48.

4.4K 252 20
                                        

Happy reading ✨














Ten membuka pintu kamar Hendery dan Haechan. Ia melihat putra sulungnya sedang meringkuk diatas ranjangnya. Tubuhnya terlihat bergetar.


Ten mendekati ranjang Hendery. Menundukkan dirinya di pinggiran ranjang.


"Dery" panggil Ten lembut.


Hendery menghapus sisa air matanya. Lalu ia berbalik menghadap pada Ten. Ia tersenyum pada mamanya.


Ten tersenyum. Anaknya ini selalu bersikap seperti ia sudah dewasa saja. Dery menyembunyikan kesedihannya.


"Maafin Daddy ya? Daddy khawatir sama adek, jadi Daddy nggak sengaja marah sama Dery"


Dery mengangguk.


"Maafin Dery juga ya ma, nggak jagain adek"


"No. Kamu udah jagain adek kok. Anak mama hebat banget loh bisa jagain adeknya" puji Ten pada Hendery.


Hendery yang mendengar pujian dari Ten pun seketika melupakan kesedihannya.


"Besok-besok biar mama yang jagain adek. Biar adek main di rumah aja sama mama"


"Dery juga mau main di rumah aja deh"


"Kenapa?"


"Kan Daddy nggak bolehin main di luar lagi. Biar adek ada temennya juga"


"Sayang. Dery boleh kok main di luar. Biar mama aja yang nemenin adik main"


"Bener?"


"Iya sayang" Ten memeluk si sulung.


"Sayanggg banget sama mama"


Ten tersenyum sambil mengelus Surai hitam Hendery.
















***














Johnny dan Haechan masuk ke dalam rumah. Haechan berlari kecil sambil memeluk boneka beruang yang baru saja Johnny belikan untuknya. Ya. Johnny langsung membawa Haechan ke mall untuk mengabulkan permintaan anak manisnya itu.




Ten tampak menuruni tangga bersama dengan Hendery yang menggenggam tangannya. Bocah itu menunduk, sepertinya ia masih takut pada Johnny.


Haechan menghampiri Ten.


"Mama iat. Yucu bel na" Haechan menunjukkan boneka barunya itu pada Ten.


"Wah. Iya boneka bearnya lucu banget"


"Kak iat ni" sekarang ia menunjukkannya pada Hendery.


Anak itu hanya mengangguk dengan senyum kecil.


Ten menggiring kedua anaknya ke ruangan bermain. Ia akan memasak untuk makan malam. Sedangkan Johnny sudah pergi ke kamar untuk membersihkan dirinya.














Di ruang bermain, Hendery hanya diam sambil menatap adiknya. Ia mengelus sayang kepala Haechan lalu mengelus pipi gembil itu.


"Adek pasti seneng ya dibeliin Daddy mainan baru?" Tanya Hendery.


"Iya ceneng" balas Haechan semangat.


"Adek harus seneng terus ya. Kakak seneng kalo liat adek bisa ketawa terus. Maaf ya kakak sering tinggalin adek main"


MY SEXY STUDENT (johnten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang