24. pelaku

45 39 4
                                    

" cih emang cewek gila lo!! " Sarkas Caka menatap tajam dengan kedua tangan mengepal di dalam saku celananya

" Keknya selain cewek uler manipulatif lo cocok dijadiin predikat cegil ga punya otak " Kekeh Heri seraya menunjukan sebuah benda yang akan mereka jadikan bukti kuat nantinya

" bahkan kelakuan lo dah kerekam jelas di sini , muka kalian yang mirip waria di perempatan lalu lintas aja bisa gue zoom sampe pori-porinya " mengamati nya dari alas kaki sampai ujung kepala seolah tengah menilai penampilan Clarissa bersama kedua temannya , make up yang menor serta seragam ketatnya mampu mencetak lekuk tubuhnya yang sangat eww mirip bebek sawah berjalan

Disisi lain Abel dan Felly mati-matian menahan gelak tawanya agar tidak terdengar jelas meski rasanya ingin sekali menertawakan wajah merah padam yang di tampilkan ketiga gadis itu membuatnya sedikit puas

terlebih lagi saat melihat Clarissa yang sibuk koar-koar sendiri lantaran merasa tak terima direndahkan oleh Caka dan Heri namun kedua teman gadis itu sudah tampak pucat pasi hanya mampu berdiri kaku , keringat dingin terlihat mengucur dari keningnya

" Brengsek lo cowok mending diem ga usah belagu ikut campur masalah orang , mau jadi banci lo hah?!! " Seraya mengangkat jari telunjuk nya kehadapan Heri dengan dada yang bergemuruh menahan emosi

Dicengkram kasar pergelangan lengannya seolah memiliki niat untuk meremukan tulang-tulangnya " shh lepas!! " Dengan terus memberontak meski akhirnya sia-sia lantaran kekuatan nya tak sebanding dengan lelaki

" Justru disini lo yang bermasalah , dasar sakit jiwa " celetuk Caka lalu menyeretnya keluar dari toilet di ikuti Heri yang berjalan di belakangnya menyeringai puas bak predator yang telah berhasil menangkap seekor mangsa

" Gue bilang lepas anjing ,, berani-beraninya lo perlakuin gue kaya gini " hardiknya seraya berjalan terseok-seok

Melihat ada kesempatan untuk dirinya melarikan diri Sindi pun menarik lengan tifa agar mengikuti dirinya namun kalah cepat " eitss mau kemana lo berdua , ko buru-buru amat santay aja kali " ucap Felly yang sudah berada di hadapan mereka .

" Alhamdulillah akhir-akhir ini lingkungan terasa sangat damai sekali jika sebelumnya saya tidak sempat menikmati kopi di jam istirahat kini saya bisa menikmatinya " hirup nya seraya menikmati wangi segelas kopi hitam yang berada di tangannya

Ya biasanya di jam-jam seperti ia akan mendapatkan laporan tentang murid yang sering membuat ulah tak terkecuali gadis yang bernama Lily namun kali ini gadis itu tengah berada di rumah sakit dalam proses penyembuhan , lucu sekali saat melihat gadis itu terbaring lemah tidak seperti biasanya yang berjingkrak jingkrak kesana-kemari

Dibalik itu semua pak rajim sedikit merasa kehilangan murid tengil itu saat tidak melihat batang hidungnya lagi di sekolah , percaya lah di balik semua ulah yang Lily perbuat hingga berakhir mendapat hukuman membuat nya lebih akrab dengan seluruh guru-guru lewat tingkah absurdnya

" Nah celup roti tawar makin jos ini waenak poll kenikmatan yang tiada tara "
Saat tengah asik-asiknya merasakan ketenangan tiba-tiba

Gbrakkk
Suara pintu terbuka dengan sekali dorongan yang kencang membuat pak rajim terkejut hingga tersedak cairan hitam " uhukk uhuuuuukk ,, air,, " lirih nya seraya menepuk-nepuk dadanya dengan satu tangan sebelah nya lagi seolah meminta air secepatnya

Sontak seseorang mengulurkan segelas air putih terhadap nya " aduh maaf pak ga sengaja , noh pak salahin si Heri pak dia langsung dorong-dorong saya dari belakang " tunjuknya menyalahkan orang lain dengan tersenyum kikuk saat mendapat tatapan maut

Mendengar kalimat tersebut Heri melotot tak terima " heh pinjol lo jangan nyalahin gue dong , kan yang di belakang lo tuh cegil ini harus nya lo salahin dia "

Pulang Dan HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang