BLACKPINK MAGIC 03

157 9 0
                                    

Bab 3: Kejutan di Pagi Hari

Hari itu, matahari menyinari langit kerajaan Andora dengan sinar hangatnya. Di dalam halaman kerajaan, Blackpink Magic berkumpul untuk membicarakan tugas-tugas mereka dalam menjaga keamanan kerajaan.

Jisoo tersenyum lalu berkata, "Pagi yang indah untuk menjaga kerajaan kita tetap aman."

"Benar, Kak Jisoo. Kekuatan kita harus selalu bersatu agar kegelapan takkan bisa merasuki kerajaan ini," jawab Jennie sambil mengangguk.

Rosé menyentuh bunga di dekatnya, lalu dia menyahut, "Dan kerajaan ini harus selalu indah dan damai seperti bunga-bunga di taman ini."

"Ayo mulai patroli pagi kita! Siapa tahu ada bahaya yang mengintai," kata Lalisa yang tampak bersemangat.

Blackpink Magic berpisah untuk memulai patroli mereka di sekitar kerajaan. Jisoo berjalan menuju tepi sungai, sementara Jennie terbang di atas kota dengan nyala api di tangannya. Rosé melayang-layang di langit, mengendalikan angin sepoi-sepoi, dan Lalisa berlari cepat dengan kilatan petirnya.

Namun, pagi itu membawa kejutan tak terduga. Ketika mereka berkumpul kembali di halaman kerajaan, Ratu Andora tampak cemas.

Ratu Andora berjalan dengan tergesa mendekati anggota Blackpink Magic yang sedang berkumpul. "Blackpink Magic, ada kabar buruk. Seekor naga telah muncul di pegunungan di sebelah timur kerajaan kita."

Jennie tersenyum dan tampak tenang, "Jangan khawatir, Ratu. Kami akan menghadapi naga itu dengan kekuatan kita yang bersatu."

Rosé sangat antusias, "Benar! Ayo kita pergi dan menghentikan naga itu sebelum dia menyebabkan kerusakan lebih lanjut."

Lalisa menyahut, "Aku siap untuk menyalurkan petirku!"

Blackpink Magic berangkat menuju pegunungan di sebelah timur dengan penuh semangat. Mereka berjalan melintasi hutan dan lembah, melewati sungai yang mengalir dengan indahnya.

Tiba-tiba, langit berwarna gelap dan angin kencang bertiup. Mereka tahu naga itu tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Jisoo tampak waspada sambil memerhatikan sekitarnya. "Rasanya seperti ada sesuatu yang tidak beres di sini."

Jennie mendekati Jisoo dan memandang ke atas sambil menunjuk ke arah yang jauh. "Lihat, ada asap di kejauhan. Itu pasti naga itu!"

Rosé menciptakan putaran angin di atas tangannya dan bersiap untuk melakukan penyerangan terhadap naga itu. "Ayo kita hadapi dia!"

Lalisa menyahut, "Siapkan diri, dia tampaknya marah!"

Naga itu muncul dari balik tebing, sayapnya terbentang dengan lebar. Napasnya menyemburkan api dan mengguncang tanah di sekitarnya. Blackpink Magic berdiri tegak, siap menghadapi tantangan.

Jisoo mengangkat tangannya ke udara lalu berkata, "Aku akan menghentikan dia dengan kekuatan airku!"

Jisoo mengarahkan tangannya ke arah naga dan memanggil gelombang air yang besar. Namun, naga dengan mudah meniupnya dengan napas panasnya, mengubah air menjadi uap.

Jennie terlihat geram dengan naga itu. Dia berbicara dengan keras, "Aku akan membakarnya dengan api!"

Jennie melepaskan nyala api yang menyala-nyala, tetapi naga itu menggelengkan kepalanya dan memadamkan api itu dengan mengepakkan sayapnya.

Rosé tidak tinggal diam, dia berusaha menyerang naga itu. "Aku akan mencoba anginku!" Lalu menciptakan angin topan yang deras, tapi naga itu hanya tertawa dan berusaha mengembalikkan anginnya ke arah Rosé.

Lalisa tak gentar. "Coba ini!" Dia melepaskan kilatan petirnya ke arah naga, tetapi tubuh besar naga itu menahan serangan itu dengan sisik-sisiknya yang kuat.

Naga itu kemudian meluncurkan serangan balik, mengejar Blackpink Magic dengan amarahnya. Mereka berjuang mati-matian menghindari serangan itu dan saling melindungi.

Jisoo mengembuskan napas berat. "Ini lebih sulit dari yang kusangka!"

"Kita harus bekerja sama, lupakan kelemahan kita!" ucap Jennie sambil memusatkan pikiran.

"Kita bersatu, tak ada yang bisa menghentikan kita!" jawab Rossi sambil mengangguk penuh keyakinan.

Lalisa mendapatkan ide yang cemerlang. "Aku punya rencana. Ayo ikuti aku!"

Lalisa memimpin Blackpink Magic ke arah gua yang dekat dengan tempat mereka berdiri. Naga itu mengikuti mereka, tetapi begitu naga itu masuk ke dalam gua, Lalisa mengeluarkan kekuatan petirnya dan menimbulkan runtuhan di pintu gua. Mereka berhasil mengurung naga di dalamnya.

Jisoo terkejut dengan kekuatan Lalisa yang dahsyat. "Hebat, Lalisa! Kita berhasil!"

"Kita memang tak terkalahkan ketika kita bersatu!" kata Jennie sambil tersenyum.

Rosé mengucapkan berterima kasih kepada Lalisa yang telah membuat rencana jitu. "Terimakasih, Lisa. Kita tidak bisa melakukannya tanpa rencanamu."

"Kita adalah Blackpink Magic, tak ada yang bisa menghentikan kita jika kita bekerja sama," ucap Lalisa sambil tersenyum.

Mereka kembali ke kerajaan dengan rasa bangga dan senyuman di wajah mereka. Hari itu, mereka belajar bahwa persatuan dan kebersamaan adalah kunci untuk menghadapi setiap tantangan yang mengancam kerajaan Andora.

BLACKPINK : Kekuatan Empat Elemen [Berlanjut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang