BLACKPINK MAGIC 73

8 0 0
                                    

Judul Novel: Blackpink Magic: Kekuatan Terakhir

Bab 73: Menghidupkan Semangat

Angin berhembus perlahan di medan perang yang hancur, mengusap wajah pucat Demian. Dia merasa lemah dan terpukul oleh kekalahan yang menimpa Blackpink Magic. Di hadapannya terbaring lima anggota yang lain, Jisoo, Jennie, Rosé, Lalisa, dan Victoria, yang mengorbankan diri mereka untuk melindunginya.

"Kalian berlima...," gumam Demian sambil menahan tangis. "Kalian melakukan segalanya untukku, dan aku tidak bisa berbuat apa-apa..."

Namun, ketika ia melihat tangan Lalisanya yang hangat, Demian merasa ada semacam getaran aneh. Tiba-tiba, ia mengingat pesan bijaksana yang pernah diajarkan oleh kelima anggotanya: "Kekuatan sejati berasal dari kebersamaan, bukan kekuatan individu."

Demian mengalihkan pandangannya pada lima anggota Blackpink Magic yang terbujur kaku. "Kalian benar. Kekuatan kami berada dalam persatuan kita," bisiknya dengan penuh keyakinan.

Tanpa berpikir panjang, Demian berdiri dan mengumpulkan sisa-sisa kekuatan yang tersisa di tubuhnya. Dia meraih pergelangan tangan kelima anggota Blackpink Magic dan mengalirkan energi ajaib ke dalam tubuh mereka.

"Tidak ada yang pernah mati di hati kami, Demian," ucap Jennie lemah sambil tersenyum. "Kami akan selalu bersamamu."

Energi terang memancar dari tubuh anggota Blackpink Magic, dan semakin lama semakin kuat. Cahaya itu membentuk lingkaran di sekitar mereka, menggabungkan kekuatan masing-masing anggota. Kehangatan persahabatan mereka membangkitkan kekuatan baru yang jauh lebih besar daripada yang pernah mereka miliki sebelumnya.

Saat Demian menyadari keajaiban yang terjadi, tangisnya berubah menjadi senyuman haru. "Kami takkan pernah menyerah! Blackpink Magic takkan pernah berakhir di sini!"

Bersama dengan kelima anggotanya, Demian berdiri tegak di medan perang yang hancur, berjanji untuk melanjutkan perjuangan mereka. Kekuatan terang dan warna pelangi menyelimuti mereka, mengubahnya menjadi sosok-sosok yang luar biasa.

"Kami akan membalas kekalahan ini dengan kemenangan!" seru Rosé dengan semangat.

"Mereka akan menyesal telah melawan kami!" ucap Jisoo dengan kepercayaan diri.

"Kami akan melindungi kerajaan Andora dan orang-orang yang kami cintai!" tambah Jennie, matanya menyala bak bara.

Dengan kekuatan yang baru ditemukan dan semangat yang membara, Blackpink Magic berangkat menuju istana kerajaan. Mereka berjanji untuk menjaga perdamaian dan keamanan bagi seluruh kerajaan, menghadapi segala rintangan dengan keberanian dan solidaritas.

Di kerajaan Andora, kabar tentang kebangkitan Blackpink Magic menyebar cepat. Rakyat pun bersatu kembali, menyatukan doa dan harapan mereka untuk para penyihir pemberani tersebut.

Dalam perjalanan mereka, Blackpink Magic menemukan pertanda-pertanda aneh dan ujian-ujian misterius. Setiap ujian menguji kekuatan sejati persahabatan mereka dan memperkuat ikatan di antara anggota Blackpink Magic.

Hingga suatu hari, mereka tiba di pintu gerbang terakhir yang menjaga kegelapan. Di sinilah akhir perjalanan mereka, di mana kekuatan terbesar dan tergelap terletak.

"Kalian siap?" tanya Demian, menggenggam tangan anggota Blackpink Magic dengan erat.

"Kami siap," jawab mereka serempak.

Dengan hati yang penuh keyakinan, Blackpink Magic melangkah maju menuju pintu gerbang terakhir yang menjaga kegelapan. Pintu itu berwarna hitam pekat, dan terlihat begitu menakutkan. Namun, ketika enam anggota Blackpink Magic berdiri berdampingan, keberanian dan tekad mereka membawa sinar kekuatan di tengah kegelapan.

Demian mengepalkan tangan dengan erat dan berkata, "Kita takkan mundur. Kita sudah bersama-sama melewati banyak rintangan. Kita harus melewati ini juga."

Dengan tekad yang bulat, mereka menyusuri lorong gelap di balik pintu gerbang. Setiap langkah mereka adalah ujian baru, di mana setiap anggota harus menghadapi ketakutan dan kelemahannya masing-masing. Namun, semangat persahabatan mereka memberi kekuatan dan dukungan satu sama lain.

Jisoo menghadapi kembali kenangan masa lalunya yang penuh rasa bersalah. Jennie harus mengatasi ketidakpercayaan diri dan keraguan atas kekuatan apinya. Rosé berjuang melawan perasaan takut yang menyelimuti hatinya. Lalisa memahami bahwa ada saatnya di mana dia harus melepaskan ketenangan dan menerima beban tanggung jawabnya. Victoria menghadapi cobaan untuk tidak membiarkan ketenarannya mengaburkan tujuan sejatinya. Demian juga harus berani menghadapi ketakutannya yang paling dalam, rasa takut akan kehilangan anggota Blackpink Magic yang lain.

Setiap anggota menemukan kekuatan dalam diri mereka sendiri untuk melewati ujian-ujian tersebut. Mereka saling menguatkan dan memberi semangat satu sama lain. Saat satu anggota merasa lemah, yang lain datang untuk membantunya bangkit kembali.

Akhirnya, mereka tiba di ruangan terakhir, di mana kegelapan tampak paling mengancam. Di sana, terdapat sebuah batu besar bercahaya yang dipercayai menyimpan kekuatan penuh kegelapan. Batu tersebut adalah sumber kekuatan musuh-musuh mereka yang telah menyerang kerajaan Andora.

"Sialan, benar-benar terlalu gelap di sini," gumam Jennie.

"Kita harus menghancurkan batu itu," kata Victoria dengan serius.

Demian melangkah maju dan mencoba menyerang batu tersebut, tetapi upayanya sia-sia. Kekuatan gelap itu terlalu kuat dan menolak serangan mereka.

"Kita harus mencari cara lain!" kata Rosé dengan tegas.

Tiba-tiba, Lalisa menyadari sesuatu. Dia ingat akan kekuatannya yang mampu memecah tubuhnya menjadi tiga bayangan. Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk menggunakannya.

"Demi, berikan kekuatanmu padaku!" seru Lalisa.

Demian mengangguk dan dengan penuh keyakinan, memberikan sebagian kekuatannya pada Lalisa. Lalu, Lalisa mengaktifkan kekuatannya, memecah tubuhnya menjadi tiga bayangan yang identik.

"Mungkin dengan tiga kehadiran kita, kita bisa mengalahkan kegelapan ini!" ucap Lalisa.

Dengan tiga kehadiran Lalisa, tiga kali serangan mereka terjadi. Kekuatan gelap itu mulai terkikis, tetapi mereka menyadari bahwa semakin lama mereka bertahan, semakin kuat kegelapan itu mengancam menyedot energi mereka.

"Saatnya kita mengakhiri ini!" seru Jisoo.

Mereka menyatukan kekuatan mereka menjadi satu, mengeluarkan serangan dahsyat ke arah batu bercahaya itu. Getaran hebat terjadi, dan akhirnya, batu tersebut hancur berkeping-keping.

Saat kegelapan itu lenyap, cahaya terang menyinari seluruh ruangan. Ternyata, di balik batu itu, ada sebuah kristal yang berisi kekuatan cahaya sejati. Kristal itu adalah sumber kekuatan sejati yang sesungguhnya.

Blackpink Magic berhasil mengalahkan kegelapan dan mengambil kristal kekuatan sejati itu. Mereka merasa energi yang luar biasa mengalir melalui tubuh mereka. Keberanian dan persahabatan mereka telah membuka pintu untuk kekuatan yang tak terduga.

"Kita berhasil!" seru Jennie dengan sukacita.

Kemenangan mereka tidak hanya atas kegelapan, tetapi juga atas diri mereka sendiri. Mereka belajar bahwa kekuatan sejati tidak hanya berasal dari kekuatan individu, tetapi dari persatuan hati dan semangat bersama.

Dengan membawa kristal kekuatan sejati, Blackpink Magic kembali ke kerajaan Andora. Mereka berdiri di atas puncak istana dan mengangkat kristal itu tinggi-tinggi.

"Kerajaan Andora akan selalu dilindungi oleh persahabatan kami, Blackpink Magic!" ucap Demian dengan bangga.

Rakyat pun bersorak kegirangan, dan cahaya terang dari kristal itu menyinari seluruh kerajaan. Kini, kebahagiaan dan kedamaian kembali bersemi di kerajaan Andora berkat perjuangan dan persahabatan Blackpink Magic.

Kisah Blackpink Magic tidak akan pernah berakhir, karena kekuatan persahabatan mereka akan tetap bersinar terang dan abadi, selamanya.

BLACKPINK : Kekuatan Empat Elemen [Berlanjut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang