43. what is obsession like?

16 10 2
                                    

Saat tengah asik menikmati hembusan angin yang menerpa wajah cantik nya , seketika kepalanya tertoleh kebelakang saat mendengar derap langkah yang mendekat kearahnya

Manik matanya menelisik , saat sosok itu menatapnya dengan tatapan Sulit diartikan

" Lo udah tau bukan? Jadi gue minta secepatnya buat hapus harapan lo ke gue "

Sosok itu tak bergeming namun mendekat kan tubuhnya sehingga berada di samping gadis itu yang berdiri dekat pembatas Rooftop

" Gue tetep pilih opsi pertama " ujar Alkasha menatap lurus pemandangan di depan

dari atas sini ia dapat melihat kegiatan-kegiatan yang tengah dilakukan murid MPHS dibawah sana

" Lo mempersulit semuanya " ujar Lily membuang wajahnya kearah lain

" Bukannya dari awal semuanya emang rumit diantara kita? "

" Ga pernah ada kata kita Alkasha!! " Pungkas gadis itu menatap nya tajam

Mendengar penolakan gadis itu membuat Alkasha mengangguk kan kepalanya kecil

" Mungkin bagi lo , tapi bagi gue itu adalah hal yang selalu gue usahain " ujarnya dengan tatapan teduh , membuat gadis itu terenyuh

Menutup matanya kuat-kuat mencoba menahan semua kegundahan dalam hati dan pikirannya

Hingga helaan nafas berat keluar dari bibir mungilnya " dunia kita beda Al , gue ga mau nyakitin seseorang lagi dalam hidup gue dan harus lo tahu terlalu banyak kesialan saat di deket gue "

" Stop berspekulasi dengan opini lo sendiri ly , bahkan kupu-kupu ga akan bisa liat sayap cantiknya sendiri "

" Dan gue bukan kupu-kupu , gue cuman tumbuhan inang yang harusnya kehadiran nya ga ada "

" Ini baru secuil dari kehidupan gue yang lo tau dan lo udah ngeliat gue dengan tatapan kasian " ujar Lily seraya terkekeh sumbang , manik matanya meredup

" Gua ga butuh kasian dari lo , jangan pura-pura peduli dengan cara lo nyatain perasaan lo buat gue "

Mendengar perkataan gadis itu seketika rahang Alkasha mengeras , apakah selama ini perjuangan nya dianggap sebagai lelucon oleh gadis itu , apa selama ini dirinya terlihat berpura-pura peduli??

" Apa menurut lo waktu gue ga seberharga itu cuman buat dapetin hati lo? Gue cinta sama lo tapi apa yang lo pikir tentang gue hah "

" Pernah sekali gue maksa lo buat jadi milik gue saat itu juga?? "

" apa pernah lo nyoba buat nerima kehadiran gue? " Sentak nya dengan mata memerah , giginya bergemeletuk hebat

" Ga kan , lo ga pernah sedikitpun pun untuk nyoba keluar dari lingkaran hitam itu , lo cuman bisa bilang kalo lo terlalu berantakan buat gue padahal disini ada gue yang berjuang buat lo tapi apa pernah lo ngelirik gua?? " Teriaknya menatap penuh kekecewaan

" Lo ga salah ly , mungkin memang bukan gue orang nya " bergumam lirih

Melihat Alkasha seperti itu membuat Lily merasakan sakit yang mendalam , perasaan itu datang kembali dimana perasaan saat pertama kali ia mendapatkan sebuah pukulan pertama dari ayahnya , sungguh ini terasa sangat menyakiti hatinya

Bibir mungil gadis itu terisak kecil menangisi takdir yang selalu bertindak kejam padanya

" Shit jangan nangis ly " lirih Alkasha menangkup pipi gadis itu dengan kedua telapak tangannya

" Ma-aaf "

" No babe , Stop crying, I'm the one who's wrong " bisiknya , menyatukan keningnya dengan gadis itu

Pulang Dan HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang