Aelea terkejut melihat ada pesan di Instagram saat ia sedang chatting-an dengan Hesa. Saat ia membaca nickname Instagram itu, Aelea mengerutkan dahinya karena tidak mengenal siapa. Aelea membalas pesan Hesa terlebih dahulu sebelum ia membaca pesan dari seseorang tak dikenal itu.
Namun, setelah ia membaca pesan terbaru itu, Aelea segera menggulir ke atas untuk membaca chat terdahulu. Tamara mengirimkan pesan untuknya melalui Instagram dan isi pesan itu sangat tidak masuk akal.
"Mana mungkin dia mau minta maaf ke gue? Aneh banget," gumam Aelea lalu membaca ulang pesan yang dikirim oleh Tamara.
Aelea mengabaikan pesan itu dulu dan beralih mengirim pesan kepada Hesa, sang kekasih. Tadi Hesa buru-buru pergi bersama Laga ke suatu tempat yang Aelea tak tahu dimana dan kini ia saling berkirim pesan dengan Hesa.
Setelah melihat Hesa tidak aktif lagi, Aelea kembali membuka Instagram dan menelpon Tamara, guna untuk mencari alasan agar tidak ke rumah gadis licik itu. Tak butuh waktu lama, Tamara langsung mengangkat teleponnya dan Aelea menjauhkan ponsel dari telinganya karena mendengar suara sok baik dari gadis itu.
"Gue nggak bisa ke rumah lo, kejauhan," kata Aelea tanpa basa basi karena Aelea tidak ingin berlama-lama berbicara dengan gadis itu. Bisa-bisa nanti rasa takutnya kembali menyerbu jika Tamara mengancamnya sekarang, jadi Aelea harus memasang tembok yang tinggi.
"Gue jemput lo, kok, tapi nggak sampai rumah, ya? Gue jemput lo di depan gang komplek rumah lo," jawab Tamara di seberang telepon dengan nada suara yang excited.
Aelea terdiam sejenak. Kenapa nada suara Tamara terdengar tak sabar begitu? Setelah itu Aelea pun memutuskan untuk menolaknya dengan mengucapkan satu kata, lalu mematikan panggilan secara sepihak.
"Oke."
Setengah jam kemudian, Tamara kembali mengirimkannya pesan melalui DM Instagram lagi. Aelea pun memutar bola matanya malas, tetapi saat melihat isi pesan Tamara membuatnya buru-buru keluar dari pagar untuk melihat ke ujung gang perumahannya.
tmmrya send a message
[Gue udah di ujung gang rumah lo.]Di ujung gang Aelea melihat seorang gadis sedang duduk di motor sambil melihat ponsel. Tanpa melihat dengan jelas wajah seseorang itu, Aelea yakin itu adalah Tamara yang datang untuk menjemputnya.
Buru-buru Aelea kembali masuk ke dalam rumah sambil menatap nanar layar ponselnya itu yang masih menampilkan room chat dengan Tamara. Sekarang Aelea bingung ia harus ikut Tamara atau menolak mentah-mentah ajakan gadis itu. Namun, jika Aelea menolaknya, bisa-bisa besok pagi di sekolah Tamara kembali menganggunya bahkan lebih parah dari sebelumnya.
Aelea tahu bagaimana sifat Tamara yang sangat ingin diperhatikan dan dituruti. Jika tidak, Tamara akan berbuat nekat seperti yang ia alami selama ini.
Tanpa bisa berpikir panjang, Aelea menyambar sweaternya dan memakai sepatu sneaker putih. Ia berkeliling di rumah untuk memastikan rumahnya aman dan tak lupa mengunci pintu rumah. Kunci rumah itu akan ia titip di rumah Hesa, karena kakek Hesa sudah akrab dengan mamanya.
"Assalamualaikum, Kakek, Kade," sapa Aelea sambil mengetuk pintu tiga kali. Pintu rumah Hesa itu terbuka lebar, tetapi tidak ada seorang pun di ruang tamu.
"Waalaikumsalam, Nak Lea. Ada apa?" jawab Kakek Hesa yang datang dari samping rumah.
Aelea mendekati Kakek Hesa dan memberikan kunci rumahnya, "Aku nitip kunci rumah, boleh, enggak, Kek? Aku ada keperluan keluar, mama juga pulangnya nggak tahu kapan, Kek."
"Boleh boleh, sini," kata Kakek Hesa sambil mengulurkan tangannya yang langsung diberikan kunci rumah oleh Aelea.
"Makasih banyak, Kakek." Aelea menyalami tangan Kakek Hesa, lalu pamit pergi setelah mengucapkan ucapan terima kasih sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hesa and Aelea「 END 」
Teen Fiction「Hesa and Aelea」 Percayakah kalian pada pertemuan pertama yang jarang terjadi membuat hubungan itu akan menjadi spesial? Awalnya Hesa tidak akan percaya dengan hal itu. Namun, kini Hesa mempercayainya sejak bertemu dengan gadis polos nan baik bernam...