52.

3.9K 194 5
                                        

Happy reading ✨














Ten dan Haechan berada di kantor Johnny saat ini. Kedua submissive itu sedang menunggu di ruangan Johnny, karena pria itu sedang rapat di ruangan lain.


Hari ini Ten tidak menjemput Haechan dengan motor. Ia meminta supir untuk mengantarkannya menjemput Haechan lalu mereka pergi ke kantor Johnny.


Ten ingin mengajak Johnny berbelanja. Sudah lama ia tidak berbelanja. Ia berencana meminta bantuan Haechan untuk membantunya membujuk Johnny.


"Lama banget sih Daddy, Mam?" Ucap Haechan yang sudah lelah menunggu.


"Tau ni lama banget"


"Kita ke cafetaria yuk, Echan laperrr" rengek anak itu.


"Yuk deh"


Ten dan Haechan keluar dari ruangan Johnny.


Mereka turun ke lantai dua untuk mendatangi cafetaria.


Bruk

"Awhh"


Ten terjatuh saat seseorang menabrak bahunya cukup keras.


"Mam. nggak papa kan?" Tanya Haechan khawatir.


"Maaf. Saya tidak melihat karena terburu-buru" ucap pria yang menabrak Ten tadi.


Kedua pria mungil itu menatap kearah pria itu.


Deg.

Cantik -batinnya.


Pria itu langsung menggelengkan kepalanya.


"Maaf ya sekali lagi"


"Makanya om hati-hati dong!" Ucap Haechan galak.


"E-eh iya, lain kali saya akan lebih berhati-hati lagi"


"Huh" Haechan mendengus.


Ten tidak menanggapi apapun, ia sibuk mengelus bokongnya yang mendarat cukup kuat di lantai.


"Kamu nggak papa?" Tanya pria itu pada Ten.


Ten hanya mengangguk kecil.


"Syukurlah. Apa saya sudah bisa pergi?"


Ten mengangguk lagi.


Pria itu hendak meninggalkan keduanya.


"Eehhh. Tunggu" Haechan menahan pria itu.


"Tanggung jawab dong om!"


"Haechan" ucap Ten memperingati anaknya itu.


Haechan meletakkan telunjuknya di bibir, mengisyaratkan Ten untuk diam.


"Kamu mau saya tanggung jawab gimana? Apa kita harus ke rumah sakit? Atau bagaimana?" Pria itu bertanya sambil menatap Ten.


"Nggak. Nggak papa kok" ucap Ten canggung.


"Ihh mama" ucap Haechan berbisik.


"Bayarin kita makan" ucap Haechan pada pria itu.


Ten mendelik mendengar ucapan Haechan.
Bukannya marah, pria itu terkekeh.


"Ini. Cukup?" pria itu mengeluarkan dompetnya dan memberikan lima lembar uang seratusan.


MY SEXY STUDENT (johnten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang