Happy reading ✨
"Tunggu hukuman mu sayang"
Johnny meninggalkan Ten yang masih terdiam. Ten takut, apa yang akan Johnny lakukan setelah ini?
Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, Ten masih berdiri di depan kelasnya. Ia bingung, apakah ia harus mendatangi Johnny? Bagaimana jika Johnny masih marah. Ten ragu, tapi ia memberanikan diri, ia berjalan ke kantor Johnny.
Begitu sampai di depan kantor Johnny, Ten tidak langsung masuk. Ia menggigit bibir bawahnya ragu. Ten mengetuk pintu ruangan itu.
Tok...tok...tok
"Masuk" jawab Johnny dari dalam.
Ten menarik nafas, lalu membuka pintu ruangan Johnny dan masuk kedalam. Terlihat Johnny sedang membereskan meja kerjanya, ia pasti bersiap akan pulang. Johnny hanya menatap Ten sekilas, lalu ia kembali membereskan meja kerjanya. Johnny tidak menyapa Ten dan membiarkan Ten berdiri di dekat sofa menunggunya.Setelah selesai membereskan mejanya, ia mengambil tasnya dan berjalan keluar dari ruangan itu meninggalkan Ten yang hanya menatapnya takut. Ten yang melihat Johnny keluar, langsung saja menyusul suaminya itu.
Mereka memasuki mobil dan Johnny memacu mobilnya menuju rumah mereka. Di sepanjang jalan mereka hanya diam saja. Johnny fokus memperhatikan jalan. Sedangkan Ten, pria mungil itu menatap jalanan dari jendela mobil, sesekali mencuri pandang pada Johnny.
20 menit perjalanan, mobil Johnny memasuki halaman rumah besar mereka. Johnny memarkirkan mobilnya dan langsung turun tanpa menunggu Ten.
"Johnny" panggil Ten lirih.
Johnny tidak berhenti ataupun menoleh pada Ten, ia terus berjalan ke kamar mereka. Ten tak menyerah, ia berlari kecil menyusul Johnny.
"Johnnyyyy" rengeknya.
Pria dominan itu tetap tak bereaksi, Johnny melepaskan kemejanya dan berjalan ke kamar mandi. Ten berlari ke kamar mandi dan menahan pintu kamar mandi.
"Ten, apa apaan sih. Kalo kamu kepeleset gimana?!"
"Maaf" Ten menunduk.
"Udah lepas. Aku mau mandi"
"Ikut"
Johnny hanya diam, ia membuka pintu kamar mandi dan mereka masuk ke dalam. Johnny membuka pakaiannya dan menyisakan dalamannya. Pipi Ten memerah melihat pemandangan itu. Johnny mengisi bathtub dengan air dan menuangkan sabun kedalamnya. Setelah terisi ia menanggalkan celana dalamnya lalu masuk ke dalam bathtub dan berendam.
Ten masih menatap Johnny yang kini sudah memejamkan matanya menikmati waktu berendamnya. Ten berjalan mendekat kearah bathtub, ia membuka kancing seragamnya satu persatu. Johnny membuka matanya melihat apa yang dilakukan pria mungilnya itu.
Seragamnya terlepas, lalu Ten menurunkan resletingnya dan menarik celana beserta dalamnya kebawah hingga terlepas. Ten full naked sekarang.
Johnny menelan ludahnya kasar menatap lapar tubuh telanjang Ten. Pria mungil itu memasukkan kakinya kedalam bathtub. Ia berdiri tepat di hadapan Johnny sehingga pria dominan itu mendongak menatap Ten yang masih berdiri. Perlahan Ten menurunkan badannya, mendudukkan dirinya diatasi pangkuan Johnny. Ten memposisikan pantatnya tepat menduduki penis Johnny. Semua pergerakannya tidak luput dari pandangan Johnny.
"Maaf Daddy" ucap Ten dengan suara manjanya.
Johnny masih tetap diam menatap Ten yang terlihat sangat menggairahkan. Lihatlah wajah polosnya itu, rasanya Johnny ingin menggempurnya habis-habisan.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY STUDENT (johnten)
Fanfiction"Jadi sugar baby saya, gimana?" -Johnny "ihh nggak mau" -Ten