17.bunga lily

55 48 1
                                    

" kalian tau kesalahan yg kalian perbuat hingga saya memanggil seluruh kelas XI IPS 1 untuk datang kesini? " Hanya dengan intonasi rendah penuh penekanan dapat membuat suasana seketika sangat mencekam , namun tak membuat Lily merasa terintimidasi terlebih lagi tatapan yg mengarah tajam kearahnya

" Apa ini ada sangkut pautnya nya dengan pak Hasim pak? " Tanya Rizal membuka suaranya memberanikan diri untuk menatap guru killer di hadapannya

" Y kamu benar , apa yg kalian lakukan terhadapnya sangat tidak menunjukkan perilaku seorang murid terpelajar " berucap dengan intonasi yg tinggi seolah menahan emosinya terhadap murid-murid yg selalu membuatnya tertekan dengan segala tingkah lakunya

" Saya selaku ketua kelas tidak akan membiarkan teman-teman saya melakukan hal yg sangat tidak pantas jika tidak ada alasannya "

" Lalu alasan apa yg membuat kalian seperti murid tidak terdidik hah? ,,, dan apa yg membuat kamu membiarkan teman-teman mu berulah lalu gadis ini pelaku utama kekacauan ini terjadi bukan  " bengis pak rajim mengalihkan tatapannya kearah Lily

" Lily g salah pak , kami ikut bertindak seperti ini karena memang kami berhak melakukan nya " tukas Caka

" Apa orang itu tidak memberi tahukan kejadiannya secara benar den jelas terhadap bapak? " Pertanyaan Abel sontak membuat pak rajim terkesima , memang dirinya hanya mendengarkan murid tandaannya ini melakukan kesalahan dengan pergi keluar kelas saat pak Hasim sedang mengajar dan mengucapkan kata-kata tak pantas kepada guru tersebut , ia pikir mereka melakukan nya karena memang terlalu sering membuat kesalahan sedangkan ia tidak tau apa yg membuat mereka berulah , sungguh kali ini ia berbuat ceroboh dengan tidak mencari tahu terlebih dahulu

" See bahkan bapak g tau alasan kami melakukan nya benar? " Sindir Felly saat menyadari raut wajah pak rajim

Pak rajim menghela nafas gusar lalu memandang anak-anak muridnya " apa alasan kalian melakukan hal tidak terpuji terhadap seorang guru terlebih lagi beliau adalah guru agama Islam "

" Biar saya yg menjelaskan " Laura membuka suaranya guna memberitahu kebenarannya , karena ia sadar saat ini kondisinya tidak memungkinkan bagi teman-temannya yg sedang dalam emosi yg akan meledak kapan saja untuk sekedar menceritakan kejadian tadi

Pak rajim mengangguk lalu menatap lamat Laura dengan serius

" Beliau membuat kami tidak nyaman dalam proses mengajar , ia membentak bahkan menggebrak satu persatu meja dari kami saat memberikan pertanyaan , jika kami salah menjawab pertanyaan yg ia ajukan maka kami akan di hukum mengelilingi lapangan ,,,"
Sontak pupil mata pak rajim membesar saat mendengar penuturan Laura

" ,,,,Tak ketinggalan ia bahkan merendahkan kami sebagai kaum perempuan ia berpikir sempit tentang kami , saat menatap kami beliau menunjukkan tatapan menjijikan , beliau menghina teman saya Lily dengan berkata tidak mempunyai akhlak saat posisinya dia hanya ingin membela kami , itulah awal mengapa Lily mengatakan hal yg tidak mengenakan terhadap beliau lalu kami semua pergi meninggalkan kelas "

Laura menghela nafas pelan guna menjeda setiap perkataan yg ingin ia sampaikan
"Saya tidak tau apa yg beliau katakan terhadap pak rajim , tapi yg perlu bapak tau teman-teman saya tidak salah dalam mengambil tindakan terlebih lagi Lily , saya rasa itu wajar jika lawan bicara kita merendahkan harga diri kita meskipun orang dewasa sekalipun pelakunya , bukankah seharusnya mereka lebih memiliki pikiran yg matang "

Sedari tadi pak rajim diam mendengarkan setiap penuturan Laura ia juga mencerna apa yg telah terjadi pada murid-muridnya , meskipun ia sering kali membuat hukuman terhadap Lily dan teman-teman nya tapi itu semua karena kenakalan mereka saat tidak mau mengikuti pelajaran seperti membolos , hingga tidak mengerjakan tugas , mengerjai guru dengan tingkah konyolnya , ia sadar betul bahwa dibalik itu semua mereka tidak pernah merendahkan guru atau bahkan membuat kesalahan fatal , ntah mengapa yg ia tau mereka melakukan nya karena ingin di perhatikan dan dianggap ada

Pulang Dan HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang