11. konser kelas

62 55 0
                                    

" Bibi kali yh , tapi kan bibi punya kuncinya terus kenapa mencet bel yah. " gumam Lily menatap pintu ke arah luar

dengan ragu ia membuka pintu tersebut. keningnya mengkerut saat melihat seseorang yg berpakaian seperti Grab di depan mansion nya

" Cari siapa mas? " Tanya Lily

" Benar Anda yg bernama Lily Clouds Valleya? " Tanya kurir tersebut

" Iyah saya sendiri. "

" Ini ada pesanan dari pacar mba tolong di tanda tangani disini. " sahut kurir tersebut memberikan secarik lembar dan pulpen

Lily yg masih merasa bingung pun langsung menanda tangani kertas tersebut

" Maaf mas kalo boleh tau nama pengirimnya siapa yh , soalnya saya ga punya pacar. " ucap Lily dengan penasaran

" Namanya mas Alkasha kalo g salah , saya kira tadi pacarnya mba soalnya masnya sendiri yg bilang. " jawab kurir itu setelah mengecek hp nya atas nama Alkasha sebagai pemesan

" Oh iyh gapapa mas , terimakasih. "

Lily masuk kembali kedalam mansion nya sembari membuka makanan yg dikirim Alkasha untuknya

" Ini beneran tuh cowok yg ngasih , ko peka banget. " binar Lily menatap kearah makanan di hadapannya

" Tau aja gue lagi laper , rezeki mah g boleh di tolak. " ucap Lily yg asik mengunyah makanannya

bahkan dirinya bersikap bodo amat saat faktanya makanan yg ia santap ialah kiriman dari seorang Alkasha.

🌸🌸🌸🌸

" Saya liat nilai pelajaran kamu tidak ada peningkatan sama sekali , apa kamu terlalu bodoh untuk mengerti ucapan saya? " Singgung tuan Pradipta terhadap Lily

dapat gadis itu lihat kilatan marah terpancar di tunjukkan papanya

" maaf pah tapi Lily ga bisa. " jawab Lily dengan pelan

" Lalu apa yg bisa kamu lakukan anak bodoh!! " gertak nya. Dengan berdiri dan menendang kursi yg semula ia duduki

Beberapa waktu lalu Setelah asik dengan kegiatan makannya tiba-tiba saja tuan Surya pulang , dan tak lama memanggilnya ke ruang kerja pribadi miliknya

mata Lily memenas kala mendengar gertakan sang ayah.

Memang bukan hal yg pertama namun tetap saja menyakitkan

" Maaf pa. " tunduk Lily dengan suara parau

karena terlanjur di kuasai amarah tuan Pradipta berjalan mendekat ke arah Lily. Lalu menarik keras rambut sang anak hingga kepalanya tertarik ke belakang

" MAAF!! MAAF!!! , HANYA ITU YANG KAU TAU!! dengar aku tidak butuh maaf mu. Tapi tunjukkan lah bahwa saya tidak membuat keputusan yg salah dengan menampung mu sialan!! " Sarkas tuan Pradipta menampar pipi Lily hingga wajahnya berpaling lalu menendangnya hingga terpental beberapa langkah kebelakang

tanpa rasa iba sedikit pun Lily mendapatkan serpihan gelas kaca yg di lemparkan sang ayah padanya , beruntung ia dapat melindungi kepalanya dengan kedua lengannya yg di silangkan. Hanya saja di area wajah dan lengannya yg terkena tancapan serpihan kaca membuat kulit mulusnya di penuhi darah segar yang merembes keluar

" Shhhh sakit pah. " lirih Lily dengan suara parau

bau anyir menyeruak indera penciuman nya saat darah segar mengalir

" Hiduplah sedikit berguna jangan hanya bisa menyusahkan dan mempermalukan nama saya. " perintah tuan Pradipta penuh penekanan lalu keluar dari ruangan tersebut.

Pulang Dan HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang