Happy reading ✨
Ten berjalan dengan malas kearah kantor Johnny. Ia mengetuk pintu itu dan masuk setelah mendapat jawaban dari orang di dalam ruangan tersebut.
"Saya salah apa lagi sih pak?" Ucap Ten jengah.
"Kamu masih nanya? Bukannya saya bilang buat nggak pake seragam kamu yang nggak bener itu?"
"Suka-suka saya dong"
"Heh. Nggak sopan ya kamu" tegur Johnny.
"Lagian bapak heboh banget sih, bapak selera ngeliat saya begini?"
"Saya nggak selera sama badan kurus kamu" sarkas Johnny.
Ten membelalakkan matanya. Enak saja dia di bilang kurus.
"Sembarang, saya ini montok tau!" kesal Ten.
"Mana coba saya liat?"
Ten berdiri dari duduknya dan berbalik membelakangi Johhny, ia menunggingkan sedikit pantatnya memperlihatkan pada Johnny.
"Tu, montok kan?" Ucap Ten santai.
Johnny terkekeh kecil. Ia menepuk pantat bulat itu.
Ten terkejut.
"Ihh, bapak mesum pegang-pegang pantat saya!" Ucapnya dengan suara melengking. Ten kesal, ia mengambil tasnya dan keluar dari ruangan Johnny sambil menghentakkan kakinya. Johnny hanya tertawa melihat tingkah Ten yang menggemaskan.
"Isss mesum, mesum, mesummm" Ten mendumel di sepanjang jalan menuju ke gerbang sekolah.
Ten melihat ke kanan kiri area gerbang sekolah, mobil papinya tidak terlihat disana, begitu juga dengan supirnya.
Ten mencoba menelpon papinya, tapi tidak ada jawaban. Ia duduk di halte yang ada di sebelah gerbang sekolah. Sebenarnya bisa saja Ten naik taksi hanya saja ia tidak punya uang pegangan sekarang, dan belum ada notifikasi masuk yang menunjukkan papinya itu sudah mentransfer uang jajannya.
20 menit menunggu, masih belum ada tanda-tanda ia akan di jemput.
Mobil hitam keluar dari gerbang sekolah, dan mobil itu berhenti di depan Ten. Ten memperhatikan mobil itu penasaran. Begitu kaca mobil di turunkan Ten terkejut dan raut wajahnya seketika kesal.
"Kenapa belum pulang?" Tanya orang itu.
"Belum di jemput" jawab Ten jutek.
"Mau saya anter?" Tawarnya.
"Nggak. Udah bapak pergi aja deh saya kesel liat bapak"
Ya orang itu adalah Johnny, ia memberhentikan mobilnya saat melihat Ten yang duduk sambil celingak-celinguk seperti menunggu sesuatu.
"Ayo saya anter" ajak Johnny.
"Saya nggak mau, nanti bapak macem-macemin saya"
Johnny terkekeh.
"Nggak akan, udah ayo saya anter sebagai ucapan maaf karena sering buat kamu kesel"
Ten tampak berpikir, kalau menunggu mau sampai kapan, papinya juga tidak membalas pesannya, Ten juga tidak punya uang untuk ongkos.
Ten berdiri dari duduknya, ia berjalan mendekati mobil Johnny dan masuk ke dalam mobil.
"Kenapa nggak naik bus aja?" Tanya Johnny membuka pembicaraan.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY STUDENT (johnten)
Fanfiction"Jadi sugar baby saya, gimana?" -Johnny "ihh nggak mau" -Ten