1. Siksaan dari papa

96 70 7
                                    

Manusia adalah rasa sakit
paling nyata
{ Arya Tirta Adiatma }

" yaallah non lukanya pasti sakit banget maafin bibi yh ga pernah bisa bantu non " ucap bi suri penuh khawatir terhadap seorang gadis yg sedang di obati nya

" Shhhh" ringis seorang gadis

" Pelan-pelan bi , lagian ini juga udah biasa bibi g usah khawatir ataupun ngerasa bersalah ini kn bukan salah bibi "

" Non yg sabar yh , papa non pasti sebenarnya sayang sama non " nasihat bi suri sambil mengelus kepala Lily dengan lembut

Raut sedih tampak jelas di wajah gadis itu " Kasih sayang papa tuh unik yh bi , nunjukin nya dengan cara pukul Lily terus , papa ga pernah peduli sama Lily yg papa tau cmn pukul Lily doang kalo Lily ngelakuin kesalahan "

" Bi suri boleh keluar kalo udah selesai , makasih yh bi selalu ngobatin terus setiap Lily luka "

" Sama-sama non yasudah bibi keluar dulu kalo gitu , selamat malam non dan jangan sampe lupa besok sebelum berangkat sekolah dahi sama lengannya di salepin lagi biar lukanya cepat mengering " lalu pergi meninggalkan kamar tersebut

Tinggalah seorang gadis yg penuh luka lebam di tubuhnya tengah berbaring sambil bergumam pada dirinya sendiri
" Lo harus kuat ly " .





Keesokan paginya Lily tiba di sekolah diantar supir pribadi lantaran malas menyetir dan luka di lengannya juga masih terasa sakit jika terlalu banyak di gerakan . Mega Pelita High School sekolah terpopuler yg berada di ibu kota Magelang , Sekolah yg isinya menampung murid dari kalangan menengah ke atas . Keluarga Ardhana ialah pemilik sekolah Elit ini , ya Ardhana adalah marga keluarga Lily namun dirinya tidak di cantumkan dalam marga ayahnya hingga tak banyak yg mengetahui seluk beluk latar belakang keluarga nya , untuk saat ini hanya kedua sahabat gadis itu yg mengetahui

" Omo ,,, gue ga salah lihat kn kalo lo dateng pagi ke sekolah , biasa nya kn lo selalu dateng di jam ketiga pelajaran , habis dapet hidayah dari mana lo , tapi ko serem yh kalo liat lo jadi aneh " cerocos seorang gadis yg berada di depannya

" Bisa diem ga lo?? " Merasa geram mendengar pertanyaan felly yg bertubi-tubi

" Gue tuh lagi nanya Lily ko lo suruh diem sih "

" Pertanyaan lo kebanyakan gue males jawab " ucap Lily sambil memutar bola matanya malas lalu berjalan memasuki kelasnya

" lh Ko gue di tinggal sendiri sih ly " lantaran merasa kesal karena ditinggal

Seseorang dari arah belakang menepuk pundaknya dengan pelan " Ngapain lo? "

" Eh ayam!!! , Lo ngapain sih ngagetin gue pagi-pagi " dengan ekpresi terkejutnya

" Aneh lo " sahut Laura lalu berjalan memasuki kelasnya

" Tinggal aja teros " lalu mengikuti kedua temannya memasuki ruang kelas lantaran bel masuk sudah berbunyi

Seorang gadis hanya memandang papan tulis dengan tatapan kosong , ingatannya kembali memutar rakaman kejadian tadi malam yg membuatnya di siksa kembali oleh papanya

" Pa udah ini sakit " dengan suara lirih saat kulitnya merasa panas dan sakit menjadi satu akibat cambukan yg di layangkan padanya , tidak cukup sampai disitu ia bahkan merasakan tetesan darah mengalir dari keningnya saat seorang pria tersebut menarik kembali rambut nya lalu di hempaskan begitu saja kearah dinding dengan kasar

" Saya sudah berkali-kali bilang berhenti mencari masalah dasar anak sial , selalu saja merepotkan " cetus pria dewasa yg beranjak pergi meninggalkan putrinya dalam keadaan terkulai lemas dengan tubuh penuh luka

Pulang Dan HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang