29: Minta Dimanja

1.7K 140 29
                                    

"Muda kerja, punya duit nggak minta orang tua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Muda kerja, punya duit nggak minta orang tua."

•••

Setelah seminggu tidak membuka warung, mulai hari ini warung bakso punya Rama sudah kembali dibuka. Rama datang membawa es batu, kemudian ia masukkan ke dalam wadah tertutup. Hari ini tidak sempat membuat es batu di rumah, jadi Rama membeli dari toko kelontong. Biasanya Rama membikin sendiri guna menjaga kualitas, Rama pakai air mateng supaya pelanggannya tidak batuk setelah minum es buatannya.

Rama menata meja, menata kursi-kursi, mengelap dengan teliti memastikan tidak ada debu yang mengganggu mata.

Rama menyeka keringat yang sudah membuat tubuhnya panas di pagi hari.

Perhatian pemuda itu terkecoh mendengar suara motor berhenti di depan warungnya. Seketika wajah Rama menjadi cerah, dia tersenyum menyambut kedatangan perempuan itu.

"Cie banjir orderan nih." Rama melihat kedua tangan Sinta menenteng kresek berisi basreng pedas daun jeruk, andalannya.

"Buat warung kamu, udah aku plastik kecil-kecil." ujarnya sembari menaruh kemasan basreng di atas meja.

"Dijual berapa?"

"Dua ribu aja." jawab Sinta.

"Boleh, nanti aku hitung lakunya berapa, ntar uang hasil jualnya aku kembaliin ke kamu."

Sinta tersenyum. "Kita bagi dua."

"Buat kamu aja."

"Kamu nggak butuh duit?" tanya Sinta mendongak menatap mata Rama yang lebih tinggi dari matanya.

"Ini basreng kamu, untungnya buat kamu aja, aku bagian promosi. Ntar aku promosiin ke pelanggan-pelangganku."

"Ram."

"Hm?" Rama bergumam.

"Rama." panggil Sinta agar Rama menatapnya.

"Dalem," Rama menjawab lembut.

"Ih, kok makin gemesin..." Sinta menopang dagunya, tidak mau berkedip melewatkan ketampanan wajah Rama kalau sudah basah keringat begini.

"Siapa yang gemesin?" Rama mendadak cengo.

"Kamu." balas Sinta mengambil tisu dari dalam tasnya, lalu bergerak mengelap keringat yang membasahi wajahnya Rama.

"Aku? Gemes dari mana." Rama menyugar rambutnya ke belakang, biar dahinya ikut dielap oleh Sinta.

"Dari hong-kong, mirip koko chindo deh lama-lama."

"Apaan. Jawa tulen gini dikatain mirip koko."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAMA✔️  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang