" are you okay? " Tanya Laura saat mereka berdua sedang berada di perpustakaan
beberapa saat lalu Laura mendatangi Lily yg sedari tadi hanya berdiam diri di sudut meja belajar yg terletak di ruang perpustakaan
" Hmm gue ok. " sahut Lily dengan suara yg terendam , lantaran wajahnya di telungkupkan di kedua lengannya yg berada di atas meja
" Lo susul yg lain aja ke kantin , gue butuh waktu sendiri. " ucap Lily
Laura menghela nafas pelan " ok tapi kalo ada apa-apa panggil gue. " pesan Laura
lalu beranjak pergi meninggalkan Lily di ruangan perpustakaan yg sedang dalam suasana sepi
lantaran jam sedang menunjukan waktu istirahat jadi kebanyakan murid tengah mengisi perutnya di kantin , oleh sebab itu Lily memilih ruang perpustakaan untuk menenangkan isi kepalanya.
Setelah kepergian Laura tak lama gadis itu tertidur pulas dengan posisi yg masih seperti sejak awal
sepasang langkah kaki mendekat kearah Lily , ia menatap lekat pemilik mata indah yg tertutup damai di hadapan nya , wajahnya yg masih tertutup masker membuat orang itu mengernyit heran menatapnya
" kenapa pake masker pas tidur , apa dia lagi flu. " gumam Alkasha pelan
ia pun berinisiatif menurunkan sedikit masker itu agar Lily bisa bernafas dengan teratur
setelah masker itu berhasil di buka sontak Alkasha terkejut menatap wajah gadis itu yg terdapat memar keungu biruan di pipinya, serta pelipis nya yg terdapat luka gores dengan bercak darah yg sudah mengering
" Apa yg udah terjadi sama lo. " tanya Alkasha dengan suara lirih , entah kenapa melihat gadis di hadapannya terluka juga membuat hatinya seolah ikut tergores
Alkasha lalu mengambil sebuah plaster bergambar doraemon yg berada di saku celana nya , dengan hati-hati ia menempelkan plaster tersebut di pelipis Lily
" Gue selalu ingin berada disisi lo untuk ngejaga dan lindungin lo dari berbagai luka maupun rasa sakit , tapi gue takut jika suatu saat justru diri gue sendiri yg menjadi alasan dari luka lo. "
" Gue terlalu pengecut. " lirih Alkasha menatap Lily dengan tersenyum kecut
" Tunggu gue ly , dan gue harap lo bertahan. " Alkasha mengelus lembut memar Lily dengan perlahan lalu beranjak pergi dari ruang perpustakaan .
🌸🌸🌸🌸
" Makan.. " titah Laura menyodorkan sebuah roti lapis pada Lily
" Gue ga terima penolakan , dari pagi pasti lo belum ada makan apapun dan gue tau itu. " cerca Laura saat melihat pergerakan Lily yg hendak menolak
Lily mendengkus pelan saat mendengar penuturan Laura , dengan terpaksa ia memakan roti tersebut.
Sejujurnya ia benar-benar sangat tidak nafsu makan apapun untuk saat ini namun , ia tidak ingin membuat temannya sedih ia tau betul pasti Laura tengah mengkhawatirkan kondisi nya
" Udah pasang plaster? Padahal gue udah bawain tadi sekalian beli di kantin. " ucap Laura memperlihatkan sebuah plaster berwarna pink di tangannya
" Plaster? " Lily mengerutkan keningnya bingung saat mendengar perkataan Laura
" Ck itu loh di kening , kan lo sendiri yg masang gimana sih. " tunjuk Laura kearah kening Lily
sontak Lily langsung berdiri dari duduknya , beranjak menuju sebuah cermin panjang yg terdapat di perpustakaan " gue ga ngerasa pasang nih benda. " gumamnya merasa aneh
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang Dan Hilang
Teen FictionSedang dalam tahap revisi⚠️⚠️ Menuju ending 🧚🧚 Nama Lily sendiri di ambil dari sebuah bunga yg berasal dari Eropa yaitu Lily of the valley Yg memiliki arti " keberuntungan dan kebahagiaan " namun kehidupan seorang Lily disini sangat berbanding te...