48 . aku ini putri mama

9 0 0
                                    

Tepat setelah pulang sekolah gadis itu berniat untuk mengunjungi ibunya dirumah sakit . jika ditanya kemana perginya sepupu cowoknya itu maka jawabannya ialah sedang ada urusan yang urgent , hingga membuat nya tak dapat mengantar gadis itu . Lily sendiri tak terlalu memusingkan apa yang tengah cowok itu kerjakan

Saat melewati parkiran , tanpa sengaja atensinya bertubrukan dengan manik legam milik seseorang yang saat ingin ia hindari

Refleks memalingkan wajahnya kearah lain seakan enggan . Sedikit mempercepat langkah kakinya meninggalkan parkiran dan untung saja taksi pesanannya sudah menunggu di luar gerbang membuat nya dapat menghela nafas lega

Setidaknya dirinya tak perlu bersikap bodoh dengan terus menampilkan ekspresi sedihnya yang menjijikan , huh jika begini terus bisa-bisa hilang lah harga diri seorang Lily Clouds valleya

Namun semesta seolah sedang mempermainkan nya , ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba saja mobil berhenti mendadak membuat Lily terperangah , melihat supir taksi tersebut tiba-tiba keluar dari mobil

" Kenapa pak? " Tanya Lily , memunculkan kepalanya dari jendela

Dilihat supir taksi hanya bisa menggaruk tengkuknya tak gatal sembari meminta maaf " ini mba ban mobilnya tiba-tiba bocor , saya minta maaf ya mba ga bisa nganter sampai alamat tujuan "

" Aduh terus gimana dong pak , mana bengkel kayaknya tadi udah kita lewatin jauh di depan " frustasi Lily sembari keluar dari mobil menenteng tasnya

Seketika mood nya hancur saat ingin menemui ibunya harus terhalang dengan kendala klasik seperti sekarang

hingga beberapa menit datanglah sebuah motor sport hitam berhenti di samping taksi yang sempat ia tumpangi

Semula gadis itu merasa sedikit familiar dengan sosok di hadapannya hingga suara bariton memecah lamunan nya " naik "

Ya , hanya satu kata namun mampu membuat gadis itu merasa kesulitan bernafas , dunia memang sebercanda itu sudah susah payah menghindar malah di pertemukan dalam kondisi canggung seperti ini

" Telinga masih berfungsi kn? " Menatap nya dengan tatapan datar , bahkan cowok itu tak sedikit pun turun dari motornya

Tak menghiraukan Lily yang masih terdiam dengan wajah polosnya , ia pun menegur supir taksi yang terlihat habis menelpon seseorang " pak dia gadis saya , biar saya aja yang bawa "

" Eh " celetuk Lily saat mendengar kata yang di ucapkan Alkasha barusan

" Iya mas gapapa , buat mba nya ga usah bayar anggap saja sebagai permintaan maaf saya tidak bisa mengantar sampai tujuan "

" Ah i-ya pak gapapa "

Lagipula hari apes memang tidak ada di kalender bukan?, namun jika kondisinya seperti ini dirinya pun bingung entah harus bersabar atau bersyukur karena seseorang

Tak lama datanglah mekanik bengkel yang bertugas memperbaiki sumber masalah nya

" Udah sadar? , Biasain lain kali jangan kebanyakan bengong kalo di depan gue " tuturnya sembari memakaikan helm di kepala Lily

" Gue belum iya in buat ikut lo " dengus nya saat Alkasha berbuat seenaknya

" Lo tau dari awal gue selalu ngasih pernyataan "

" Ck ,, semerdeka lo " decak gadis itu , lalu menaiki motor nya

Bukannya langsung menjalankan motornya , cowok itu malah melepaskan jaketnya membuat Lily mengernyit bingung

" Tutupin aset berharga gue yang harus lo jaga "

Semburat merah tercetak di pipi gadis itu lantaran salah tingkah saat mendapati sebuah jaket terulur padanya apalagi saat mendengar penuturan cowok itu , semakin membuat nya ingin terjun bebas

Pulang Dan HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang