08.

5.3K 269 0
                                        

Happy reading ✨




Ten sudah bersiap pergi ke sekolah, ia langsung berjalan lurus tanpa menatap orang tuanya yang sedang duduk di meja makan.

"Sayang, sarapan dulu" panggil Yoona.

Ten tidak menghiraukan panggilan Yoona, ia tetap berjalan tanpa menoleh sedikitpun. Yoona mengejar Ten yang sudah berada dekat pintu.

"Sayang ayo sarapan dulu, papi juga masih makan kok"

"Aku nggak laper" jawab Ten dingin.

"Mami bawain bekal ya?" Tawar Yoona.

"Nggak perlu"

"Kamu masih marah ya?"

Ten tidak menjawab.

Donghae datang mendekati kedua kesayangannya itu.

"Ayo papi antar, papi udah siap"

"Aku bisa pergi sendiri" Ten langsung melenggang pergi tanpa berpamitan. Yoona menghembuskan nafas kasar, pasti akan sangat susah membujuk Ten.



***




Jam istirahat, Ten kembali di panggil ke kantor untuk membicarakan uang sekolahnya.

"Jadi, udah kamu bilang sama orang tua kamu?" Tanya Johnny.

"Papi saya lagi sibuk pak belum ada waktu buat bicara " ucap Ten sambil menunduk.

"Terus, kapan uang sekolah kamu mau di bayar?"

"Boleh ngutang nggak pak?" Tanya Ten polos.

Johnny hampir tertawa mendengar pertanyaan Ten.

"Boleh tapi nanti kamu bayar sekaligus bunganya "

"Dih masa ada bunganya sih"

"Terus keuntungan saya apa ngutangin kamu?"

Ten mengerucutkan bibirnya. Johnny sangat gemas melihat wajah polos itu.

"Atau kamu mau pake cara lain?" Tawar Johnny.

"Emang ada cara lain pak?" Johnny mengangguk.

"Apa, apa?" Tanya Ten penasaran.



"Jadi sugar baby saya, gimana?" Johnny menampilkan wajah mesumnya.

"Ihh nggak mau, bapak mesum banget sih" ucap Ten kesal.

"Enak loh jadi sugar saya, uang sekolah kamu saya bayarin, uang jajan juga saya yang kasih, semua saya kasih. Mau nggak?"

"Nggak mau" Ten langsung berdiri dan meninggalkan ruangan Johnny.

Johnny tertawa kencang melihat wajah Ten yang kesal.







"Apaan sih, masa iya gue jadi sugar baby-nya? yang bener aja" monolog Ten.




Ten melangkahkan kakinya ke kantin, ia sangat lapar karena belum makan sejak pagi. Ia melihat Eric yang duduk sendirian. Ten tersenyum kemudian berjalan mendekati meja Eric.

"Hai " sapa Ten.

"Ehh haii" balas Eric dengan senyum manisnya. Ten duduk di berhadapan dengan Eric.

"Kamu udah makan?" Tanya Eric. Ten menggeleng.

"Mau makan? Aku pesenin ya" Eric langsung berdiri dan memesan makanan untuk Ten, selang beberapa waktu Eric kembali dengan sebuah nampan di tangannya.

"Thanks ya Ric, sorry ngerepotin"

"Nggak kok, udah di makan ntar keburu dingin"

Ten langsung melahap makanannya, akhirnya ia makan juga. Ten tidak pernah selapar ini sebelumnya, setiap pagi Yoona selalu menyiapkan sarapan untuknya, dan ia bisa membeli apapun sesuka hatinya.



"Ntar pulang sekolah mau jalan nggak?" Ajak Eric.

"Mmm lain kali aja gimana? Gue lagi ada urusan pulang sekolah nanti" bohong Ten.

"Oke deh, gue balik duluan ya Ten biasa harus ke lapangan"

Ten mengangguk.

"Makasih ya makan siangnya Ric" ucap Ten tulus.

"Sama-sama cantik" Eric mengelus lembut kepala Ten kemudian berlalu meninggalkan kantin.



***



Kelas sudah berakhir dan semua murid berhamburan keluar. Ten dan Taeyong berjalan keluar dari kelas mereka.

"Ngemall yuk, gue bosen ni" ajak Taeyong.

"G-gue nggak bisa, lagi ada urusan penting"  elaknya.

"Gaya amat sih be, kayak orang penting aja"

"Iya lain kali aja deh, gue sibuk"

"CK, nggak asik lu ahh"

"Udah Sono, tuh supir Lo dan nunggu noh"

"Yaudah deh, gue duluan ya. Bye"

"Bye"




Ten tidak langsung pulang, ia duduk menunggu di halte bis. Bukan menunggu bis datang tapi menunggu semua siswa pulang baru ia akan pulang, Ten malu jika orang-orang melihatnya yang menaiki bis.

Selagi menunggu, Ten merogoh sakunya ia mengeluarkan uang yang tersisa di sakunya.

"CK. Tinggal sepuluh ribu doang, terus besok gimana masa minta mami sih males ihh lagi ngambek juga" Ten mengoceh sendirian.

Ten tidak menyadari mobil yang berhenti di depannya, ia terus mengomel merutuki nasihnya.

Tinnn...

Ten mengangkat wajahnya menghadap ke depan. Melihat mobil Johnny, Ten langsung merotasikan matanya.

"Ayo saya anter" ucap Johnny setelah menurunkan kaca jendelanya.

"Nggak mau"

"Udah cepet masuk, nggak punya duit aja gaya banget nunggu bis segala" ejek Johnny.

Ten semakin kesal

"Saya masih ada duit tu" Ten menunjukkan uangnya yang hanya selembar itu.

"Katanya anak pengusaha, masa duitnya sepuluh ribu"

"Jangan sok deh pak, saya tu orang kaya yang rajin menabung dan tidak sombong kayak bapak!"

"Bilang aja nggak punya duit, saya nggak yakin modelan kayak kamu gini rajin menabung"

"Issshh, pergi deh saya kesel tau tiap ada bapak" omel Ten.

"Udah cepet naik, simpan tu duit lecek kamu buat beli permen"

Ten menghentakkan kakinya, ia berjalan masuk ke mobil Johnny dan menutup pintu mobil itu kencang.

"Saya terpaksa ya naik, karna bapak yang maksa saya" juteknya.

"Iya iya, gengsian banget sih"

"Udah diem deh, saya badmood ngomong sama bapak" Ten memalingkan wajahnya menatap ke luar jendela. Ia benar-benar sangat malu menumpang pada Johnny.

"Makanya jadi sugar saya, biar kamu nggak perlu repot-repot naik bis"





"Ogah"

























TBC
Jangan lupa vote, komen
Terima kasih

MY SEXY STUDENT (johnten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang