Bab 19: Pertarungan di Kuil Setan
Lalisa terbangun dengan tubuhnya terikat di sebuah ruangan gelap. Dalam kebingungan, dia mencoba melepaskan diri dari ikatan yang mengikat tangannya. Di sudut ruangan, dia melihat sinar cahaya samar dari lentera tua yang menjuntai di dinding. Bergegas, dia meraih lentera itu dan mencoba mencari jalan keluar.
Saat lentera menerangi ruangan, dia bisa melihat bahwa dia berada di dalam kuil yang angker. Dinding-dindingnya dipenuhi dengan simbol-simbol aneh dan catatan hitam tentang sihir gelap. Lalisa merasa ada sesuatu yang mengintip dari bayangan, tapi dia tidak bisa melihat dengan jelas.
"Ternyata kamu bangun lebih cepat dari yang kusangka," kata seseorang dengan suara berat dari balik kegelapan.
Lalisa menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang pria bertopeng hitam berdiri di tengah ruangan. "Siapa kamu? Mengapa kamu membawa aku kemari?" tanyanya dengan wajah tegang.
"Pertanyaannya seharusnya, mengapa aku tidak membawa kamu kemari lebih cepat?" jawab pria itu dengan suara dingin.
"Tolong bebaskan aku! Aku tidak tahu apa-apa tentang kuil ini atau mengapa kamu membawa aku kemari," kata Lalisa dengan berusaha menahan ketakutannya.
Pria bertopeng itu menghampiri Lalisa dengan langkah perlahan. "Kau adalah anggota Blackpink Magic, bukan? Aku dengar kalian memiliki kekuatan sihir yang luar biasa. Aku ingin menguji apakah itu benar."
Lalisa memandangnya dengan tatapan tajam. "Jika kamu berpikir aku akan menunjukkan kekuatanku hanya untuk menyenangkanmu, maka kamu salah besar!"
Pria bertopeng itu tertawa. "Kau punya tekad yang kuat, namun segera kau akan menyerah." Dia menggerakkan tangannya, dan tiba-tiba, rantai sihir muncul dan mengikat Lalisa dengan erat.
Lalisa mencoba melepaskan diri, tetapi kekuatan sihir pria itu sangatlah kuat. Dia merasa putus asa, tapi kemudian dia mengingat anggota Blackpink Magic lainnya. Mereka adalah keluarganya, dan dia harus bertahan demi mereka.
****
Malam itu, anggota Blackpink Magic berkumpul di ruang pertemuan kerajaan Andora. Wajah-wajah mereka dipenuhi kekhawatiran dan kegelisahan, terutama Ratu Andora yang merasa bertanggung jawab atas keselamatan Lalisa.
"Kita harus segera menyelamatkan Lalisa," ucap Jisoo, dengan rambutnya yang berkilauan seperti air mengalir.
"Benar, kita harus bertindak cepat," sahut Jennie, dengan aura api yang memancar di sekitarnya.
"Tapi, bagaimana kita bisa menemukan tempat di mana dia diculik? Pria bertopeng itu pasti menyembunyikan jejaknya dengan baik," Rosé berkata, sambil meniupkan angin lembut di sekitarnya.
"Kita memiliki seseorang yang bisa membantu kita," kata Ratu Andora sambil memandang Victoria, anggota termuda Blackpink Magic.
Victoria mengangguk dan berkata, "Aku akan menggunakan kekuatanku untuk melacak jejak Lalisa."
Dia duduk di tengah-tengah ketiga anggota Blackpink Magic, dan cahaya putih memancar dari tubuhnya. Ia menutup matanya untuk berkonsentrasi dan merasakan energi unik yang dimiliki Lalisa. Setelah beberapa saat, matanya terbuka dengan penuh keyakinan.
"Aku bisa merasakan jejaknya. Dia berada di kuil setan yang tersembunyi di hutan gelap di selatan," ujar Victoria.
"Tidak perlu waktu lama lagi, kita akan menyelamatkannya!" seru Jennie, semangatnya berkobar-kobar.
Ratu Andora mengangguk, "Ayo, kita berangkat sekarang juga. Jisoo, gunakan kekuatan airmu untuk membuat jalur terbuka di hutan."
Dengan sigap, Jisoo berdiri dan mengayunkan tangannya. Air mulai mengalir dari kedua tangannya, membentuk lorong yang membuka jalan ke dalam hutan gelap.
Mereka berlima memasuki hutan, dan dengan bantuan Victoria, jejak Lalisa semakin jelas. Hutan itu penuh dengan rintangan dan perangkap, tetapi anggota Blackpink Magic mampu mengatasi semuanya dengan kekuatan masing-masing.
Setelah berjalan beberapa lama, mereka tiba di depan sebuah kuil tua yang dipenuhi dengan aura jahat. Jendela-jendela di kuil itu bercahaya merah, memberi kesan mengerikan.
"Kita harus berhati-hati," kata Ratu Andora dengan tegas. "Jennie, gunakan kekuatan apimu untuk membersihkan pintu masuk kuil dari segala macam jebakan."
Jennie mengangguk dan dengan gerakan tangannya, api besar membakar jebakan yang menghalangi pintu masuk. Setelah semuanya bersih, mereka masuk ke dalam kuil, diikuti oleh suara angin dari Rosé untuk membersihkan udara.
Di dalam kuil, mereka menemui pria bertopeng yang misterius, memegang tongkat hitam di atas kepala Lalisa yang terikat di atas altar.
"Berhenti! Lepaskan dia!" seru Ratu Andora dengan marah.
Pria bertopeng itu tersenyum sinis, "Terlambat, kalian datang terlalu tergesa-gesa. Upacara sudah hampir selesai, dan kekuatan petirnya akan menjadi milikku!"
Lalisa berusaha melawan dengan kekuatan petirnya, tetapi terikat dengan kuat oleh mantra yang kuat.
"Tidak akan pernah terjadi!" seru Lalisa dengan tegas.
Ratu Andora dan anggota Blackpink Magic berdiri tegak, bersiap untuk pertempuran. Mereka menggabungkan kekuatan mereka untuk melawan pria bertopeng itu.
Dalam pertempuran yang hebat, cahaya air, api, angin, petir, dan cahaya bergabung menjadi satu. Mereka berjuang dengan kekuatan sejati persaudaraan dan cinta mereka untuk menyelamatkan Lalisa.
Akhirnya, dengan upaya terakhir, pria bertopeng itu berhasil dikalahkan, dan rantai sihir yang mengikat Lalisa terputus. Ia segera dibebaskan dan berlari ke pelukan Ratu Andora.
"Terima kasih, semuanya," kata Lalisa dengan terharu.
"Tentu saja, adikku. Kita adalah keluarga," ujar Jennie sambil tersenyum.
Dengan tangan mereka saling bertaut, anggota Blackpink Magic kembali ke kerajaan Andora. Mereka telah melewati banyak cobaan, tetapi kekuatan persahabatan dan cinta mereka telah membawa mereka bersama-sama melawan kegelapan.
Cerita petualangan mereka belum berakhir, dan mereka siap menghadapi apa pun yang akan datang. Bersama-sama, mereka adalah Blackpink Magic, lima anggota sihir yang tak terpisahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKPINK : Kekuatan Empat Elemen [Berlanjut]
FantasiThe Power of the Four Elements (Kekuatan Empat Elemen) : BLACKPINK MAGIC **** Kisah empat anggota sihir yang mempunyai kekuatan masing-masing. Jisoo dengan kekuatan airnya dan sebagai anggota tertua di Blackpink Magic sangat berperan penting dalam m...