「26. Hesa, Aelea, dan Pusat Perhatian」

6 2 0
                                    

Aelea tersenyum tipis melihat suasana taman yang tentram itu. Tidak ada pedagang kaki lima di sana karena hujan badai tadi. Hesa yang melihat senyuman Aelea pun semakin membuatnya percaya diri.

Kita mau ngapain di sini, Hesa?" tanya Aelea yang dibalas senyuman misterius oleh Hesa.

"Lihat aja nanti."

Hesa terus mengajak Aelea masuk ke dalam taman yang sudah disiapkan oleh Keano tadi siang dan juga beberapa waktu lalu saat ia menjemput Aelea. Saat Hesa melihat tanda hijau di sebuah bunga mawar di sana, Hesa berpura-pura ada yang ketinggalan di dalam mobil.

"Lo jalan terus aja ikutin panah di sana," kata Hesa sambil menunjuk panah yang dibuat dari kardus yang ditempelkan di batang pohon dan bunga.

Saat melihat Aelea mengangguk paham. Hesa pun buru-buru menjauh dari sana dan berlari memutari taman yang tidak besar itu. Ia meraih kaca kecil milik Kade yang dipegang Lean, meminta laki-laki itu menilai penampilannya. Saat merasa sudah yakin, Hesa pun mengambil buket bunga peony yang sudah susah payah Lean carikan untuknya.

Ia menggendong buket bunga peony itu ditangan kiri dan meletakkan sebelah tangannya di dalam saku celana. Tak lupa Hesa mengambil napas sedalam-dalamnya agar tidak terlalu gugup saat menyatakan perasaannya nanti. Bersiap-siap untuk muncul saat Aelea telah menonton seluruh video yang ia buat sendiri.

Sementara itu Aelea berjalan mengikuti tanda panah yang diberitahu oleh Hesa tadi. Namun, saat ia semakin terus mengikuti panah itu, jantungnya semakin berdetak tak keruan karena ia teringat dengan salah satu adegan di dalam novel yang diberitahu oleh Nora beberapa waktu lalu.

Aelea terus menepis pikirannya itu. Tidak mungkin, kan, kalau Hesa itu ingin menyatakan perasaannya. Bukannya bisa menepis pikirannya itu, malah semakin menjadi-jadi dan berharap ada yang romantis.

"Alea, lo jangan berharap!" gumam Aelea menegaskan hati dan pikirannya.

Sekarang Aelea menyesal sudah pernah membaca novel romantis milik Nora itu. Isi pikirannya sekarang membuatnya terlalu berharap.

Aelea memegang dada sebelah kiri, di dalam sana jantungnya sudah berdetak tak keruan. Ia tidak punya penyakit jantung membuatnya merasakan hal aneh saat melihat bunga-bunga tulip berjejer rapi membentuk jalan yang sesuai dengan arah tanda panah itu.

Tidak ingin berlama-lama berjalan di sana, Aelea sekarang sudah tiba di tempat yang membuatnya tidak bisa berkata-kata dan matanya tertuju ke layar proyektor. Di sana menunjukkan tulisan untuk dirinya.

Tentu saja Aelea akan menontonnya sampai selesai karena ia penasaran dan tidak ingin semakin berharap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tentu saja Aelea akan menontonnya sampai selesai karena ia penasaran dan tidak ingin semakin berharap. Tiba-tiba saja Lean datang membawakan kursi untuknya. Baru saja Aelea ingin menyapa Lean, laki-laki itu segera pergi meninggalkannya sendirian lagi.

Kemudian, video di layar proyektor itu menampilkan beberapa transisi video dan juga foto dirinya yang selalu diambil secara diam-diam oleh Hesa, disertai dengan lagu Wherever You Are dari One Ok Rock yang membuat video itu benar-benar menyatu. Aelea tidak pernah mendengar lagu itu, tetapi rasanya lagu itu sangat jantungnya berdebar kencang dan ada kupu-kupu yang terbang diperutnya.

Hesa and Aelea「 END 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang