5. jam olahraga

75 62 1
                                    

" Al mana? " Tanya Faisal menatap ke arah fandra dan Arya

" Tidur keknya. " sahut fandra tanpa melihat kearahnya karena sedang larut dalam game online nya

" Lah padahal kita udah beliin snack sebanyak ini. " Riko mengangkat dua kresek di tangannya yg berisi cemilan dan minuman soda

" Buat stok kalo sisa. " ucap Arya menimpali

tak lama Alkasha keluar dari kamarnya mendatangi teman-teman nya yg berada di ruang game pribadinya untuk ikut bergabung

Fandra melirik Al sekilas " Cepet banget lo bangunnya. "

" Gue emang g tidur tadi bunda nelpon. "
Memang benar selepas acara saltingnya bundanya tiba-tiba menelpon sekedar menanyakan kabar dan berbicara santai

" Gimana kabar bunda? " tanya Arya ingin tau kondisi seseorang yg sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri  , bahkan Rico dan Faisal juga menganggap nya begitu

" kabar Bunda baik-baik aja. " sahutnya yg di angguki mereka

Mereka mulai memakan Snack dan minuman nya hingga larut dalam obrolan yg berkelanjutan dengan topik yg berbeda-beda.

🌸🌸🌸🌸

" Dari mana aja kamu? " Tanya seorang pria dewasa dengan wajah tegas dan penuh wibawa masih mengenakan pakaian formalnya

Lily terjangkit saat mendengar suara yg selalu ia rindukan , ia menatap seseorang yg menyandang status sebagai papanya

" Lily habis dari luar sebentar pa ke Alfamart. " sahut lily mengangkat kresek belanjaan yg ia bawa

Lily bisa melihat tatapan sinis di layangkan padanya " cih itu pasti alasan kamu saja kan , ingin belajar menjadi jalang hah? "

Lily tersentak saat mendengar penuturan  papanya , ia menunduk kan kepalanya guna menutupi wajah cantiknya yg menjatuhkan sesuatu di pelupuk matanya

Tak ingin terlihat lemah di hadapan papanya Lily berusaha menepis air matanya lalu mendongakkan wajahnya kembali

" Lily emang anak nakal pa tapi Lily ga akan pernah ngelakuin itu. " menatap kedua mata papanya dengan lembut

" Kalo gitu Lily pamit kekamar duluan pa. "

terlebih dahulu dirinya berjalan menuju dapur meninggalkan lalu belanjaannya di sana lalu beranjak pergi ke kamarnya

sesampainya di dalam kamar Lily terisak mengingat perkataan sang papa padanya , ia memukul-mukul dadanya guna menghilangkan rasa sesak di hatinya

" Lily kangen papa tapi setiap papa pulang Lily selalu ngerasa g baik-baik aja. "
ia mengambil obat tidur yg berada di nakasnya lalu menelan beberapa butir pil tersebut , tak lama ia terlelap dalam tidurnya dengan keadaan mata sembab akibat terlalu lama menangis.

🌸🌸🌸🌸

Lily memasuki kelasnya dengan rusuh ,
suara pintu yg di tendang dari luar  mengejutkan beberapa orang yg berada di dalam

" Hello everyone. " sapa Lily disertai cengiran yg menyebalkan menurut teman-teman kelasnya

" Pagi-pagi ko pada di tekuk gitu mukanya mana sepet amat kek muka-muka orang banyak tanggungan. " ucap Lily kelewat santai lalu menduduki kursi belajar nya padahal dia sendiri yg menjadi penyebab utamanya

" Lo biang keroknya njir. " geram ketua kelas bernama Rizal yg sedang berkacak pinggang menatap lurus kearah Lily

" Lo tuh dh sering ngerusak fasilitas sekolah ly , g ngerasa bersalah lu? mana muka lu kek muka-muka orang tanpa dosa di liatnya. "

Pulang Dan HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang