BLACKPINK MAGIC 74

11 0 0
                                    

Bab 74: Pertemuan Di Malam Purnama

Pada malam purnama yang indah, keenam anggota Blackpink Magic berkumpul di halaman kerajaan Andora. Bulan purnama bersinar terang, menciptakan bayangan yang memanjang di sekitar mereka. Mereka berdiri dalam lingkaran, siap untuk mengadakan pertemuan bulanan mereka.

"Selamat datang, kawan-kawan," sapa Jisoo dengan ramah, suaranya sehalus suara air yang mengalir. "Malam ini adalah malam khusus bagi kita sebagai anggota Blackpink Magic."

"Kita harus berterima kasih kepada Ratu Andora atas undangan malam purnama ini," ucap Jennie, api berkelebat di sekitar telapak tangannya yang diangkat.

Rosé tersenyum dan berkata, "Benar, ini merupakan kesempatan langka untuk berkumpul bersama dan memperkuat ikatan kekuatan sihir kita."

Lalisa, dengan energi petir berdenting di sekelilingnya, menganggukkan kepala setuju. "Ayo mulai pertemuan kita. Apakah ada hal penting yang perlu kita diskusikan?"

Victoria, yang memancarkan cahaya lembut dan warna-warni, menarik perhatian mereka semua, "Sebelumnya, pada hari ini, saya mendengar kabar dari Ratu Andora bahwa ada gangguan misterius di perbatasan kerajaan. Beberapa desa dilaporkan mengalami serangan sihir gelap."

Semua wajah anggota Blackpink Magic menjadi serius. Mereka adalah pelindung kerajaan, dan tugas mereka adalah melindungi rakyatnya dari ancaman apa pun.

"Kita harus segera menyelidiki masalah ini," usul Demian, bayangannya terpecah menjadi tiga, menambah kesan misterius.

"Benar, kita harus bertindak cepat," kata Jisoo, menyetujui usulan Demian. "Mari kita bagi kelompok, dan jelajahi wilayah perbatasan secara bersama-sama."

Dengan cepat, keenam anggota Blackpink Magic membentuk dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari Jisoo, Jennie, dan Victoria, sementara kelompok kedua beranggotakan Rosé, Lalisa, dan Demian.

"Mudah-mudahan, kita bisa menemukan sumber kegelapan ini dan mengembalikan perdamaian," ucap Jennie dengan tekad, api dalam matanya menyala.

"Mari kita berdoa agar misi kita berhasil," kata Rosé, senyumnya menghangatkan hati.

Dengan perasaan semangat, kedua kelompok Blackpink Magic berpisah dan berangkat menuju perbatasan untuk menyelidiki masalah yang mengancam kerajaan Andora.

****

Di perbatasan, kelompok Jisoo, Jennie, dan Victoria berjalan di antara pepohonan yang rimbun. Cahaya bulan purnama menyoroti jalan mereka yang penuh misteri. Mereka berhati-hati, selalu siap untuk menghadapi bahaya apapun.

"Tetap waspada, kita tidak tahu apa yang menunggu di depan," peringat Jisoo dengan bijaksana, mengingatkan anggota lainnya.

"Tapi ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kekuatan dan kerja tim Blackpink Magic," ujar Jennie, menggenggam tangan yang lain dengan erat. "Kita harus bertindak dengan cepat."

Sementara itu, di kelompok kedua, Rosé, Lalisa, dan Demian berjalan di dataran terbuka, di bawah sinar bulan penuh yang menyinari langit malam. Angin berhembus lembut, membelai wajah mereka.

"Tampaknya tidak ada tanda-tanda gangguan sihir gelap di sini," kata Lalisa, mencermati sekitarnya dengan seksama.

"Mungkin kita harus mencari lebih jauh," usul Demian, bayangannya bergerak-gerak di bawah sinar bulan.

Tiba-tiba, dari balik semak-semak, muncul makhluk-makhluk bayangan hitam. Mereka menyerang dengan cepat, mengeluarkan mantra hitam yang gelap dan membingungkan.

Rosé segera menghembuskan angin kuat untuk menolak serangan mereka, sementara Demian dengan lincah bergerak menuju bayangan-bayangan itu dan memecah tubuhnya menjadi tiga, mengelabui makhluk-makhluk itu.

BLACKPINK : Kekuatan Empat Elemen [Berlanjut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang