BLACKPINK MAGIC 59

9 0 0
                                    

Bab 59: Hutan Mengerikan

Hutan itu begitu mengerikan dengan pepohonan yang menjulang tinggi dan kabut tebal yang menyelimuti setiap sudut. Blackpink Magic merasa adrenalin mereka berdenyut-denyut karena petualangan ini berbeda dari sebelumnya. Hutan ini terkenal dengan makhluk-makhluk mistis yang menyimpan kekuatan hebat.

"Kita harus berhati-hati di sini," kata Ratu Andora serius. "Saya merasa ada sesuatu yang mengintai di balik bayang-bayang ini."

"Maksud Anda ada makhluk-makhluk yang siap menyerang?" tanya Jennie, meletakkan tangannya di atas pedangnya yang berapi.

"Ya, tetapi lebih dari itu," jelas Ratu Andora. "Makhluk ini bisa membaca pikiran kita, menciptakan ilusi palsu yang membingungkan, dan bahkan mengambil bentuk orang yang kita kenal."

Lalisa mengangkat alisnya. "Sepertinya kita akan menghadapi musuh yang tangguh kali ini."

"Saya akan menggunakan kekuatan air dan gelembung saya untuk melihat di balik kabut ini," ucap Jisoo sambil menggerakkan tangannya. Kekuatan airnya berputar dan membentuk bola air di depannya. Saat bola air itu memecah, kabut yang tebal perlahan terangkat dan memperlihatkan jalan yang tersembunyi di hutan.

"Sungguh luar biasa," puji Victoria, mengagumi kemampuan Jisoo.

Blackpink Magic melangkah masuk ke dalam hutan itu. Angin berhembus kencang dan Rosé merasa ada sesuatu yang berbeda dengan angin di hutan ini. Seperti ada kekuatan magis yang tak terdefinisikan.

"Saya merasa ada sesuatu yang mencoba menghubungi saya melalui angin ini," bisik Rosé.

"Hati-hati, Rosé," peringatkan Ratu Andora. "Hutan ini memiliki roh-roh angin yang cerdik, mereka bisa mencoba mempengaruhi kita."

Mereka terus berjalan menyusuri lorong-lorong pepohonan besar. Saat mereka mendekati puncak bukit, tiba-tiba langit gelap dan angin kencang menghantam mereka.

"Tidak akan begitu mudah bagi kalian untuk keluar dari sini!" terdengar suara serak tak terlihat dari balik angin.

Lalisa mengepalkan tinjunya dan melontarkan kilatan petir yang menyambar angin. "Kemarilah dan tunjukkan dirimu!"

Tiba-tiba, sebuah ilusi muncul di depan mereka. Figur Demian yang polos, namun tidak sepenuhnya sama dengan aslinya, muncul dalam tiga bayangan yang berbeda.

"Jangan tertipu, Demian tidak akan menunjukkan dirinya dengan begitu mudah," ujar Ratu Andora bijaksana.

Blackpink Magic saling pandang, mencari cara untuk menemukan asal ilusi itu. Lalu, Demian dengan lincah berlari ke arah bayangan-bayangan palsunya dan menggabungkannya menjadi satu.

"Kekuatan berpindah tempat dan memecah tubuhku menjadi tiga bayangan bisa membantuku menemukan sumber ilusi ini," ucap Demian.

Setelah beberapa saat mencari, Demian menemukan makhluk magis dengan kemampuan menciptakan ilusi. Makhluk itu adalah sejenis rubah berwarna-warni yang bersembunyi di balik semak-semak.

"Demiyan!" seru Jennie sambil mengayunkan pedangnya. Tetapi Demian menggeleng.

"Jangan membunuhnya, dia mungkin punya informasi yang kita butuhkan," ucap Demian sambil menahan makhluk itu.

Rubah berwarna-warni itu menatap Blackpink Magic dengan tatapan penuh teka-teki. "Aku adalah Aelara, pelindung hutan ini. Kalian boleh melewati wilayah kami, tetapi pertarungan ini adalah syaratnya."

Ratu Andora berbicara dengan tenang, "Kami datang dengan niat baik, Aelara. Apa yang bisa kami bantu?"

Aelara merenung sejenak, lalu akhirnya berkata, "Hutan ini sedang mengalami penyakit aneh yang mengancam keberlangsungan hidupnya. Makhluk-makhluk mistis di sini tertutup oleh kegelapan dan kebingungan. Jika kalian bisa menemukan dan menghentikan sumber kegelapan ini, kalian akan bebas lewat."

Blackpink Magic berpikir keras, mereka harus mencari tahu apa yang menyebabkan hutan itu sakit. Petualangan mereka kali ini tidak hanya tentang pertempuran, tetapi juga tentang membantu menjaga keseimbangan alam.

"Demiyan, carilah jejak magis apa pun di sekitar sini," perintah Ratu Andora.

Demian mengangguk dan dengan sigap mulai mencari tahu asal mula kegelapan yang mengancam hutan itu. Setelah memeriksa jejak-jejak magis di sekitar kolam, Demian menemukan bekas-bekas energi gelap yang berasal dari dalam air kolam. Ia memberitahu teman-temannya tentang penemuan itu.

"Sepertinya masalah ini berasal dari dalam kolam itu sendiri," ujar Demian. "Ada energi gelap yang mencemari airnya."

"Apa yang menyebabkan energi gelap itu muncul?" tanya Jisoo dengan kebingungan.

"Aku rasa ada sesuatu yang telah menanamkan energi negatif ke dalam kolam ini," jawab Ratu Andora. "Kita harus mencari tahu apa yang menyebabkan hal ini terjadi dan bagaimana cara menghentikannya."

Blackpink Magic bersama-sama berdiskusi, mencari tahu apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Tiba-tiba, Rosé menarik perhatian mereka dengan kegirangan.

"Lihat! Ada tanda-tanda energi gelap di sekitar pohon besar di sana!" seru Rosé sambil menunjuk ke arah pohon yang dikelilingi oleh kabut tebal.

"Mungkin itu adalah sumber dari energi gelap ini," ucap Victoria.

Mereka mendekati pohon itu dan merasa semakin kuat getaran gelapnya. Tiba-tiba, kabut tebal mulai berputar dan membentuk sosok yang menyeramkan di depan mereka.

"Sudah lama aku menanti kunjungan kalian," ucap sosok tersebut dengan suara bergema.

Ratu Andora menatap sosok itu dengan penuh kecerdasan. "Kau adalah penanam energi gelap ini, bukan?"

Sosok itu tertawa dengan jahat. "Benar, aku adalah kegelapan yang hidup di dalam kolam ini. Aku bersemayam di sini sejak ribuan tahun lalu, memberi hutan ini kekuatan gelap untuk menjaga keseimbangan alam."

"Tapi kekuatan gelapmu menyebabkan hutan ini menderita," ucap Jennie dengan tegas. "Kami datang untuk menghentikanmu dan menyelamatkan hutan ini."

Sosok itu menggelengkan kepala. "Kalian tidak bisa menghentikanku. Aku telah hidup selama berabad-abad, dan kekuatanku jauh melebihi apa yang bisa kalian bayangkan."

Namun, Blackpink Magic tidak gentar. Mereka menghadapi kegelapan tersebut dengan keberanian dan keyakinan pada kekuatan persahabatan mereka. Ratu Andora memimpin dengan bijaksana, mengarahkan langkah-langkah mereka untuk menyingkirkan energi gelap itu.

"Kita harus menyatukan kekuatan kita," ujar Ratu Andora. "Kita adalah satu tim, dan bersama-sama, kita bisa mengalahkan kegelapan ini."

Blackpink Magic bersatu, menggabungkan kekuatan masing-masing menjadi satu energi yang kuat. Mereka melepaskan energi cahaya yang menyilaukan, mengarahkannya ke sosok kegelapan itu.

Sosok tersebut mencoba melawan, tetapi energi gelapnya mulai melemah saat terkena serangan cahaya mereka. Energi gelap yang sebelumnya mengancam hutan itu kini perlahan-lahan surut.

"Kekuatan persahabatan kalian terlalu kuat," ucap sosok kegelapan itu dengan terpaksa. "Kalian berhasil mengalahkan aku."

"Demi kebaikan hutan ini, kau harus pergi," kata Jisoo dengan tegas.

Sosok kegelapan itu menghilang, meninggalkan kolam yang kini bersinar dengan cahaya yang indah. Hutan itu pun pulih, dan energi gelapnya menghilang sepenuhnya.

Aelara tiba-tiba muncul, mengucapkan terima kasih pada Blackpink Magic. "Kalian telah menyelamatkan hutan ini. Semoga keberanian kalian akan menjadi inspirasi bagi seluruh makhluk mistis di sini."

Blackpink Magic tersenyum, merasa bahagia karena bisa membantu menyelamatkan hutan dan makhluk-makhluknya.

"Aelara, kau adalah penjaga yang hebat," ujar Rosé penuh rasa hormat.

"Aku merasa terhormat bisa bertemu dengan kalian," sahut Aelara.

Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Aelara dan hutan yang telah mereka selamatkan, Blackpink Magic melanjutkan perjalanan mereka. Mereka yakin bahwa petualangan berikutnya akan membawa mereka pada tugas-tugas yang tak kalah penting dan menarik.

Dengan keyakinan dan persahabatan yang tak tergoyahkan, Blackpink Magic terus melangkah, siap untuk menjalani petualangan berikutnya dan melindungi dunia dari kegelapan yang mengancam.

BLACKPINK : Kekuatan Empat Elemen [Berlanjut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang