51.

3.2K 198 13
                                    

Happy reading ✨
















Malam hari sudah menyapa. Masing-masing keluarga Seo keluar dari kamar mereka untuk makan malam. Johnny memperhatikan kamar kedua anaknya.


Setelah mereka berjajaran akan turun tangga, Johnny masih tetap menatap kamar anak anaknya.


"Mama mana?" Tanya Johnny. Sedari tadi ia menunggu Ten keluar dari kamar salah satu anaknya tapi pria mungil itu tidak kunjung keluar.


"Di kamar aku" Jawab Hendery.


Mendengar jawaban Hendery, Johnny hendak melangkah ke kamar Hendery tapi anak sulungnya itu manahannya.


"Biarin mama tenang dulu"


Johnny mengangguk.


Ten pasti sangat marah karna sikapnya yang keterlaluan tadi.


Mereka duduk di meja makan. Tidak ada apa pun disana karena Ten lah yang biasa menyiapkan makan malam.


"Kita delivery aja ya?" Tanya Johnny pada si kembar. Keduanya langsung mengangguk.


Johnny mengambil handphone di sakunya, ia akan memesan makanan untuk mereka.




"Maaf. Mama lupa masak makan malem" ucap Ten yang tiba-tiba muncul.


Wajahnya terlihat sangat sembab.


Haechan memperhatikan wajah Ten, ia merasa bersalah. Pasti daddynya memarahi mamanya habis habisan.


"Kamu nggak usah masak. Kita delivery aja" ucap Johnny lembut.


"Cuma sebentar" balas Ten.


"Udah ya. Kamu capek nanti, kita delivery aja oke?"


"Kenapa? Kamu nggak mau makan masakan aku?"


Johnny terkejut mendengar pertanyaan Ten. Sepertinya Ten masih sensitif karena habis menangis.


"Bukan gitu. Kamu pasti capek kan? Lagian aku udah delivery" jelas Johnny.


"Bukannya makanan cepat saji juga nggak sehat?"


Johnny mengerutkan keningnya.


"Kamu marahin aku karna bawa Haechan jajan di luar. Terus kamu beliin anak-anak makanan cepat saji juga sama aja kan?"


"Sayang. Kalo itu-


"Kamu tuh cuma cari cari kesalahan aku aja kan?"


"Nggak gitu. Denger dulu makanya" Johnny mendekati Ten.


"Sayang. Aku kan nggak marah kalo kamu ajak Haechan makan atau jajan. Tapi tadi kalian makan makanan pinggir jalan itu loh. Aku tu cuma takut, kamu tau kan banyak debu di luaran itu yang bisa aja kena ke makanan itu, juga kalian pasti makan yang pedas-pedas kan? Aku cuma khawatir itu aja kok"


Air mata lolos dari pelupuk mata Ten, ia langsung menghapusnya kasar.


"Sayang kok nangis lagi sih?"


Ten hendak pergi meninggalkan ruang makan. Tapi Johnny menahannya.


"Mau kemana?"


"Tidur"


"Kamu belum makan loh"


"Nggak usah peduliin" jawab Ten jutek.


MY SEXY STUDENT (johnten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang