Happy reading ✨
Pagi ini adalah hari yang baru bagi Ten. Perlahan mata indahnya terbuka, ia menatap seluruh penjuru ruangan. Ini bukan kamarnya, ia merasakan sesuatu yang melingkar di pinggangnya. Ten menoleh ke samping dan terlihat jelas wajah tampan Johnny dengan mata yang masih terpejam.
Ten menatap lekat langit-langit kamar bernuansa abu-abu hitam itu. Ia teringat peristiwa yang terjadi kemarin malam. Tangannya terulur mengelus perutnya.
"Hikss mami" Ten terisak.
"Maaf hiks"
Tidur Johnny terganggu karena isakan kecil Ten. Ia membuka matanya dan menatap Ten yang membelakanginya, bahunya terlihat bergetar.
"Sayang kenapa?" Tanya Johnny lembut.
Ten membalik tubuhnya menghadap Johnny. Ia langsung memeluk Johnny erat.
"Hiks mami marah sama aku hiks. Mami pasti kecewa hiks aku harus gimana?" Tangisnya.
"Mereka pasti maafin kamu kok, kasih waktu buat mereka nenangin diri dulu. Udah kamu jangan nangis" Johnny menangkup pipi Ten dan menghapus air mata yang membasahi pipi gembil itu.
Tangis Ten sudah mereda, ia masih nyaman dalam pelukan Johnny dengan tangan Johnny yang mengelus lembut punggungnya.
"Kamu mandi dulu ya, abis itu kita sarapan" ucap Johnny.
"Tapi ini hari libur, apa harus mandi?"
"Harus dong" Johnny menoleh hidung Ten dengan telunjuknya.
"Cuci muka aja boleh nggak?"
"Mandi dong sayang biar nggak bau"
"Tapi aku nggak bau kok"
Johnny menatap Ten datar.
"Mandi" ucapnya dingin.
Ten merasa sedikit takut, ia beranjak dari tempat tidur dan langsung masuk ke kamar mandi.
Ten berendam di bathtub, baru akan memulai hari pertama tapi ia sudah merindukan kedua orangtuanya. Mungkin Ten hanya sedih karena papi maminya marah, sebab itu ia terus memikirkan orang tuanya.
Setelah selesai mandi, Ten keluar dari kamar mandi dan berjalan kearah lemari pakaian. Ten sedikit takut pada Johnny karena perubahan sikap pria itu tadi.
Ten memakai pakaiannya, Johnny hanya diam tak mengatakan apapun padanya. Pria itu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.***
Mereka baru saja selesai sarapan. Ten celingukan mencari para maid Johnny. Bukankah tadi ada beberapa maid yang menyiapkan sarapan mereka? Kenapa sekarang tidak ada satupun yang terlihat.
"Cari apa?" Tanya Johnny.
"Maid"
"Mau ngapain?""Nggak. Ini piring kotornya kenapa nggak di beresin?" ucap Ten.
"Biasanya setelah makan aku selalu beresin piring kotor sendiri"
"O-ohh"
"Kamu bisa kan?" Tanya Johnny.
Ten mengangguk ragu. Ia berdiri dan membawa piring kotor miliknya dan Johnny ke wastafel. Ia menyalakan keran air dan mulai mencuci piringnya. Sebenarnya Ten malas melakukan ini, tapi ia takut jika Johnny akan marah jika Ten menolak.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY STUDENT (johnten)
Fiksi Penggemar"Jadi sugar baby saya, gimana?" -Johnny "ihh nggak mau" -Ten