Bab 72: Masa Depan yang Terbentang
Hari-hari berlalu dengan cepat di Kerajaan Andora. Blackpink Magic telah menjadi lebih kuat dan bijaksana seiring dengan pengalaman yang mereka dapatkan dari petualangan sebelumnya. Mereka tidak lagi hanya enam anggota sihir yang berjuang untuk melindungi kerajaan mereka, tetapi juga telah menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Pagi itu, Jisoo, Jennie, Rosé, Lalisa, Victoria, dan Demian berkumpul di halaman istana. Mereka memiliki rencana untuk melakukan perjalanan ke masa depan yang sangat jauh. Ini adalah misi yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya, tetapi keyakinan mereka tidak pernah goyah.
"Kita harus siap untuk segala kemungkinan di masa depan," kata Jisoo dengan penuh perhatian. "Kemampuan kita akan diuji, dan kita harus tetap bersama dalam setiap situasi."
"Aku setuju," sahut Jennie dengan semangat. "Kita telah melalui banyak hal bersama, dan aku tahu kita mampu menghadapi apa pun."
Dengan demikian, Blackpink Magic menggunakan kekuatan sihir mereka untuk membuka portal waktu. Mereka berdiri berdampingan di depannya, menatap dengan tekad ke masa depan yang belum pernah mereka ketahui.
Ketika mereka melangkah ke dalam portal, dunia di sekitar mereka berputar dan berpindah, membawa mereka ke tempat yang sangat berbeda dari Andora. Ketika mereka tiba, mereka menyadari bahwa ini adalah masa depan yang sangat jauh, ketika anak-anak mereka sudah tumbuh dan memiliki kemampuan sihir mereka sendiri.
Tepat di hadapan mereka, ada enam sosok muda yang berlatih dengan keras di lapangan terbuka. Anak-anak Blackpink Magic telah mewarisi bakat luar biasa dari orang tua mereka. Mereka tersenyum melihat potensi yang terpancar dari masing-masing anak mereka.
"Sepertinya kita telah berhasil melewati perjalanan waktu dengan selamat," ujar Victoria dengan senyum bangga. "Anak-anak kita tampak sangat tangguh."
"Benar," kata Rosé, "dan tampaknya mereka memiliki ikatan persahabatan yang kuat seperti kita dulu."
Sementara anak-anak mereka berlatih, Blackpink Magic menyaksikan masa depan mereka dengan haru. Mereka melihat bagaimana anak-anak mereka bekerja sama, saling melengkapi kemampuan sihir masing-masing, dan membantu satu sama lain tumbuh menjadi penyihir yang hebat.
"Pandangan masa depan ini membuat hatiku hangat," ucap Jisoo dengan tersenyum. "Kita telah membawa perubahan yang baik di dunia ini."
"Aku sangat bahagia melihat mereka bahagia," sahut Jennie dengan lembut. "Mereka adalah penerus kita, dan aku percaya masa depan akan menjadi lebih cerah dengan kehadiran mereka."
Setelah mengamati anak-anak mereka dengan penuh haru, Blackpink Magic akhirnya memutuskan untuk kembali ke masa kini. Mereka tahu ada tanggung jawab besar yang menanti mereka di kerajaan mereka, tetapi mereka juga yakin bahwa masa depan mereka akan diwarnai dengan keberhasilan dan kebahagiaan.
Dengan hati yang berbunga-bunga, Blackpink Magic kembali melalui portal waktu dan kembali ke halaman istana. Perjalanan waktu mereka mungkin berakhir, tetapi petualangan mereka tidak akan pernah berhenti.
"Kita harus melanjutkan perjuangan kita untuk keadilan dan perdamaian," ucap Lalisa dengan tekad di matanya. "Kerajaan Andora membutuhkan kami, dan kami harus siap menghadapi tantangan apa pun."
"Kami telah melakukan banyak hal bersama, dan aku percaya kita akan mengatasi setiap rintangan," ujar Demian sambil menambahkan, "Kami adalah Blackpink Magic, dan kita akan terus bersinar untuk kerajaan ini."
Dengan semangat yang membara, Blackpink Magic kembali ke istana dan siap untuk menghadapi masa depan yang terbentang di depan mereka. Mereka tahu bahwa apapun yang terjadi, mereka akan selalu bersama, satu tim yang tidak terpisahkan, dan tetap menjaga kekuatan persahabatan yang mereka miliki.
****
Waktu terus berlalu, dan Blackpink Magic kembali fokus pada tugas-tugas mereka sebagai pelindung Kerajaan Andora. Mereka terus berlatih dan memperkuat kemampuan sihir mereka, selalu siap untuk menghadapi setiap ancaman yang mungkin datang.
Namun, di balik kebahagiaan dan kedamaian yang mereka rasakan, ada perasaan yang mengganjal di hati Jisoo. Sejak mereka kembali dari perjalanan waktu, ia merasa ada sesuatu yang tersembunyi, sebuah rahasia yang belum terungkap sepenuhnya. Ia tahu ada yang disembunyikan oleh salah satu anggota Blackpink Magic, tetapi ia tidak tahu siapa dan apa yang tersembunyi.
Suatu hari, saat Jisoo dan Jennie berlatih di hutan yang sunyi, Jisoo akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya pada Jennie. Mereka adalah teman terbaik dan telah melewati begitu banyak hal bersama, Jisoo merasa ia bisa membuka hatinya pada Jennie.
"Jennie, ada sesuatu yang aku ingin bicarakan," kata Jisoo dengan berat hati.
Jennie menatap Jisoo dengan penuh perhatian. "Apa itu, Jisoo? Kita selalu berbagi segala sesuatu, bukan?"
Jisoo mengangguk, mencoba merangkai kata-kata dengan hati-hati. "Sejak kita kembali dari perjalanan waktu, aku merasa ada yang disembunyikan oleh salah satu dari kita. Aku merasa ada rahasia yang belum terungkap sepenuhnya."
Jennie terdiam sejenak, dan pandangannya menjadi ragu. "Apa maksudmu, Jisoo? Apa yang membuatmu merasa seperti itu?"
Jisoo menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan, "Aku tidak tahu, Jennie. Tetapi aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh salah satu anggota kita. Dan aku tidak ingin ada rahasia di antara kita, kita selalu menjadi tim yang terbuka dan bersatu."
Jennie merenung sejenak sebelum akhirnya ia melepaskan senyum ringan. "Kamu benar, Jisoo. Kita adalah tim yang kuat dan saling mendukung. Jika ada yang ingin kita bicarakan, mari kita lakukan."
Hati Jisoo menjadi lega mendengar dukungan Jennie. Ia merasa lebih yakin untuk melanjutkan pembicaraan ini. "Aku tidak tahu siapa yang menyembunyikan rahasia itu, tetapi aku merasa ini berhubungan dengan perjalanan waktu kita. Apakah ada yang terjadi saat kita di masa depan?"
Jennie berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk perlahan. "Ada satu hal yang kutemukan saat kita di masa depan. Ketika kita sedang menyaksikan anak-anak kita berlatih, aku melihat sesuatu di balik pohon besar di lapangan itu. Aku mencoba mendekat, tetapi tidak ada yang ada di sana."
Jisoo menatap Jennie dengan heran. "Apa yang kamu maksud? Apa yang kamu lihat?"
Jennie menghela nafas. "Aku melihat sosok bayangan, seperti seseorang yang bersembunyi di balik pohon itu. Tetapi ketika aku mendekat, bayangan itu menghilang entah ke mana."
Perasaan Jisoo semakin berbunga-bunga. Mereka telah menemukan titik awal dari rahasia ini, tetapi mereka masih belum tahu siapa yang bersembunyi dan apa yang ingin mereka sembunyikan.
"Kita harus berbicara dengan anggota lainnya," ujar Jisoo dengan tekad. "Kita harus mencari tahu siapa yang bersembunyi dan mengapa mereka menyembunyikan sesuatu dari kita."
Jennie mengangguk setuju. "Kamu benar, Jisoo. Ini adalah misi kita sebagai Blackpink Magic untuk melindungi kerajaan dan juga satu sama lain. Kita harus tetap bersatu."
Mereka berdua meninggalkan hutan dengan tekad untuk mengungkap rahasia yang menyelimuti perjalanan waktu mereka. Jisoo dan Jennie tahu bahwa dengan kerja sama dan kekuatan persahabatan mereka, mereka akan menghadapi setiap rintangan yang ada di depan mereka. Dan meskipun rahasia tersebut mungkin mengejutkan, mereka siap untuk menghadapinya bersama-sama sebagai tim Blackpink Magic yang tak terpisahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKPINK : Kekuatan Empat Elemen [Berlanjut]
FantasíaThe Power of the Four Elements (Kekuatan Empat Elemen) : BLACKPINK MAGIC **** Kisah empat anggota sihir yang mempunyai kekuatan masing-masing. Jisoo dengan kekuatan airnya dan sebagai anggota tertua di Blackpink Magic sangat berperan penting dalam m...