sialan! Jika ingin mati jangan di sini! Merepotkan saja!" teriak pemilik mobil yang tadi hampir saja menabrak Jennie, untungnya dia masih bisa membanting stir guna menghindari Jennie.

"Mianhae ahjussi, dia tidak sengaja."

"Ck, tidak sengaja bagaimana! Untung saja aku bisa menghindar! Jika tidak, dia pasti akan mati saat ini juga dan aku pasti akan di salahkan akibat ulah bodohnya!"

"Ahjussi aku minta maaf mengenai hal tersebut, tapi bisakah kau menjaga sedikit ucapanmu?"

"Orang seperti dia memang harus di beri peringatan keras agar tidak melakukan hal yang sama secara berulang kali dan membahayakan banyak orang!"

OS/MS JENSOO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang