Seandainya motor kalian rusak, terus dibenerin sama Mas-Mas montir satu ini ᕦ( ͡° ͜ʖ ͡°)ᕤ
Nih, Rafis. Si tengah
Bungsu kita, Reva
"Kalau capek dipakai istirahat aja. Nggak usah banyak pikiran.""Rama nggak papa kok, Yah, Ayah yang harusnya jangan banyak pikiran." Rama mencium punggung tangan Rendi yang akan segera berangkat kerja.
"Rafis, Reva. Ayah pulang minggu depan, kalian sama Mas Rama ya. Nurut apa kata Mas kalian." Rendi menyerahkan tangannya untuk dicium kedua anaknya.
"Baik Ayah, Ayah hati-hati di jalan ya..." ujar Reva tak kunjung melepas tangan Rendi.
Masih pukul setengah empat pagi. Rendi sudah siap berangkat ke terminal memenuhi jadwal keberangkatan penumpang. Setelah mengantar Ayah sampai depan rumah, Rama tidak mungkin kembali ke kamar. Dia harus bertanggung jawab kepada adik-adiknya. Rama pergi menanak nasi untuk dimakan nanti.
"Mas Rama." Rama terlonjak kaget.
Dapur rumahnya sepi dan hanya ada dirinya yang tengah mencuci beras. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan panggilan nama.