「Prolog」

57 8 6
                                    

“Apa yang harus kulakukan untuk khidupan yang baik untuk adik-adikku?”

Smaga Series: Hesa and Aelea
Hesalio Andreas, 01 July '23

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Matahari memancarkan cahayanya untuk menyinari dunia seseorang yang hidupnya dipenuhi hal-hal kelam. Mentari itu tak ada gunanya bagi Hesa untuk mencerahkan hatinya. Saat ini ia hanya bisa berharap hal di masa lalu bisa diubah sesuai keinginannya. Namun, ia tahu tidak akan bisa mengubah kejadian yang telah terjadi di dunia ini. Jika Hesa memiliki kantong ajaib seperti di film kartun yang pernah ditonton saat kecil, barulah hal itu bisa diubahnya.

Hesalio Andreas, laki-laki berusia 17 tahun yang baru saja berulang tahun memiliki hidup yang mewah sejak kecil, dikarenakan kakeknya adalah pengusaha yang tenar di masanya hingga diwariskan kepada ayahnya. Namun, kekayaan itu hanya bisa bertahan pada saat Hesa berusia 12 tahun. Laki-laki itu terus mengutuki kesalahannya yang membuat perusahaan ayahnya bangkrut dan satu tahun kemudian ayahnya meninggal dunia diakibatkan oleh serangan jantung mendadak.

Sungguh, Hesa tidak peduli dengan kekayaan yang dimiliki ayahnya dulu. Ia, ibunya, dan kedua adiknya sangat membutuhkan sandaran seorang kepala keluarga.

"Bang Hesa, ayo berangkat sekolah sekarang," seruan sang adik perempuan membuyarkan bayang-bayang sang ayah dari pikiran Hesa.

Hesa menoleh ke belakang dan memberikan senyumam kepada adiknya, lalu kembali menatap langit biru dari balkon kamar. Adiknya yang paham pun langsung menjauhi kamar Hesa karena setiap pagi kakaknya akan memikirkan sang ayah yang membuat laki-laki itu tiba di sekolah selalu hampir bel berbunyi.

"Kapan gue bisa ngerasain bahagia? Tertekan banget," gumam Hesa sambil menyandang tasnya di punggung. Sekali lagi ia menatap langit dan berharap hari ini akan ada hal yang membuatnya senang.

Baru saja satu langkah Hesa lakukan, teriakan sang adik pertama membuat jantung Hesa berdegup dengan cepat. Teriakan adiknya itu bukan teriakan akibat jatuh atau tertimpa kesialan, tetapi teriakan itu adalah teriakan yang penuh ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam.

Buru-buru Hesa berlari ke lantai satu untuk mengetahui hal yang terjadi. Saat melintasi kamar ibunya, ia menangkap sosok adik pertamanya dan adik kecilnya terduduk di lantai sambil menangis. Hesa waspada, ia takut apa yang ada dipikirannya benar-benar ada di hadapannya itu.

"Kenapa, De?" tanya Hesa hati-hati.

"Ibu meninggal, Bang."

Sekarang kaki Hesa benar-benar tak kuat menahan bobot tubuhnya. Ia menundukkan kepala dan menyembunyikan wajah diantara lutut yang ia tekuk ke atas. Sesegukan terdengar oleh adik-adiknya. Laki-laki rapuh itu berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya, ia harus menjadi penguat adik-adiknya itu. Sesaat setelah tangisannya sudah berhenti, Hesa langsung mencari bantuan.

Lagi, Hesa benar-benar ingin kembali ke masa lalu untuk mengubah hal-hal menyedihkan yang terjadi di hidupnya.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Hallo! Ketemu lagi sama aku yang hiatus setahun wkwkwk

Sekarang balik lagi nih bareng Hesa dan Aelea yang akan menemani hari kalian.

Aku bakal update tiap hari lhoooo

See you next part (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

Hesa and Aelea「 END 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang