41.

4.2K 199 4
                                        

Happy reading ✨














Ten sudah di pindahkan ke ruang inap. Suasana ruangan itu sangat senyap, tidak ada yang membuka suara. Semua orang hanya menatap diam kearah Ten yang masih belum juga sadar. Johnny yang terus mengecupi punggung tangan Ten, sesekali ia mengelus Surai hitam Ten dan kembali meneteskan air matanya.


"Engh" semua orang di ruangan itu berdiri mendengar lenguhan Ten.


"Sayang" panggil Johnny.


Ten membuka matanya, ia langsung bangkit dari tidurnya. Ten terduduk memeluk lututnya, tubuhnya terlihat bergetar.


"J-jangan hikss. Maaf...jangan tolongg" Ten menangis ketakutan.


"Ten. Sayang ini aku" ucap Johnny mencoba meraih pipi Ten, tapi Ten menepisnya.


"Tolongggg hiks. Jangan...jangan hiks"


Yoona semakin menangis melihat kondisi Ten. Yunho keluar dari ruangan untuk memanggil dokter. Tak lama Doyoung masuk ke ruangan bersama beberapa perawatan.


Doyoung mendekat pada Ten, mencoba menenangkan Ten, tapi ia menolak. Doyoung mengisyaratkan perawat yang bersamanya tadi. Lalu perawat itu langsung menahan kedua tangan Ten.


"Lepasss. Tolongg... hikss" teriak Ten histeris.


"Kalian bisa keluar sebentar. Kami akan menangani Ten" ucap Doyoung pada Johnny dan para orang tua.


"Tapi, Ten..."


"Kami akan tangani"


Mau tidak mau mereka keluar dari ruangan itu. Pandangan Johnny terlihat kosong, ia benar-benar sangat takut terjadi sesuatu pada Tennya. Ia merasa hancur melihat Ten yang sangat ketakutan tadi.


"Hiks anak kita Pi. Ten dia.." Yoona kehilangan kesadarannya. Dengan sigap Donghae menopang tubuh istrinya.


"Sayang. Hei bangun" Donghae menepuk pipi Yoona pelan.


"Papi bawa mami pulang aja, mami butuh istirahat. Biar aku aja yang jaga Ten disini" ucap Johnny.


"Tolong ya Jo. Kalo ada apa-apa kabarin, papi bawa mami pulang dulu. Nanti kalo mami udah baikan kita Dateng lagi"


Donghae menggendong Yoona membawa istrinya itu untuk pulang. Begitu juga dengan orang tua Johnny. Johnny meminta mereka untuk pulang saja.









Selang beberapa menit, Doyoung keluar dari ruangan Ten.

"Bagaimana Doy?"


"Ten sudah tidur, kami terpaksa harus memberikannya obat penenang karena Ten tidak terkondisikan"


Johnny hanya mengangguk lesu.


Setelah Doyoung dan para perawat keluar, Johnny kembali masuk ke dalam. Ia menatap Ten yang kembali tertidur. Johnny mengambil posisi berbaring di sebelah Ten. Ranjang itu cukup besar karena Johnny menaruh Ten di ruang inap VVIP. Johnny mengelus perut Ten lembut.


"Anak baik Daddy, kita jagain mama ya sayang"









***









Hari sudah gelap. Malam sudah menyapa dan Ten masih tetap memejamkan mata indahnya. Begitu juga dengan Johnny yang ikut tertidur di sebelah Ten dengan sebelah tangannya yang memeluk perut Ten.


MY SEXY STUDENT (johnten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang