16. panggilan toak menggema

48 48 1
                                    

Pak Hasim menjilat bibirnya saat menatap Lily dengan lekat dari bawah sampai atas hingga membuat Lily merasa risih

Kalo lo bukan guru udah gue jotos muka lu

Geramnya dalam hati

" Mengaku saja jika kamu tidak bisa menjawab pertanyaan saya " ucap pak Hasim menatap remeh

" Jika kamu tidak bisa menjawab , saya akan menghukum kamu untuk lari mengelilingi lapangan sebanyak 5 kali "

Mendengar hal itu lantas Lily berdiri dari duduknya menatap datar kearah pak Hasim

" Tapi saya ga mau pilih dua-duanya " celetuk Lily berjalan begitu saja melewati pak Hasim

" Kurang ajar sekali bicara mu dasar murid tidak tau etika!! "

Langkah Lily terhenti tepat berada di depan pintu kelas. Ia pun memutar tubuhnya menghadap pak Hasim dan teman-temannya

" Bapak bicara soal etika sama saya? " Tunjuk nya pada diri sendiri

" Lawak banget njir " kekeh Lily menyipitkan kedua matanya

setelah beberapa detik ia langsung merubah ekpresi wajahnya seperti semula menatap tajam kearah pak Hasim

" Seharusnya guru itu sebagai acuan seorang murid , gimana murid mau belajar etika kalo gurunya saja seperti anda , jika ingin di hargai maka hargai seseorang jika ingin di dengar maka dengarlah suara yg lain " .

Setelah mengatakan hal tersebut tatapan Lily mengarah pada teman-teman kelasnya yg sedari tadi menyimak

" Lo pada masih mau disini? " Tanya Lily mengangkat sebelah alisnya lalu menggendikan bahunya acuh. Ia pun melanjutkan langkahnya meninggalkan kelas

" Maaf yah bapak. Lily kalo ngomong emang suka ke lewat bener anaknya jadi di ambil hati aja omongannya " ucap Abel. Berdiri dari duduknya lalu berjalan melewati pak Hasim meninggalkan kelas

" No komen karena emang ga penting " celetuk Rizal selaku ketua kelas ikut meninggalkan kelas

" Lain kali ilmu nya diterapin yg bener ya pak bukan buat hal yg ga berguna , kalo gini kan anda sendiri yg malu " sindir Felly yg berjalan setelah kepergian Rizal

Dibelakang Felly tentu ada Caka yg hanya berjarak beberapa langkah

" turut bersukacita "

Kini giliran Laura yg mengeluarkan suaranya

" Adab diatas segalanya , saya rasa anda tau itu " ia pun mengikuti kelima temannya yg sudah lebih dulu berada di luar

Setelah kepergian mereka berenam satu persatu murid di dalam kelas pun ikut meninggalkan kelas tanpa sepatah kata

Tinggalah pak Hasim yg masih dengan posisi nya berdiri tegap menatap tajam kearah pintu " kurang ajar mereka " desisnya .




Saat ini Lily bersama teman-teman nya berada di pinggiran lapangan futsal outdoor dengan duduk di bawah pohon. Mereka tengah asik bergibah dan menikmati cemilan yg sudah di belinya di kantin beberapa saat lalu setelah keluar dari kelas

" sumpah sengeselin itu  " kesal Abel mengeluarkan uneg-unegnya

" Tau tuh njir cwok tapi ko lemes banget , mana kalo ngeliat bikin merinding " sahut Felly yg ikut emosi mengingat kejadian tadi

" Kalo tuh orang lakik udah gue bogem tadi " celetuk Caka yg mengalihkan atensi mereka terpusat padanya

" Maksud lu gimana , dia kan emang batang " heran Rizal menatap Caka dengan tatapan aneh

Pulang Dan HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang