Basically Jennie

1.6K 130 4
                                    







Seorang pria tampak berjalan mengendap endap dengan mendorong sepeda motor miliknya menjauh dari pekarangan rumahnya. Setelah di rasa aman, pria itu tampak menaiki motornya dan bersiap menyalakan motor sebelum sebuah suara menginstrupsinya.

"Kak Jisoo!"

Ya, pria tersebut adalah Kim Jisoo. Tampak Jisoo memegangi dadanya saat merasa terkejut akibat suara dan tepukan di bahunya.

Jisoo melirik kearah belakang, dan di sana sudah berdiri gadis tengil yang selalu saja mengikuti kemanapun dirinya pergi. Jisoo menghela nafas kasar dan memutar malas kedua bola matanya saat melihat gadis tersebut melambaikan tangan kearahnya dengan menampilkan gummy smile.

"Kenapa kaget gitu? Dan kenapa kak Jisoo ada di sini? Jalannya juga kok ngendap-ngendap, kaya maling aja. Atau emang kakak lagi maling, ya?"

Jisoo meraup kasar wajah Jennie, sehingga membuat si pemilik wajah memukul bahunya.

"Kamu kenapa sih, kenapa kamu selalu bisa nemuin aku?" tanya Jisoo dengan nada sedikit kesal.

"Ya biasalah, orang aku-nya mantau kak Ji terus, 24/7. Kemanapun kakak pergi Nini pasti akan selalu ada di samping kak Ji." ucap Jennie dengan wajah bangganya.

"Kamu nggak ada kerjaan lain apa? Selain ngikutin aku terus, emangnya mommy sama daddy kamu nggak marah kalau kamu keluyuran terus?" Jisoo kembali bertanya.

"Enggak, soalnya Nini bakalan nangis kenceng sambil kayang kalau Mommy dan daddy ngelarang Nini buat ngikutin kak Jisoo." Jennie menjeda ucapannya membuat Jisoo menganga mendengar jawaban dari makhluk gembul di hadapannya ini.

"Karena Nini nggak bisa jauh dari kak Ji. Jadi, gimana kalau kita nikah aja? Kak Jisoo mau kan? Kalau Nini sih mau, sekarang juga Nini jabanin kok." Jennie mengerjap-ngerjapkan matanya agar terlihat imut di depan crushnya itu.

"Heh, bulat! Kamu itu masih sekolah, pikirannya jangan nikah-nikah dulu deh!" ujar Jisoo.

"Tapi Jennie mau di nikahin sama kak Ji! Jennie kepengen banget tau... Please, ayolah kita nikah, nanti sekalian kita bikin dedek bayi, gimana mau kan?" tanya Jennie membuat Jisoo menatap cengo kearahnya.

"Astaga..."

"Kenapa kak?"

"Kamu itu masih kecil, omongannya udah ngelantur aja, siapa yang ngajarin kamu?" Jisoo melipat kedua tangannya di depan dada dengan pandangan menatap kedua mata Jennie dengan intens.

"Kak Seulgi, dia bilang nikah itu enak kak. Terus bisa juga bikin dedek bayi setiap hari." jawab Jennie dengan mata yang menatap polos Jisoo.

"Benar-benar ya si otak mesum, taunya cuma hal-hal begituan doang. Mana ngajarin ke anak satu ini lagi, ngotorin pikiran polos si bulat aja. Nggak bisa di biarin nih, harus di kasih pelajaran nih si beruang mesum itu!" batin Jisoo menggeram kesal.

"Kenapa kak Jisoo diam aja?" tanya Jennie. "Kakak lagi mikirin caranya? Atau kakak udah tau cara bikin dedeknya, atau kak Ji udah coba? Enak nggak kak?"

"Apasih Jennie, aduh... Jauh-jauh deh pikiran kamu dari hal-hal kaya gitu. Jauhin juga si Seulgi, udah nggak bener otak itu orang." jawab Jisoo.

"Kenapa?"

"Udah, nggak udah protes, sekarang kamu pulang. Mommy sama Daddy kamu pasti udah nyariin." usir Jisoo.

"Nggak mau, Nini maunya sama kak Ji, titik nggak bisa di ganggu gugat!" Jennie segera naik ke atas motor milik Jisoo dan melingkarkan erat kedua tangannya di perut Jisoo.

Untung saja Jisoo memiliki keseimbangan yang baik, sehingga saat Jennie secara tiba-tiba ke atas motornya, mereka tidak terjatuh meskipun motor Jisoo sedikit oleng.

OS/MS JENSOO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang