BLACKPINK : Kekuatan Empat Elemen [Berlanjut]

BLACKPINK MAGIC 46

Bab 46: Pencarian Burung Ajaib

Di sebuah kamar besar di istana kerajaan Andora, kelima anggota Blackpink Magic berkumpul dalam kegelapan malam. Lampu-lampu kristal bergemerlapan di sekitar mereka, menciptakan aura misteri yang megah.

"Kita harus menemukan burung ajaib itu sebelum senja besok," ucap Ratu Andora dengan tegas. "Dia adalah makhluk magis yang kuat, dan bila jatuh ke tangan yang salah, bisa menciptakan kekacauan di seluruh kerajaan kita."

Jisoo, dengan rambut gelapnya yang mengalir seperti air, berkata, "Saya yakin dia terbang ke Pegunungan Seraph. Air pegunungan itu bisa memanggilnya."

"Saya akan pergi ke sana sekarang juga," kata Jennie, mengeluarkan api kecil dari telapak tangannya.

Rosé tersenyum lembut, "Aku akan bergabung denganmu. Angin pegunungan akan membantuku mencium aroma burung ajaib."

Lalisa yang bersemangat menyambung, "Dan aku akan berlari cepat dengan kilat dan petirku, mencari jejaknya!"

Ratu Andora mengangguk puas. "Tetapi ingatlah, kalian harus berhati-hati. Pegunungan Seraph memiliki banyak misteri dan bahaya. Demian, anak laki-laki yang luar biasa, apakah kamu bisa membantu mereka?"

Dengan penuh semangat, Demian menjawab, "Tentu, Ratu Andora! Saya akan menggunakan kemampuan berpindah tempat saya untuk membantu teman-teman Blackpink Magic menavigasi pegunungan dan menemukan burung ajaibnya!"

Malam itu, kelima anggota Blackpink Magic dan Demian segera berangkat. Mereka berjalan melewati lorong-lorong istana dan keluar menuju keheningan malam. Bulan purnama menerangi langkah-langkah mereka saat mereka berjalan dengan hati-hati menuju Pegunungan Seraph.

Perjalanan mereka penuh dengan tantangan. Mereka harus menghadapi binatang buas yang melindungi wilayah pegunungan dan menjalani ujian berbahaya yang menguji kekuatan mereka. Tetapi, dengan keberanian dan kerja sama tim, mereka berhasil melalui setiap rintangan.

Sampai akhirnya, mereka mencapai puncak tertinggi Pegunungan Seraph. Di sana, burung ajaib itu berada, berwarna-warni dengan bulu yang gemerlapan.

"Lihatlah," kata Jisoo, "Dia sedang bersama anak-anak burung di sarang ini. Dia terbang kesini untuk melindungi mereka."

"Kita tidak bisa mengambilnya dengan paksa," ucap Jennie. "Dia harus setuju untuk kembali."

Rosé mengangguk. "Aku akan berbicara dengannya, menggunakan bahasa angin untuk menyampaikan maksud baik kita."

Lalisa mengaktifkan kilatnya dengan lembut, menciptakan cahaya mempesona di sekitar burung ajaib. "Dan aku akan menunjukkan padanya betapa indah dan aman kerajaan Andora, tempat dia seharusnya berada."

Demian menambahkan, "Aku akan menggunakan kemampuan saya untuk berbicara dengan burung-burung kecil ini, memastikan mereka tahu bahwa burung ajaib akan dijaga dengan baik."

Dengan kekuatan dan argumen yang terpadu, kelima anggota Blackpink Magic berhasil meyakinkan burung ajaib itu untuk kembali ke kerajaan Andora. Burung ajaib itu akhirnya mengembalikan dirinya ke dalam sangkar emas di kamar Ratu Andora.

Ratu Andora sangat gembira melihat pulang burung ajaibnya, dan dia sangat berterima kasih kepada Blackpink Magic dan Demian atas usaha dan dedikasi mereka.

"Dengan keberanian kalian, kerajaan Andora kembali aman," ucap Ratu Andora dengan bangga. "Kalian adalah penjaga terbaik yang pernah ada."

Demian tersenyum bangga, merasa bahagia dapat membantu para anggota Blackpink Magic dalam pencarian mereka. Bersama-sama, mereka membuktikan bahwa kekuatan dan persahabatan dapat mengatasi segala rintangan, bahkan di tengah malam yang gelap sekalipun.

Kemudian, mereka kembali ke istana dengan kegembiraan dan rasa kemenangan. Demian sekarang dianggap sebagai salah satu dari mereka, anggota keenam Blackpink Magic, karena kemampuannya yang luar biasa.

Dan dengan burung ajaibnya kembali, kerajaan Andora kembali menjadi tempat yang penuh cinta dan keajaiban, dengan kelima anggota Blackpink Magic dan Demian selalu berjaga-jaga untuk melindunginya dari segala ancaman. Akhirnya, tiba saatnya untuk beristirahat dan merayakan kemenangan yang mereka raih bersama.