Menyendiri di dalam ruangan olahraga basket bukanlah hal buruk menurutnya. Seperti saat ini duduk di kursi penonton seraya menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong hingga suara bariton membuyarkan lamunannya" Ngapain disini? " tanya nya membuat gadis itu melirik sinis
" Ck harus pergi kemana lagi biar gue ngerasain ketenangan sebentar. " gumamnya kesal namun masih dapat di dengar
" Orang yang udah mati aja masih minta di doain biar tenang gimana sama manusia yang masih hidup tapi minta ketenangan. "
matanya menelisik gadis di bawahnya yang menatapnya seolah meminta penjelasan
" Lo ga akan bisa nemuin ketenangan di dunia karena ini bukan tempatnya. Disini kita bakal diuji terus-menerus kalo lo gagal maka lo yang akan menderita tapi kalo lo berhasil maka orang lain yang akan menderita , tanpa lo sadari hidup manusia saling terkait ntah itu untuk saling menyakiti atau disakiti. "
" Itu definisi ketenangan bagi lo? "
Langkah nya mendekati sosok tersebut dengan satu alis yang terangkat
" Dari perkataan gue barusan ga susah rasanya buat lo menyimpulkan , kecuali kalo pemikiran lo lambat "
ah ntah kenapa menggoda gadis angkuh ini membuat nya merasa sedikit senang
Mata gadis itu membola. " gue ga sebodoh apa yang lo pikirin dan gue minta lebih baik lo pergi sekarang. Karena menurut gue definisi ketenangan itu saat jauh dari manusia-manusia berisik kaya lo. " usir nya dengan sindira penuh penekanan
Sudut bibirnya membentuk lengkungan misterius. " ganas gue suka. " bisiknya
dengan langkah lebar seraya menggenggam erat novel kesayangan dengan satu kepalan tangan di masukan kedalam saku celana
meninggalkan Laura yang terdiam kaku di dalam ruang olahraga basket
" Cih dasar cowok kutu buku belagu. " Gumamnya saat melihat kepergian lelaki tersebut.
🌸🌸🌸🌸
" Dari mana lo fan? "
kedua alisnya menyatu saat mendapati seseorang keluar dari gedung olahraga basket
Sontak sang empu memberhentikan langkah nya dan menatap sosok itu
" Ya lo liatnya gue habis dari mana? " balasnya
" Dari dalam. " celetuknya
menatap kearah pintu ruang olahraga basket karena tadi sempat melihat cowok itu keluar dari ruangan tersebut
" Tuh tau ngapain nanya bocah " menggeplak kepala Faisal dengan novel nya
Korban hanya mampu meringis saat benda keras itu menyentuh kepalanya. " sakit monyet. Ya gue tau lo habis dari sana maksudnya ngapain. " sungut nya merasa kesal
" Nah dari awal emang pertanyaan lo aja yang kurang tepat. "
" Bacot elah. habis ngapain lo dari dalam?, ya kali latihan basket bawa-bawa novel. " menelisik kearah nya dengan curiga
" Lagian Yang bilang gue habis latihan basket siapa. Niatnya gue mau baca novel , tapi malah ketemu maung. " kekehnya tak jelas seraya meninggalkan Faisal yang terdiam melongo
" Maung?, emang disini ada yang namanya maung ko gue baru denger sih anak kelas mana tuh bocah. "
terlalu hanyut dalam pikirannya sendiri hingga tak sadar saat fandra sudah tidak berada di hadapannya
" Fandra sialan lo tungguin gue!! " pekiknya lalu terbirit-birit mengejar temannya yang sudah di belokan lorong .
🌸🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang Dan Hilang
Teen FictionSedang dalam tahap revisi⚠️⚠️ Menuju ending 🧚🧚 Nama Lily sendiri di ambil dari sebuah bunga yg berasal dari Eropa yaitu Lily of the valley Yg memiliki arti " keberuntungan dan kebahagiaan " namun kehidupan seorang Lily disini sangat berbanding te...