Happy reading ✨
Sinar mentari telah menyapa. Kedua insan itu masih memejamkan matanya. Ten yang tertidur di atas ranjang sendirian dengan posisi tidur yang menyilang. Kepalanya berada di bagian sebelah kanan atas ranjang dan kakinya di bagian sebelah kiri bawah ranjang.
Sedangkan Johnny? Ia sudah pindah ke sofa karna Ten yang terus gelisah ingin menguasai satu ranjang besar itu dan mendorong Johnny dengan kakinya hingga terjatuh ke lantai.
Ten terbangun dari tidurnya, ia merasakan sakit di bagian perutnya.
"Shhh awhh...akhh shh awhh" Ten meringis.
Matanya mencari keberadaan Johnny. Ia melihat Johnny yang berada di sofa.
"Shh awhh daddh...hiks Daddyhh" Ten memanggil Johnny yang masih terlelap.
"Hiks...sakithh hiks, Johnnyhh"
"Awshhh hiks. Huaaa ahh sakithhh" tangis Ten semakin keras.
Johnny terusik mendengar suara tangis Ten. Ia mengerjapkan matanya lalu melihat kearah ranjang dan melihat Ten yang sudah menangis seperti menahan sakit. Johnny langsung bangkit dan menghampiri Ten.
"Sayang kenapa?" Tanya Johnny khawatir.
"Hiks s-sakithh hiks sakit banget hiks"
Johnny panik. Ia mengelus lembut kepala Ten mencoba menenangkan Ten. Tangannya juga terulur untuk mengelus perut Ten barangkali bisa mengurangi rasa sakitnya. Tetapi tidak membuahkan hasil.
"Ahh awhh Daddyhh sakithh hiks. Nggak kuat" Ten menggeleng sambil menatap Johnny.
"Sayang. Nggak boleh ngomong gitu. Aku harus gimana astaga" Johnny mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Doyoung.
"Ck" Johnny berdecak karena Doyoung tidak mengangkat telponnya.
"Bi...bibi Hani..." Johnny berteriak memanggil bibi Hani.
"Biii...CK. mana sih" Johnny berlari keluar kamar mencari bibi Hani.
"Bi...bi hani" panggilnya.
"Ya tuan ada apa?" Bibi Hani keluar dari dapur menghampiri Johnny.
"Bi. Tolong. Ten kesakitan di kamar, saya nggak tau kenapa"
Tanpa membalas ucapan Johnny, bibi Hani langsung naik ke kamar sang tuan. Ia melihat Ten yang sudah menangis ke sakitan.
"Ten apa yang sakit?" Tanya bibi Hani khawatir.
"Sakithh bi perutnya" ucap Ten lirih. Ia sudah sangat lemas.
"Tuan. Saya rasa tuan Ten akan melahirkan" ucap bibi Hani pada Johnny.
"Benarkah? Astaga"
"Tuan ayo bawa kerumah sakit"
Johnny langsung menggendong Ten, membawanya turun ke bawah. Bibi Hani juga ikut turun. Ia berteriak memanggil supir untuk membantu Johnny membawa Ten kerumah sakit.
Johnny langsung membawa Ten masuk ke dalam mobil.
"Bi tolong kabari keluarga saya juga keluarga Ten ya. Dan siapkan keperluan Ten juga" pesan Johnny.
"Baik tuan"
Mobil itu melaju meninggalkan rumah. Johnny memangku Ten dengan gemetar. Ten sudah sangat lemas. Ia bahkan sudah tidak bisa mengeluarkan suaranya lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY STUDENT (johnten)
Fanfiction"Jadi sugar baby saya, gimana?" -Johnny "ihh nggak mau" -Ten