MY SEXY STUDENT (johnten)

50.

Happy reading ✨

Siang hari yang cukup menyejukkan. Ten sudah berada di depan sekolah Haechan. Ia celingukan mencari anaknya diantara para gerombolan murid yang baru saja keluar gerbang sekolah.

"Mamaaa"

Ten tersenyum.

Haechan berlari kecil mendekati Ten.

"Adek jangan lari-lari ih" omel Ten.

"Hehe" anak itu hanya cengengesan.

"Mama udah izin Daddy?" Tanya Haechan.

"Udah dong" Ten menaikturunkan alisnya.

"Yeyyy. Let's go" ucap Haechan semangat. Ia naik ke jok belakang motor Ten dan memeluk perut Ten. Tak lupa juga dengan helm biru muda miliknya yang couple dengan Ten dan senada dengan motor Ten.

"Eh kita jemput Kakak dulu ya" ucap Ten di tengah-tengah perjalanan.

"Loh kakak nggak di jemput Daddy?"

"Enggak. Daddy ada rapat"

"Yauda deh"

Mereka melaju ke sekolah Hendery.

Cittt.

Motor Ten berhenti di depan gerbang Binus. Ia menatap para murid-murid itu. Begitu juga dengan Haechan.

Ten jadi rindu masa sekolahnya di sekolah ini.

"Ma. Itu kakak" ucap Haechan. Ten menoleh kearah yang Haechan tunjuk.

"Deryyy" panggil Ten.

Hendery yang baru saja akan mencari taksi mendengar suara yang sangat familiar. Ia mencari sumber suara itu.

"Mama. Haechan?" Hendery mendekati keduanya.

"Kok disini?" Tanya Hendery.

"Yakan kita mau jemput kakak. Yakan ma?"

Ten mengangguk.

"Astaga. Aku bisa pulang naik taksi loh. Kenapa malah di jemput?"

"Kenapa sih? Kamu malu mama yang jemput?" Ten memberengutkan wajahnya.

"Bukan gitu. Tapi nanti mama kecapean kalo harus jemput aku"

"Enggak kok. Udah yuk naik" ajak Ten.

"Kita bertiga ni?" Tanya Hendery tak yakin.

"Iya. Muat kok. Tambah Daddy juga masih muat. Kamu tenang aja deh" ucap Ten.

Haechan merapatkan tubuhnya dengan Ten. Hendery naik ke atas motor.

"Tuh muat kan?"

"Let's go maaa" ucap Haechan sambil berteriak.

Ten menjalankan motornya. Mereka jadi pusat perhatian para murid Binus. Hendery sang pangeran Binus, berbonceng tiga dengan pria-pria manis? Itu akan menjadi berita panas di Binus besok.

Hendery yang berada di posisi paling belakang sudah sangat jengah. Ten benar-benar sangat lamban menjalankan motornya. Rasanya ingin sekali Hendery menarik gas itu hingga kandas.