28. konsultasi sialan

51 37 5
                                    

Hari ini adalah dimana hari tersial baginya lantaran bi suri memaksanya mendapatkan penanganan tentang kejiwaan nya , hei dikira dia gila apa gimana.

Tampak bangunan yang di dominasi cat berwarna serba putih serta bau obat-obatan yang menyeruak di Indra penciuman nya. Kini harus mendatangi  Rsj. Kasih Bunda yang merupakan tempat dimana psikiater dan psikolog klinis biasa bekerja.

Biasanya ia datang kesini sebagai penjenguk kini gadis itu datang sebagai pasien sungguh membuat Lily merasa kesal saat terpaksa menerima fakta tersebut , apalagi saat dirinya ingin memasuki ruangan psikologi membuat orang-orang meliriknya dengan tatapan prihatin seraya berbisik-bisik

hey bukankah ini rumah sakit jiwa berarti setiap orang yang memasuki tempat ini juga termasuk orang-orang yang sakit jiwa?, kenapa banyak bacot sekali mereka terhadap urusan orang lain

haha seperti itulah pemikiran Lily saat ini dengan ekspresi dongkolnya. Sedangkan Bi suri yang berada disampingnya mengelus lembut bahu nya dengan lembut, guna menguatkan gadis itu untuk tidak merespon cibiran mereka seraya menutup pintu ruangan tersebut dan menunggu Lily seraya duduk di bangku luar ruangan.

Kini Lily sudah duduk berhadapan dengan seorang wanita dewasa yang memakai jas putih berlogo ciri khas nya seorang dokter spesialis psikologi

Melihat gadis remaja yang kini menjadi pasien nya saat ini ia harus lebih ekstra akan tingkah gadis ini kedepannya karena menghadapi mental seorang remaja bukanlah hal yang bisa di sepelekan

" Siapa nama mu? "

tanya sang dokter yang bernama Rani. ya Lily dapat mengetahui nya lantaran tertulis di jas yang dokter itu kenakan

" Tanpa saya beritahu dokter pasti sudah lebih dulu tahu nama saya , tidak mungkin anda tidak mengenali nama pasien barunya. " celetuk Lily menyindir

meskipun sudha berusaha untuk bersikap sopan namun tak menutupi jika didalam hatinya sudah merasa sangat dongkol

dokter Rani hanya terkekeh kecil mendapat respon seperti itu , sudah dapat ia tebak jika gadis ini memiliki sikap yang unik terlihat dari cara bicaranya yang terang-terangan tanpa pikir panjang

" Saya tidak bermaksud membuat suasana hati kamu memburuk , saya hanya ingin interaksi kita terjalin bukan hanya sebagai penangan dan pasien tapi saya ingin kita berbicara seperti seorang teman tidak ada jabatan saat kita berkomunikasi. "

ucapnya sembari tersenyum lembut membuat Lily terperangah mendengar nya

" Baiklah bisa kita mulai sesi curhat ini teman? "

gadis itu hanya menganggukkan kepalanya ragu

" Baiklah pertama-tama coba ceritakan keseharian kamu melakukan apa saja selama ini dan tempat-tempat yang sangat kamu sukai untuk dikunjungi. " menetap nya dengan sorot antusias membuat Lily mau tak mau menjawab

" G ada yang istimewa. Pagi berangkat sekolah, pulang langsung istirahat, malem nya karena susah tidur jadi ngelukis sesuatu ,,,, " cerita Lily

lalu dengan gesit dokter Rani menulis sesuatu ntah di buku apa namanya , yang jelas Lily tidak sadar sejak kapan ditangannya sudah ada benda tersebut

" Tempat yang saya sukai adalah toko bunga dan rumah sakit ini. "

membuat dokter Rani tanpa sadar mengerutkan keningnya bukankah gadis ini baru pertama kesini itu lah informasi yang ia dapatkan

" Mama saya ada disini. Dia satu-satunya alasan yang membuat saya memilih untuk tetap bertahan di dunia ini , melihat nya tersenyum membuat semua luka yang saya rasakan mereda walaupun mama tidak pernah melihat kearah saya. "

Pulang Dan HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang